Hey Pacarku, Terimakasih Karena Kamu Datang di Saat yang Tepat. I Love You!

Menyerah bisa saja menjadi pilihan terakhir dalam hidupku. Kehidupan yang berisi beban berat yang harus kupikul dengan bahuku sendiri. Kehidupan yang tak pernah memberi kesempatan untuk berkeluh kesah atau sekedar mengatakan "Aku lelah".

Advertisement

Kehidupan perih yang tetap harus terus kujalani, seperih berjalan diladang duri dengan bertelanjang kaki. Kehidupanku yang malang dan lara layaknya menari diatas bara.

Dunia terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. Hingga "waktu" menghantarkanku dalam kesendirian. Aku bahkan sempat tidak punya alasan untuk bertahan. Bertahan dalam mengahadapi situasi rumit yang semakin menghimpit. Aku kehilangan harapan untuk meniti impian. Aku kehilangan arah untuk melangkah.

Pencarianku selalu berujung dengan kebuntuan. Pikiran dan tatapanku terkungkung dalam ruang kosong. Dan dengan sempurnanya, hembusan angin malah menghempaskanku semakin jauh dari kata "Bahagia".

Advertisement

Sampai pada saat itu, saat kamu berlari ke arahku. Menghampiriku dengan senyum lebar diwajahmu. Dengan sabar bantu menggopoh hidupku yang rapuh. Bersedia merelakan bahumu untukku bersandar. Setia mendengar cerita-cerita gelapku. Mengusap ribuan tetes air mata yang terjatuh dipipiku. Menghapus satu persatu luka kemudian menggantinya dengan ribuan suka. Kamu sedia mengulurkan tangan, meraih jemariku, dan menuntunku kembali berjalan. Pelan-pelan aku sadari kamu telah mengisi ruang kosong di hati.

Kehadiranmu mengubah cara pandangku. Melihat segala sesuatu dari sisi lain. Mengubah pola pikir dari sebuah keburukan yang membuatku semakin terpuruk, menjadi sebuah kebaikan yang ternyata menenangkan. Cintamu serindang pepohonan yang meneduhkan semesta hidupku. Di dalam dirimu kutemui sejuta alasan untuk bertahan. Mensyukuri kisah kelam yang membuatku sempat terjatuh dalam. Memulai kembali semua dengan ayunan kaki yang lebih berarti.

Advertisement

Terima kasih sayang, terima kasih untuk cintamu yang sempurna. Yang menemaniku di kala lara, menyemangatiku dengan berbagai cara. Terima kasih cinta, untuk semua sikap manismu yg membuatku merasa teristimewa. Terima kasih, karena kamu tidak pernah lari saat emosi meliputiku.

Kesabaranmu menghadapiku, keikhlasanmu berbagi denganku, ketulusanmu menghiburku, kesungguhanmu mengasihiku, kedewasaanmu mengajariku, prilakumu menjadi inspirasiku, dan caramu memotivasi jiwaku, membuat aku semakin percaya cintamu begitu nyata terasa.

Kamu telah memberi warna-warni di hari-hariku. Kamu menggoreskan tinta berharga dilembar kisah kita. Menggenggam tanganmu memberiku energi untuk bertahan. Denganmu aku berani mengumpulkan harapan-harapan. Bersamamu aku tidak takut untuk membangun kembali impian. Melangkah bersamamu mendekatkan aku dalam indahnya rangkaian cita-cita masa depan. Sekali lagi terima kasih sayang, terima kasih untuk segalanya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saat matahari terbit, Aku bersembunyi.. Aku baru diperjalanan ketika senja mengantar matahari pulang keperaduan.. Diperbatasan menjelang petang, aku pelan-pelan datang.. Kemudian petang datang dan gelap membentang.. Disitulah baru aku berpendar.. Tak jarang aku datang bersama bintang dan meteor untuk sempurnakan sinar.. Akulah bulan- yang sedikit berubah menjadi wulan.. Membantumu memandang keindahan ditengah kegelapan.. Mengistirahatkan kilau yang bisa membuatmu silau.. Akulah bulan- yang memberikan kenyamanan dalam sepi... Waktu dimana kamu harus menepi.. Untuk sekedar bermimpi.. *Wulan*

264 Comments

  1. Devi Septiani berkata:

    Makasih :’) Riko Doank

  2. Anandha Aniing berkata:

    I love you Nanank Suryadinata???

  3. Dulu aja sampe kepikiran gak pengen nikah, sebelum kamu datang membawa harapan :’)

  4. Olaa Rdwn berkata:

    Makasiiih sayaaang ??Afdal Putra Koto

  5. Wulan Anggraeini berkata:

    yes, agree. tapi semua butuh proses.