Perihal menuruti hati itu kadang susah-susah mudah. Di satu sisi hati berkata a, tapi di sisi yang lain hati ingin berkata b. Kadang dilema seperti ini menjadi suatu pertanyaan yang akhirnya menjadi bahan untuk si overthinking. Ngga ngerti lagi harus gimana ? melawan ga bisa, di kontrol juga gak bisa.Â
Jadi apa yang sebenarnya harus di lakukan kalau udah begini?Â
Setelah membaca beberapa buku self-development mengenai pikiran-pikiran semacam ini. Banyak sekali hal yang aku dapatkan untuk tetap bisa mengembangkan diri walau di kala tengah malam menghampiri si overthinking mulai membicarakan keluh kesahnya terhadap pikiranku, bahkan kadang kala positif thinking bisa kalah dengan overthinking.Â
Akhirnya aku menyerah, menyerah untuk melawan, menyerah untuk mengelak, menyerah untuk mengabaikannya. Akhirnya aku tersadar bahwasanya overthinking itu akan selalu ada, dan selalu akan menghampirimu dikala sendiri, di kala hidup terasa tidak baik-baik saja, walau dirimu merasa baik-baik saja.
Layaknya sebuah teman, overthinking bisa menjadi teman baik untukmu, begitu juga sebaliknya overthinking kadang kala menjadi musuh terbesarmu. Bagiku sadar akan hal ini menjadikanku lebih dekat lagi dengan diri sendiri, dan tahu akan berbuat apa untuk menghadapi overthinking ini.
Terus kalau udah sadar, setelah itu apa dong? udah, terima gitu aja? terus gak ada aksi apa-apa darimu?
Enggak dong, enggak gitu juga!
Daripada kita melawan perasaan overthinking ini, coba lebih pahami dan coba pahami keberadaannya. Overthinking mungkin datang disaat yang paling tepat, di saat hal-hal yang palling bawah dan rentan dari dirimu muncul.Â
Coba pahami lagi kenapa perasaan overthinking-mu muncul? perasaan itu akan selalu ada untuk mengingatkan kita makna cukup, cukup untuk tidak mengetahui hal-hal yang tidak perlu kita ketahui, cukup mengkhawatirkan sesuatu yang belum pernah terjadi, cukup untuk mengasihani dirimu sendiri. Karena sejatinya overthinkingmu begitu memperdulikan dirimu, hanya saja kamu yang tidak pernah menyadari hal itu.Â
Katakan kepada overthinking :
Terima Kasih sudah peduli dengan permasalahan kecilku
Terimakasih sudah mengkhawatirkanku
Terimakasih sudah sering menjadi teman untuk kesendirian di tengah malam
Terimakasih untuk mencoba memahami walau pandanganmu selalu berbeda dengan pikiranku
Aku rasa perubahan untuk benar-benar lepas dengan pengaruh overthinking ini sangat sulit, apalagi ditengah-tengah permasalahan pribadi tiap-tiap orang semakin kompleks. Sangat mustahil untuk mengatakan 'udah deh ngapain sih tiap malam overthinking mulu, engga bosan apa ?'Â
Cara terbaik untuk berubah atau lepas dengan overthinking ini adalah berani bersikap, dan berani mensyukuri bahwasanya ada hal-hal yang enggak bisa kita kontrol, jadi daripada berupaya untuk menghilangkannya lebih baik kita mengontrol overthinking ini menjadi sesuatu yang baik bagi diri sendiri.Â
Untukmu yang masih saja tiap malam overthinking tidak apa-apa, proses dan fase tiap orang beda-beda, nikmati dan pelajari semuanya. Ajak diri sendiri bicara jujur untuk bisa lebih mengenal diri sendiri. Semangat ya SoHip!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”