Tentang Sakit yang Dulu Kuabaikan, Tentang Satu Nama yang Dulu Selalu Kuperjuangkan

Dan lagi, hujan kali ini membawaku pada ingatan tentang kamu. Sudah lama tak ku dengar kabarmu. Sudah lama sapa yang selalu buat pipiku merah merona menghilang, seakan menguap begitu saja diudara. Aku dan secangkir coklat panas dalam sore ini. Yang dulu kita nikmati bersama dengan manis tanpa suara, kini seakan terasa getir bergelayut dilidah.

Advertisement

Entah ada dibelahan dunia mana kamu saat ini. Atau sedang bertarung memperjuangkan mimpi yang seperti apa, lihatlah masa laluku. Aku merindukanmu. Tentang harapan yang dulu pernah sama-sama kita kumpulkan dan perjuangkan. Tentang rindu yang dulu selalu dengan mudah bisa aku sampaikan. Tentang cinta yang selalu mengarah pasti pada satu hati yang kini seperti tak punya perasaan. Aku menyimpannya rapih dan tak pernah berniat membaginya pada siapapun. Aku juga sama sekali tak pernah berniat membuangnya. Hanya kututup semampuku. Meski Sesekali dia terbuka begitu saja tanpa permisi.

Masih nyata kurasa setiap desirnya. Saat tanganmu mengusap lembut kepalaku. Saat cinta menyapa hangat hatiku. Diantara sekian banyak orang yang datang, kamu mampu menyita jutaan rinduku. Aku mengingat setiap detilnya tanpa terlewat satu barispun. Meski ku tahu kamu mungkin tak akan berhenti disitu. Kamu tak akan seperti aku. Menganggungkan irama yang dulu pernah kita senandungkan bersama. Tapi toh tetap saja, aku masih cinta. Meski tanpa sengaja, aku masih membiarkan tempatmu kosong dalam waktu lama. Hanya untuk jaga-jaga saja, kalau-kalau nanti, entah kapan itu. Kamu pulang dan menyapa kembali hati ini.

Bukan sekali dua kali kurasa dunia menertawai. Saat kamu pergi begitu saja tanpa pamit. Saat ku tahu kamu sudah tak sama lagi. Saat ku tahu kamu medua. Ah sudahlah! toh tetap saja aku masih cinta. Aku memberimu maaf meski tak pernah kamu minta. Aku menunggu meski kamu tak pernah menyuruhku melakukan itu. Siapa yang pantas disalahkan kalau nyatanya hati ini benar-benar tak bisa dengan mudah diketuk cinta yang baru?

Advertisement

Aku sendiripun ingin bahagia bersama cinta yang datang menyapa. Tapi rinduku justru hanya untuk satu nama dan tak bisa dengan mudahnya kuhapus begitu saja. Berkali-kali aku ingin kembali pada kamu yang sosoknya seakan tak dapat kutemukan dalam diri manapun. Tapi kamu malah jadi seperti tempat yang selalu aku rindukan tapi tak dapat lagi aku temui dimana pintunya. Saat dulu aku bisa dengan mudahnya bersandar pada pundakmu, menceritakan semua perasaanku. Kini, bahkan untuk menyapamu saja aku benar-benar tak tahu bagaimana caranya.

Dulu saat menatap foto kita berdua aku selalu senyum-senyum sendiri penuh cinta, Tapi kini rasanya seperti tersayat diluka yang masih menganga, dengan perih yang sejadi-jadinya. Mungkin kamu sudah benar-benar pergi dan memulai cerita baru yang bermacam-macam. Sementara aku masih mengharapkan nama yang sama untuk kehidupan yang akan datang. Kurasa Tuhan saja sudah bosan melihatku yang berusaha memelukmu dalam doa. Menceritakan betapa tak bisanya aku lupa.

Advertisement

Aku masih berharap bisakah aku merubah keputusan Tuhan? Bisakah kutaklukan kamu dalam sujud pada sang Esa? Sungguh, padamu aku masih cinta. Bila nanti entah kapan itu kamu menemukan cinta tempatmu berhenti selamanya. Semoga kamu masih bisa mengingatku meski hanya sebagai serpihan cerita yang pernah kamu sapa dipersimpangan. Paling tidak, aku pernah mendampingimu dalam debat dengan hati tersayat. Wanita ini dalam luka pernah bertahan mati-matian membuatmu nyaman. Aku pernah mempertahankanmu dalam segala kepayahan.

Semoga kelak aku juga bisa bahagia dalam cinta yang tak pernah berniat meninggalkan. Meski terluka aku berharap bisa pulih dan belajar mengikhlaskan. Karena Bukankah ada Tuhan selalu mahir dalam urusan pemulihan? Maka berlalulah masa laluku. Meski butuh waktu panjang untuk melupakanmu, bukankah selalu ada kemungkinan cinta yang baru hadir dan membahagiakan? Jadi, aku akan terus mengupayakan bahagiaku dalam kesabaran. Tuhan pasti tak akan tutup mata dalam setiap harapan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

aku bukan selalu apa yang aku tulis dan terbaca olehmu.

160 Comments

  1. Saat dulu aku bisa dengan mudahnya bersandar di pundakmu, menceritakan semua perasaan ku. Kini, bahkan untuk menyapamu saja aku benar” tak tahu bagaimana caranya

  2. Obrina Merkury Sitanggang berkata:

    Gw banget sampai saat ini.Sangat merindukan dia sosok lelaki yg bnyak mengajariku arti cinta yg sebenarnya. :'(

  3. Meily Giofanny berkata:

    Gak tau kenapa kok bisa banget ceritanya sama kek gini ? .. tapii setelah 6tahun aku udah bisa lepasin dia, ikhlas yg bahkan sebentar lagi dia mau merit, gak berharap dia ngingetin gue dan gak bakalan juga hal itu terjadi, tapi Puji Tuhan deh skr aku uh nemuin yg lebih dari pada yg dulu pernah aku cintai, meskipun terbilang hubungan baru tapi aku yakin, kita dalam satu komitmen yang sama, jalani Tuhan pasti beri jalan lebih ? Aku malah mau berterima kasih sama kamu masa lalu, aku lebih belajar banyak cara buat ikhlas dan selalu bisa menerima kenyataan yg ada dengan harapan baru yg bakalan jauh lebih indah, bersabar dan bertahan menunggu yg tidak pasti bakalan jadi bekal buat kedepannya.
    Selamat berbahagia ?

  4. Annabella Junnyke berkata:

    Kok cerita nya sama yang akuvrasa sekarang,aku masih menunggumu meskipun tak pernah kau pinta,aku masih memelukmu lewat doaku sampai saolah olah Tuhanpun bosan mendengar namamu dihela nafasku..sampai sekarangpun aku blm bisa melupakan mu ko,aku mau kamu juga rasakan apa yangbkurasakan saat ini,ku harap kita sama sama merindu,walaupun ras kita berbeda.. aku merindukanmu
    #mysugar

  5. Thresia Nana berkata:

    Selalu jatuh cinta sama tulisan Rumondang Kristiani Elika Manurung. ☺

  6. Hi Thresia Nana. terimakasih.. jangan lupa dishare yah.. 🙂

  7. Nurmia Mahmuddin berkata:

    Semoga kelak aku juga bisa bahagia dalam cinta yang tak pernah berniat meninggalkan.

  8. Fani Luciana berkata:

    Keren, kata2 nya pas ,ngena banget ke hati. Setelah baca aga nyesek kak ,jleb gituu. Hihii. Keren keren ,sukaaak postingannya. Selamat berkarya 😀