"Umpama sebuah kapal, aku dan kalian sama-sama berlayar, menuju muara yang disebut temu. Hanya saja, muatan kapalku dan kapal kalian berbeda. Mungkin aku akan sedikit terlambat tiba di muara. Kapalku berat. Karena muatan di kapalku banyak, kehadiranku di muara temu pun sangatlah dinantikan. Aku pun begitu, tak sabar untuk tiba di muara temu itu. Muatanku adalah rindu…"
#JarakMengajarkanku menjadi bagian dari 42% orang sukses di dunia ini. Sukses menjaga hati saat ribuan kesempatan main api menghampiri. Bahagia menurutku lebih simple saat aku di Bandung dan Dia di Jakarta. Menerima pesan singkat berisi muka konyolnya saat sedang breaktime kerja atau mengingat kembali Soerabi manis santapan kami kala kunjungan Dia ke Bandung tempo dulu.
Dulu anggapanku soal LDR nggak seindah itu. Membangun sebuah hubungan jarak jauh berarti men-settingnya untuk gagal. Seakan apa pun usaha yang dilakukan untuk itu, pun berfungsi untuk menghancurkannya. Oh, Thanks to God! Teknologi semakin maju untuk mematahkan anggapan konyolku. Message di setiap free time kami dan video call setiap kali say good night. So, jika kamu benar hidup di masa kini, jangan bilang LDR itu sulit.
Juga, #JarakMengajarkanku untuk menjadi manusia yang lebih "sehat." Sehat dalam sosial, pendidikan, pekerjaan dan tentu saja seksual. "Sehat" menurutku adalah ketika kita bisa memenuhi semua hak tubuh dan hak orang-orang terdekat kita. I have so many time to enjoy myself, thanks distance!
Percaya nggak  #JarakMengajarkanku menjadi lebih kreatif? Salah satu tantangan dalam LDR menurutku adalah menghindari "boring." Ini yang menjadi trigger untuk selalu menciptakan sesuatu yang tujuannya adalah to surprise each other. Seperti adik tingkat yang tiba-tiba datang membawakan buket bunga dengan notes "Semangat kuliahnya :)" atau birthday cake yang dikirim kurir ke rumah si dia saat jarak memaksa kami untuk tidak bisa merayakan ulang tahun bersama. Â
Kreativitas juga bisa kalian terapkan ketika menentukan trip untuk pertemuan selanjutnya. Pelayaran akan selalu lebih mudah ketika kita tau akan segera bermuara dan kemana arah muaranya. #JarakMengajarkanku optimis akan setiap pertemuan!
Mungkin memang butuh waktu lama antara pertemuan satu ke pertemuan lainnya. Tapi cobalah untuk "Be there" kapanpun si dia butuhkan, meskipun actually kita tidak berada disampingnya. Menurutku this is the point.Â
Terkadang yang dirindukan sesorang bukanlah sosoknya, tapi rasanya. Balik lagi, kekreatifan kita ditantang disini. Bagaimana kita mampu untuk merespon setiap emosi si Dia. Jelas berpelukan di tengah jarak tidaklah mungkin, cukup hentikan sebentar pekerjaanmu, dan dengarkan keluh kesahnya.
Tak jarang #JarakMengajarkanku bahkan memaksaku untuk mengekspresikan how much I love him. Intensitas cemburu dan frekuensinya biasanya jauh lebih banyak terjadi pada pasangan yang LDR. Mengucapkan kata cinta sesering mungkin akan terdengar konyol bagi sebagian orang. Tapi bagi psangan LDR, kata ini setidaknya bisa meminimalisir perasaan-perasaan negatif yang timbul.
So, tidak ada salahnya kan, sesekali kita coba buatkan si dia puisi?
Halo, Ri!
Bagaimana kabarmu? Cukup lama kau disana tanpa aku disini.
Taukah kamu, Ri? Saat ini aku benar-benar berharap jarak mengalah pada kita yang merindu.
Rindu yang kau kirim hadir semaunya!
Sebagai si pengirim, bisakah kau lebih bertanggung jawab?
Aku mencintaimu…
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”