Terima Kasih Kamu, Semoga Tuhan Memudahkan Semua Impian Kita Selalu

Terima kasih kamu

Kamu, iya kamu yang lagi baca cerita ini. Kamu adalah masa lalu yang tak pernah aku sentuh sejak hari pertama perpisahan kita. Tak pernah terlintas di benakku jika aku dan kamu akan kembali bersama. Kamu adalah orang yang sudah ku relakan kepergiannya, meskipun kamu orang pertama yang membuatku merasakan bahagianya jatuh hati. Rasa yang dulu ada perlahan lahan hadir kembali dan sepertinya semakin berkembang.

Advertisement

Berkembangnya rasa sayang, diiringi juga oleh rasa takut dan khawatir atas kejadian kita dulu, masa lalumu, masa laluku, atau kejadian lainnya yang mungkin saja tidak terjadi, tapi tetap mengacaukan isi pikiranku. Secara garis besar kita masih sama dengan 9 tahun lalu. Kamu tetap menjadi orang yang sabar dan mau mengalah, dan aku tetap menjadi orang yang keras kepala dan menyebalkan. Walau pernah bersama, kini sangat tergambar jelas bahwa kita adalah dua pribadi yang berbeda karena terbentuk oleh waktu, pengalaman, pola asuh, dan lingkungan.

Meski begitu, aku berharap rasa yang sekarang sudah aku yakinkan kebenarannya bukan hanya sekedar perasaan yang muncul karena cerita nostalgia, melainkan perasaan yang benar benar nyata ada didalam dada menyatu dengan jiwa.  Aku ingin berterima kasih karena kamu telah memilihku kembali. Dengan segudang kekurangan, dan beberapa hal yang kadang masih membuatmu kesal.


Masih ingatkah kamu, saat pertama kali kamu mengucap dan memintaku untuk bersama?

Masih ingatkah kamu, apa alasanmu dahulu memilihku?

Masih samakah perasaanmu, seperti saat pertama bertemu?


Advertisement

Aku berharap perasaan itu akan tetap hidup dan tumbuh. Akan aku jaga dan rawat agar tidak mati ataupun terluka. Sampai detik ini aku tidak bisa membayangan bagaimana jika aku harus pisah dari kamu. Selama kita masih bisa bersama, doaku hanya satu, semoga Tuhan selalu memberikan kita berdua kesempatan untuk terus bersama.

Mungkin waktu yang kita lalui belum terlalu panjang, meski masalah selalu datang. Buatku, cukup untuk meyakinkan diri kalau kamu adalah orangnya. Terima kasih sudah mengajarkanku untuk berusaha meredam amarah di saat emosiku meluap-luap. Terima kasih sudah mau direpotkan dengan segala keluh kesahku setiap hari. Terima kasih sudah menjadi tempatku untuk pulang dan mengadu di kala tak ada seorang pun yang peduli. Terima kasih sudah mau berjuang untuk aku yang kadang masih suka membuatmu marah. Terima kasih untuk semua yang sudah kamu lakukan dan korbankan untukku. Maaf, salah, serta kurangku masih banyak.

Advertisement

Tapi percayalah, denganmu akan ku perbaiki sisi-sisi yang kurang, karena kamu melengkapiku. Terlalu banyak hal indah yang tidak bisa ku ungkapkan. Tak sedikit juga hal pahit yang tak bisa ku jelaskan. Jangan pernah bosan bersamaku, mendampingiku, menua bersamaku. Melewati hari-hari yang berat, masa-masa yang sulit, dan saat-saat yang tak terlupakan.

Aku akan tetap ada di sini, menopangmu saat mulai lelah, memberikan semangat saat ingin menyerah. Tidak perlu khawatir akan ujian ujian yang akan datang, mari kita lalui bersama apapun risikonya. Bersama akan lebih kuat, bersama akan lebih cinta. Semoga Tuhan mudahkan semua mimpi kita, Tuhan izin kan kita bersatu, dan Tuhan menyertai di setiap langkah. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang Karyawan Swasta yang berdomisili di Bekasi

Editor

Not that millennial in digital era.