Ada setumpukan kata dalam pikiranku saat ini, saat mencoba menulis tentang dirimu. Aku tahu bahwa menggambarkan sosokmu dengan tulisan takkan cukup, dengan kasih yang kau ukir dalam sejarahku, dengan senyummu yang begitu pas menurutku di sela pagimu yang sibuk. Tapi semua orang akan paham, betapa besar sosokmu.
Kita pernah bersamamu, atau masih bersamamu. Dengan cara kami untuk menyayangimu. Dengan kekurang-ajaran kami terhadapmu. Kau akan selalu seperti itu, kasihmu tak akan terhingga sepanjang waktu. Ini hanya soal permintaan yang mungkin tak akan kau terima. Permintaan maaf dariku. Entah seberapa besar kata itu, atau seberapa kencang aku bersuara. Tuhan memanggilmu, untuk beristirahat atas luka, duka, tawa, serta menyadarkanmu bahwa betapa fana dunia, dan kau kini tenang di sisi Nya.Â
Namun untuk itukah aku hidup? Melihatmu harus pergi? Tentu tidak. Kau hanyalah kau, yang pasti tak akan abadi. Keinginanku untuk bersamamu hingga akhir nanti itu hilang, tapi setidaknya aku bisa bersamamu hingga matamu tertutup. Namun, maaf kali ini karena aku tak bisa membahagiakan cinta pertamaku, saat aku diturunkan ke dunia kaulah orang itu. Orang dengan penuh kasih dan cinta, apakah aku tak sadar? Mungkin. Karena saat kau pergi dan meninggalkan doa-doamu yang masih hidup, aku baru tersadar jika kau orang yang sangat mencintaiku dengan penuh, melihatku dengan sudut pandang yang tak akan ku temui selain darimu.
Kehilangan dan penyesalan semenjak kau pergi itulah yang menyertai hidupku. Namun aku akan selalu belajar dan akan terus belajar darimu, sosok yang sungguh ku kagumi. Sosok yang pernah menjadi guru terhebatku, teman setiaku, sahabat yang tak pernah lekang oleh waktu dan kau akan selalu begitu. Mengajarkan tanpa teori tanpa ragu, menjadi tangguh dan kuat layaknya dirimu.Â
Dan rasa terima kasih ku tak akan pernah mampu menyaingi kasihmu, namun satu hal yang harus kau tau aku selalu mencintaimu, mencintaimu lebih dari wanita-wanita yang akan hadir padaku nanti. Itulah yang ku maksud, kau tak akan lekang termakan jaman atau waktu, kau selalu dan selalu ada walau kita tak akan bertemu, Dulu atau sekarang kau akan tetap sama, selalu abadi walau tak berwujud melainkan hanya do'a , salam dari ku, aku mencintaimu
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”