Emosi adalah suatu bentuk perasaan atas respon yang kita dapatkan dari suatu kejadian atau situasi.Â
Menurut Brain Academy, terdapat 6 dasar emosi yakni bahagia, sedih, jijik, marah, takut, terkejut.
Namun, seringkali seseorang ketika emosi dia tidak bisa mengendalikannya sehingga dia secara tidak sengaja melukai atau merugikan orang-orang di sekitarnya, biasanya emosi yang seringkali merugikan dan sulit dikontrol adalah emosi kemarahan.
Siapa yang tidak pernah marah? tentu semua orang pasti pernah bereaksi marah terhadap suatu hal bukan?
Ya, benar semua emosi itu wajar, valid, kamu tidak boleh menolak atau mengingkari emosi yang ada di dalam dirimu, karena apa pun itu emosinya tidak ada yang salah atas itu. Adapun jika ada yang salah atau apabila emosimu merugikan diri sendiri ataupun orang lain, yang perlu dibenahi adalah bagaimana caramu menyampaikan emosi tersebut.
Contohnya, jika kita mendapati seorang anak kecil entah adik, anak, ataupun keponakan kita yang sangat usil lalu menumpahkan minumannya di sofa atau baju kita, terkadang itu membuat kita seakan ingin marah bukan?
Padahal jika kita menganalisis permasalahan tersebut, kita mungkin hanya butuh beberapa waktu dan energi untuk membersihkan minuman yang tumpah tersebut. Sedangkan apabila kita memarahi anak itu, toh tidak akan bisa memutar waktu dan mengembalikan air yang tumpah itu ke dalam gelasnya lagi kan? Terlebih anak tersebut juga akan memiliki luka yang bisa jadi dia akan bawa hingga dia dewasa, sungguh sangat kasihan bukan?
Maka, kita bisa belajar untuk menganalisis suatu masalah terlebih dahulu, untuk menghindari reaksi berlebihan atas suatu emosi, terlebih jika emosi yang kita luapkan akan memiliki dampak kepada orang lain.
Kita bisa menanyakan beberapa hal kepada diri kita sendiri, ketika kita sedang menganalisis masalah sewaktu emosi ini seperti, apakah aku perlu marah sebesar itu hanya karena masalah seperti ini? Perlukah masalah ini aku beri reaksi emosi yang berlebihan? kiranya apa dampak yang akan terjadi jika aku meluapkan emosiku di sini?
Setelah menanyakan hal tersebut kepada diri sendiri, kita juga bisa belajar untuk melatih empati kita kepada orang lain, melatih empati bertujuan agar kita lebih bisa memahami mengapa seseorang bisa melakukan hal sedemikian rupa, sehingga diharapkan kita lebih mudah untuk memaaafkan mereka.
Nah, seperti itulah kiranya sedikit tips yang bisa aku bagikan saat ini. Belajar mengendalikan emosi tentu tidak untuk melindungi perasaan orang-orang di sekitar kita saja, belajar mengendalikan emosi sangatlah bermanfaat untuk diri kita sendiri karena dengan mengendalikan emosi kita bisa lebih tenang, lebih tegar dalam menghadapi suatu permasalahan, dan tentu juga bisa menghindarkan kita dari penyesalan-penyesalan di kemudian harinya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”