[PUISI] Terima Kasih Masa Lalu, Aku Percaya Ada Takdir untuk Menyelesaikan Misi

Bukan hanya bisa merancang misi, tapi juga satu visi

Ujung bangunan itu kupandangi dengan tatapan kosong.

Advertisement

Semua ingatan yang selalu kukunci, seringkali menguak dengan mudahnya.

Serasa kita masih duduk berdua disana, saling mendoakan dan menguatkan.

Mengingatmu seperti ini sebenarnya bukan yang aku mau

Advertisement

Sekelebat masa – masa itu selalu seenaknya sendiri berlari di ingatanku

Semua melekat seakan tak mau terkikis, terlalu panjang cerita bersama bangunan tersebut

Advertisement

Di mana kita saling menjabat kedua tangan untuk berkenalan dan saling menemukan

Mengisi hari demi hari dengan cerita baru yang menyenangkan

Suaramu menenangkan kegelisahan hati, menyita banyak jiwa yang mendengarnya

Bersyukurnya aku, aku adalah orang yang bisa mendengarmu setiap hari


Bohong apabila aku menepi dari hiruk pikuk dunia karena bosan, justru itu usahaku untuk membuang semua tentangmu


Penantian seakan semu, semua angan terasa kosong terbawa arus

Selalu ada luka yang belum sembuh di setiap hening doaku setiap malam

Hari ke hari, kita seperti dikejar waktu. Sebenarnya kita tau semua pasti berakhir, hanya saja kita tidak tau akan berakhir dengan cara yang bagaimana 

Banyak yang kusadari setelah semua berakhir, tentang penerimaan, harap, perspektif yang berbeda dan segala hal yang rumit

Banyak sekali kata yang tertunda untuk terucap, tapi buat apa?

Semua hanya sudah menjadi bongkahan pilu, yang sudah siap kubungkus untuk kubuang

Tidak usah ada lagi kenang-kenangan dan cerita lama

Kalau dengan mudah hatimu sembuh dengan hadirnya sosok yang lain, buatku itu bukan titik menangmu

Jelas berkebalikan, aku tidak fokus membangun hubungan namun membangun mimpi yang belum rampung, maaf aku tidak semurah itu


Masa di mana aku menyiksa diri sendiri memang sudah berakhir, justru sekarang aku tersadar


Pendakian yang belum selesai hingga kepuncak, belum tentu menjadi perjalanan yang gagal

Hanya saja menjadi pendakian yang tertunda. Biarkan semua menjadi bekal buatku untuk melanjutkan perjalanan

Aku percaya akan ada takdir yang hadir untuk menyelesaikan misi

Bukan hanya bisa merancang misi, tapi juga satu visi

Tentunya juga bukan hanya bualan dan mimpi–mimpi kosong, tapi pertanggungjawaban untuk membuktikannya

Terlepas dari kejenuhanku melihat banyak manusia yang berlomba mengikat janji dengan alasan saling mencintai dan saling memiliki

Aku hanya bisa tersenyum dan bersyukur, aku terlepas dari hubungan yang salah serta tidak terburu mengambil keputusan 

Selega ini aku menulis kata demi kata, entah tersampaikan atau tidak, semoga kamu selalu berbahagia dalam lindungan Tuhan

Terima kasih untuk rasa yang pernah hadir, meski bukan ini cara yang baik untuk mengakhiri

Tetap saja, sesederhana ini caraku mengikhlaskan kamu

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Coffee addict