Hi rindu, apa kabar kamu di tahun ini? Eh nanti dulu, apa pantas aku menyebutmu rindu. Itu hanya sebatas rasaku saja sementara kamu tidak, yahh pantasnya aku sebut rasa saja. Karena yang merasa cuman aku saja dan kamu tidak. Kamu tau? Rasanya tidak dan mungkin tidak akan pernah tau.
Rasaku itu selalu ada, walaupun tidak berwujud dia ada. Jangan terlalu di pikirkan sudah percaya saja, dan kamu tau rasaku ini hanya ke kamu bahkan sampai ujung tahun ini. Aku masih ingat di tengah tahun yang sudah berlalu, di kamu pergi dengan meninggalkan aku dengan rasa yang masih bertumpuk.
Sulit buat di sebutkan, di katakan, di jelaskan bagaimana rasaku saat itu. mungkin tersebutkan di puisi Soepardi Djoko Damono yang Hatiku selembar daun itu pas untuk keadaanku saat itu, sudah itu saja sedikit saja tentang itu. Di ujung tahun ini, aku hanya ingin menyampaikan sedikit lagi rasaku ke kamu walaupun mungkin kamu tidak akan pernah mau tau lagi.
Emm langsung saja. Kamu tau? aku katakan sekali lagi rasanya kamu tidak dan mungkin tidak akan pernah tau. Semenjak kepergian mu di pertengahan tahun hatiku masih kosong, sama seperti kamar loteng kosong yang tidak di tempati, berantakan, berdebu, banyak kenangan – kenangan usangnya. Dan kamu tau? parahnya hal itu sampai saat ini.
Mungkin aku bodoh karena membiarkan loteng itu kosong dan pernah berharap kamu akan kembali entah kapan nanti untuk merapikanya dan meninggalinya lagi, aku bodoh karena rasaku berharap seperti itu, padahal yang seperti itu bisa mungkin tidak akan terjadi.
Dan ini ingin kusampaikan masih sama tentang rasa, sampai tahun ini rasaku ke kamu nggak pernah berubah. Masih sama ukuranya 1 kb (kilobyte) seperti kamu menyebutnya dulu nggak akan habis, kalau mau habis tinggal isi ulang saja.
Aku menyebutmu rasa saja sekarang. Aku tidak perduli dengan apa yang di katakan orang tentang supaya jangan masuk di jurang yang sama atau aku di katakan bodoh lagi.
Aku tidak perduli tentang itu, aku juga tidak terlalu menuntut kamu untuk menjelaskan kenapa kamu pergi di pertengahan tahun tempo lalu. Ingin kusampaikan bahwa tempat yang kamu tinggalkan dulu itu masih sama. Dan seandainya kamu ingin kembali, ya sudah kembali saja. Bersih dan rapikan tempat itu tinggalilah senyamanmu. Dan aku berharap kamu mulai sedikit – sedikit tau tentang rasaku. Sudah itu saja tentang rasaku ke kamu di tahun ini.
Terimakasih pernah mau bermain roaller coaster bersamaku. Jika tidak denganku baik baiklah dengan yang menyamani-mu. Buat yang menyamani-mu itu seperti kutipan favoritmu "Hydrokinesis. [Suho] : Aku membawa embun pagi dari surga untuk meneteskannya ke hatimu, ke cinta kita, agar cinta kita tidak gersang dan kering lagi, akibat pertengkaran yang sia-sia". see you..
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.