Berhenti Menyesali Sesuatu yang di Luar Kendali. Toh Kamu Sudah Berusaha Sejauh Ini

stop menyesali sesuatu

Tiket sudah di tangan, tas ransel sudah ter-packing dengan rapi, keran air panas kunyalakan mengguyur badan, gema senandung lirih senada mengalir bersama buih.

Advertisement

Selepas mandi kunyalakan televisi, ada Peter Parker melompat dari satu gedung tinggi ke lain sisi, dan Mary Jane menunggu makan malam bersama Harry, televisi kumatikan aku bergegas menuju lobby. Dalam setengah jam harusnya aku sudah sampai di Bandara, pikirku di jok belakang sebelum akhirnya kulihat ada sebuah truk tronton melintang di jalan.

Macet! Rasa gusar mulai membayang, ketika kulirik jarum jam yang seakan berputar lebih cepat dari biasanya. Benar saja, last call sudah digaungkan untuk memanggil penumpang, setelah melewati  Security Check Point kupercepat langkah kaki, tapi ternyata boarding tak terkejar lagi. Sial, lemas badan kusandarkan di penampang kursi.


Penyesalan mulai menghinggapi, andainya aku tadi berangkat lebih pagi, andainya aku tak tergoda menyalakan televisi. Atau memang aku tidak diizinkan untuk pergi?


Advertisement

Kadang alogaritma dunia tidak ada yang bisa menduga, jika secara matematika satu tambah satu sama dengan dua, maka belum tentu seperti itu dalam logika semesta. Anggaplah tiket sudah ditangan, selepas mandi aku tidak menyalakan televisi, tidak ada kemacetan yang disebabkan truk tronton terguling, apakah bisa dijamin aku tidak ketinggalan pesawat lagi? Bisa jadi iya, mungkin juga tidak. Yang jelas, selama hidup kita akan selalu dihadapkan dengan ketidakpastian demi ketidakpastian.


“Tidak ada yang pasti di dunia ini, kecuali kematian dan ketidakpastian itu sendiri."


Advertisement

Jadi berhenti menyesali sesuatu di luar kendali dirimu, sedihlah seperlunya tidak perlu berlarut-larut. Anggaplah dunia sedang ingin mengajari dirimu cara menghargai waktu dengan menambahkan bumbu truk tronton terguling ditengah perjalananmu. Toh pada akhirnya kamu juga bersyukur ditinggal pesawat. Semesta masih mendukungmu untuk berlibur lebih lama, merehatkan pikiran sejenak dari hiruk pikuk pekerjaan dan target project yang membuat geleng kepala. Selalu ada anugerah di balik setiap musibah.

Perkara ini berlaku dalam berbagai hal, dalam urusan jodoh misalnya, kamu menjalin cinta dengannya sudah lebih dari setengah dasa warsa, seiman, kedua keluarga sama-sama menyetujui tetapi tiba-tiba kisahmu kandas ditengah jalan. Dan minggu lalu mantanmu mengirim surat undangan? Lalu siapa yang harus disalahkan?


Bahwa menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu dapat berencana menikah dengan siapa,tapi tak bisa rencanakan cintamu untuk siapa.

-Sujiwo Tejo


Atau dalam urusan pekerjaan, kamu sudah sangat memimpikan pekerjaan tersebut sejak lama, segala jerih payah usahamu kamu dedikasikan demi dapat masuk ke instansi itu, berkali-kali mengikuti seleksi tapi hasilnya belum juga memenuhi ekspektasi. Lalu kamu mengabaikan tawaran pekerjaan lain yang menurutmu tidak se-prestige pekerjaan ini, hingga akhirnya kamu dirundung rasa tidak percaya pada dirimu sendiri. Pernahkah kamu berfikir, jangan-jangan memang rezekimu bukan di instansi ini tetapi di pekerjaan yang ditawarkan padamu itu?

Tenangkan hatimu! Jika rencanamu tidak berjalan sebagaimana mestinya bersabarlah dan tetap berusaha. Pasti ada makna di balik setiap peristiwa yang menimpa, entah untuk mengingatkan atau untuk mendewasakan. Yakinlah sang sutradara semesta sedang menyusun sekenario terbaiknya untukmu, hanya saja alurnya berbeda. Bukannya film akan lebih menarik jika ada plot twist menjelang akhir cerita indahnya?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

A half safety officer, full time day dreamer

Editor

Not that millennial in digital era.