Dalam hidup ini aku selalu percaya bahwa suatu saat nanti akan ada sosok yang siap membuatku jatuh cinta kembali. Sosok yang sekiranya mampu membuatku lupa kalau dahulu aku pernah patah dan terluka. Kemudian sosok itu kuharap juga dapat berusaha keras untuk membuka hatiku tanpa harus mengusik lagi lembaran kisah lama tentang aku atau dia.
Cinta tidak semata-mata harus pasrah menunggu, tapi semesta juga perlu adanya perjuangan menuju cinta tersebut.
Bila telah menemukan, aku pasti begitu menghindari untuk membicarakan perihal perpisahan atau kehilangan. Sebab bagaimana pun aku selalu berupaya menjaga perasaannya semampu yang aku bisa. Aku sama sekali tidak pernah ingin mempermainkan sebuah komitmen yang sudah diciptakan.
Pencarian rupanya berakhir sekarang. Sosok yang dinanti hadir bersama jutaan kejutan. Tanpa basa-basi ia menunjukkan keseriusan. Tanpa ada yang disembunyikan. Sosok yang jauh lebih baik dibanding yang diekspektasikan sebelumnya.
Bilang serius ke pasangan tergolong sangat mudah, yang susah adalah membuktikannya.
Aku sangat ingat betul kejadian malam itu. Tepat saat detik-detik pergantian usiaku, ia rupanya ingin membentuk sebuah temu sekaligus sebagai kencan pertama. Kala itu, bisa dibilang aku terlalu penuh persiapan. Kesannya memang hiperbola, tetapi saat itu aku hanya mau memberikan first impression yang baik dengan tetap menampilkan aku yang apa adanya. Dari situ juga aku berharap akan muncul kencan berikutnya.
Malam itu kami lewati dengan begitu hangat, padahal hujan sempat luruh seakan berusaha menghapus ingatan kenangan lama. Sebab pada kenyataannya dirinya masih selalu menyinggung soal masa silam. Untung saja aku bersedia mendengarkan seluruh curhatan itu hingga hangat di antara kami tidak hilang.
Mengikhlaskan orang yang sempat bersama kita selama sekian waktu bukanlah proses yang remeh. Aku sadar hati butuh kekuatan untuk membiasakan diri sebelum pada akhirnya pulih dari rasa sakit yang terlanjur dibuat. Namun bukankah kita hendak mengukir cerita baru? Jadi kupikir, terlalu membicarakan mantan adalah kesalahan, karena kisah kemarin harus segera ditutup untuk siap dengan awalan dan alur cinta yang lebih baik lagi.
Terlepas dari semua jejak di belakang yang kembali diusik, aku justru lebih memusatkan fokusku pada ketetapan yang kami pilih, yaitu untuk menjadi sepasang kekasih. Kemudian hal itu yang membuat suasana malam menjadi mencair, kami tertawa lepas bersama, ditemani suara alam yang amat syahdu.
Berilah sedikit jeda untuk raga dan jiwa bisa menyendiri hingga nantinya mampu merangkai mimpi bersama orang yang tepat.
Bisa dikatakan bahwa saat memilikinya, malamku tidak melulu soal hitam dan putih. Setiap malamku terasa lebih berwarna dan berharga. Namun hal tersebut sebelum izin untukku patah atas dasar kekhawatiran keluarga akan dunia yang belakangan ini sedang kacau. Syukur saja, dia yang kini boleh aku sebut sebagai pacar cukup mengerti masalah yang tengah dihadapi. Memang, pondasi dari sebuah hubungan adalah bagaimana kedua insan mampu memahami satu sama lain serta saling percaya yang dibarengi komunikasi.
Walaupun perjalanan ini masih terlalu muda. Tetapi kami sudah melalui banyak hal. Entah mengunjungi suatu tempat, bermain games online, atau hanya sekadar menghabiskan sisa waktu luang yang ada. Hampir tiap hari kami berjumpa, seakan ruang nyaris enggan memberi jarak di antara kami berdua.
Tentang perjalanan. Sepertinya, sejauh ini persinggahan yang acap kali kami kunjungi adalah tempat-tempat yang dekat dengan pantai atau pantai itu sendiri. Dari kesemuanya, ada salah satu pantai yang di sana kami sama-sama belajar berkenaan tentang hidup yang sepenuhnya tidak mesti dianalogikan sebagai aliran air.
Sebab air selalu mencari tempat yang lebih rendah. Sementara kewajiban manusia yakni tetap berusaha agar menjadi pribadi yang lebih meningkat. Layaknya sebuah perpisahaan yang seberapapun sakitnya, harus selalu dilewati dengan tegar. Bukan justru menghancurkan segala visi dan misi yang hidup telah tetapkan. Sejatinya Tuhan pasti telah menyiapkan pengganti yang lebih baik.
Di pantai itu juga, kami bisa merasakan alam sangat mendukung keputusan yang diambil. Ombak tanpa setengah hati menghapus setiap jejak yang salah di belakang. Angin yang menerobos ranting sesekali menjatuhkan beberapa helai daun semacam menggambarkan bahwa kenangan perlahan pasti akan hilang. Lalu karang yang kokoh di tepi seolah menginterpretasikan bahwa sebagaimana kerasnya garis hidup kita wajib untuk bertahan dan menghadapinya.
Alam kerap mengerti kondisi hati segenap jasad. Sudut pandang akan mengajak tiap darinya berkelana menguak makna. Kadang, suka hadir setelah duka. Dan alam tadi hanya berisi semangat atau amarah.
Aku sangat bahagia memilikinya. Dia yang menabur rasa di lubuk hati hingga menjadi sebongkah cinta, bersenandung seiring detak jantung. Dia adalah pribadi yang istimewa di mataku. Dia adalah pemberhentian paling nyaman dalam drama kehidupan ini. Semua waktu yang kulalui bersamanya akan selalu membekas dalam hati. Dia, si peretas gundahku. Penyemangat hidupku.
Karena setiap kebaikan yang terus merasuk dalam diriku ini. Aku tidak pernah lupa untuk melangitkan pinta agar kasih kami tidak mati. Serta aku juga merangkai harap terkait sosoknya yang kuingin menjadi pelengkap takdirku. Sebab selama ini, dia menuntunku beriringan sejalan menuju kebahagiaan yang sama. Dia adalah seseorang yang mencintaiku seperti aku mencintainya
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”