Tentang Kisah yang Belum Sempat Dimulai, tapi Tuhan Sudah Berkehendak untuk Selesai

Tentang kisah yang belum mulai

Bukan hal yang mudah untukku kembali mempercayai orang baru. Bagiku masa laluku sudah cukup memberikanku rasa sakit, hingga aku takut membuka hati untuk menerima kehadiran sosok baru yang akan mengisi kekosongan hatiku. Butuh waktu yang tak singkat agar aku bisa berdamai dengan masalaluku. 

Advertisement

Mencoba memahami diriku sendiri. Apakah aku terlalu egois dalam menyayangi hingga aku selau ditinggal pergi. Apakah aku tak cukup baik sehingga aku selalu menjadi pilihan yang ditinggalkan karena adanya sosok baru yang datang padanya silih berganti.

Hingga kemudian seorang teman datang mengenalkanku padamu. Sosok yang sama sekali aku tak pernah tau siapa kamu. Pertemuan pertamapun terjadi tanpa diduga. Kamu yang begitu hangat sama sekali tak canggung bercerita tentang dirimu dan bagaimana keluargamu, lalu  bercerita ini dan itu. 

Senyummu mampu meneduhkan  kekacauan hatiku. Entah apa yang terjadi padaku, apakah aku bisa luluh hanya dengan pertemuan pertama? Ah, entahlah. Karna tak biasanya aku seperti ini. Sebelumnya aku tak pernah bisa berhasil menjalin hubungan ketika hanya dikenalkan teman, kisah akhirnya aku pasti tak pernah cocok, namun berbeda dengan dia. Hanya baru pertama kali bertemu entah mengapa aku merasa yakin.

Advertisement

Perlahan kucoba membuka hatiku untukmu. Aku hanya berharap jika memang keyakinan ini benar, kamu akan menjadi pelabuhanku yang terakhir. Hari demi hari ku mulai merasakan kehangatan itu kembali. Aku mulai bisa merasakan akhirnya aku mampu untuk kembali menyayangi seseorang. Bagiku kamu adalah harapan baru, masa depan yang ingin kucapai dalam halal. Pertemuan berikutnya terjadi begitu saja, kembali tanpa rencana. Walau komunikasi tak begitu intens, entah mengapa aku terus merasa yakin dialah orangnya.

Namun beberapa hari terakhir ini ada yang berbeda dengannya. Sebelumnya dia pernah berkata bahwa ia sedang sendiri dan sedang mencari teman hidup. Tapi sebuah postinganmu membuatku akhirnya menyadari bahwa orang itu bukanlah aku, ada wanita lain yang ternyata lebih dulu tinggal dihatimu. Ah, keyakinanku kali ini salah. Mungkin aku yang terlalu cepat menyimpulkan dan telah salah mengartikan rasa, bahwa kamu juga memiliki rasa yang sama. Ya! Dan ternyata hanya aku yang telah jatuh hati, tapi kamu tidak.

Advertisement

Berulang kali aku mengatakan pada diri ini “sudah tidak apa-apa, semua akan baik-baik saja, kamu kuat bahkan pernah lebih kuat dari ini”. Namun semakin aku mengatakan itu dalam hati, hanya air mata yang begitu derasnya tumpah tak terkendali membanjiri hati yang kembali terluka hanya untuk sebuah kisah yang bahkan belum kamu mulai.


Teruntuk kamu,

Terima kasih karena telah memberikan warna di hidupku meski dalam waktu yang singkat. Semoga kamu selalu bahagia dalam lindungan-Nya.





Teruntuk aku,

Terima kasih wahai hati karna sudah menjadi bagian terkuat dalam diri ini. Walaupun berulang kali keputusanku telah menyakitimu, lagi dan lagi,

Terima kasih wahai hati, sekali lagi kamu selalu ikhlas saat seseorang yang kamu sayangi terpaksa harus kulepas,

Kamu tetap selalu tangguh.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Yang terbaik akan datang diwaktu yang tepat. Karna Allah tak pernah salah menentukan waktu terbaik-Nya..

Editor

Not that millennial in digital era.