Sudah menjadi rahasia umum jika tidak semua manusia di bumi mendapat porsi kebahagiaan yang sama. Untuk beberapa orang, ingin hidup yang tenang dan bahagia merupakan sebuah barang mahal.
Sering kita lihat atau rasakan sendiri, kadang kehidupan yang dijalani sangat menyesakkan. Bisa tentang masalah keluarga, ekonomi, kesehatan, atau hubungan dengan sesama.
Mungkin ada di antara kita mempunyai keluarga yang berantakan. Ada juga yang menjadi generasi sandwich, ketika punya pekerjaan tapi gaji yang kita terima hanya lewat begitu saja. Atau mungkin sedang dilanda sakit yang tak kunjung sembuh. Dan ada juga yang harus merasakan pahitnya dicibir dan diremehkan.
Kasus-kasus di atas seperti hal yang biasa, padahal jika mengalami sendiri, kita akan paham seberapa melelahkan kehidupan tersebut.
Bayangkan saja, tiba-tiba harus merasakan menjadi anak broken home, bingung harus ikut ayah atau ibu. Bosan dengan semua pertengkaran yang kadang tidak memikirkan perasaan kita.
Gaji yang selalu habis, padahal setiap bulannya kita selalu bekerja keras siang dan malam. Berharap akan ada perubahan, nyatanya uang selalu menguap bahkan sebelum tanggal gajian berikutnya. Boro-boro menabung, ada untuk makan tiga kali sehari saja sudah bersyukur.
Puluhan obat telah kita minum, pengobatan medis atau alternatif sudah ditempuh tapi penyakit ini belum bisa sembuh. Uang sudah habis, hingga membuat bingung pengobatan selanjutnya dari mana.
Berbagai perkataan atau perlakuan tidak enak yang dialami, sering membuat kita muak dan bertanya-tanya. Benarkah aku serendah itu, sebodoh itu?
Perasaan-perasaan tersebut bisa menggiring pada jurang keputusasaaan. Tidak jarang, kita dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit yang bisa membuat kita menempuh opsi negatif. Tapi kamu memilih untuk tidak melakukannya, karena hati nuranimu berkata tidak. Hati kecilmu yang baik itu berkata untuk tetap bertahan menjalani kehidupan ini, walau kamu tahu ini bukan hal yang mudah.
Tahu kok, kamu pasti sudah lelah menunggu kapan ada perubahan dalam hidup, dan kapan ujian ini berakhir. Tangis senyapmu di setiap malam menjadi bukti pengorbanan dan keyakinanmu.
Oleh karena itu, terima kasih ya sudah bertahan sejauh ini, selama ini. Terima kasih untuk memilih tidak menyerah, padahal jalan menuju hal tersebut selalu ada.
Memang kita tidak akan pernah tahu kapan, tapi ketahuilah, jika apa yang terjadi di dalam kehidupan ini adalah fana. Akan ada habisnya. Bahagia itu akan habis, begitu juga dengan kepahitan dan kesedihan yang kita alami sekarang.
Kita hanya perlu tetap seperti ini, melanjutkan hidup, berusaha untuk membuka mata setiap pagi, melangkah perlahan walaupun berat. Ya, kita hanya perlu untuk bertahan sedikit lebih lama lagi.
Yakinlah, sebentar lagi sesak ini akan pergi dan berganti dengan kebahagiaan yang panjang. Sekali lagi, terima kasih untuk masih berjuang, kamu hebat, kamu kuat, kamu pantas untuk mendapatkan kebahagiaan lebih dari siapapun di muka bumi ini.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”