Tautan Cinta Sedalam Nafas Doa
Duhai jiwa yang terdiam dalam munajat jalan penentram
Netra naluri menatap tak pejam. Dibalur kumandang do’a mengirimkan secarik pesan
Menatap kerinduan yang lugu dari kejauhan
Takdir menjejak dalam risalah perjuangan munajat
Sapa angin berdesir di tengah hening, sapa hujan mengguyur ditelisik teduh
Kuyup hati belum sudah menatapmu dari jauh
Kuyup garis rindu ini tak jenuh menjadi pemerhati, penanti titik temu
Mampukah obati derainya lusuh dalam sebuah temu?
Nada jiwa menanti secarik keajaiban
Langit pun hafal, dari setiap nafas doa yang terlangitkan
Sifatmu teduh bersahaja, imanmu menentramkan jiwa
Jika kamu berpaling arah, apa yang hendak ku adukan kepada Rabbi ?
Dapatkah sejalan dalam kata hati yang menyatu di suatu hari nanti?
Usah tanyakan kepada langit bergumul awan
Tanyakan kepada nurani bersama Rabbi tercinta yang memperhatikan
Menyaksikan aura bentuk kisah yang terpendam
Menitip sekantung munajat angan pada belahan jiwa yang masih menjadi teka-teki hangat yang tersimpan menjadi sebuah alunan dari rasa cinta, do'a dan harapan.Menjelma kamu dalam relung dalam
Menemanimu dalam tabir do’a dijejak selimut takdir yang mengalir
Nyata hadirmu bermuara belum terengkuh
Di mana ujung perjalanan kan ku tempuh?
Larik tertuangkan
Bait tercatatkan
Hadirmu kian bersemi dikatup cahaya rindu dalam hati sedalam doa yang mengalir tiada jemu
Menenggelamkan pilur hati, memasrahkan hati
Namun, satu sisi seolah enggan menepi, mencoba berkompromi kepada hati
Begitu banyak yg berlalu lalang
Namun gagal mengetuk pintu hati ini
Layang kasih hanya dirimu yang berhasil menghimpun rasa sayang mengalir bersemi sendiri dari hati, ke dalam aliran jantung hati
Keunikan itu mengembang riuh dideru tepi tali jemari
Tak mampu dijabarkan, namun nyata di jantung hati alunan aura cinta yang bersemi
Raga kita saja belum mampu bersua terjangkau oleh detik waktu hari ini, entah esok hari jika Rabbi mengkehendaki
Bingkai kasih sayang sejati tertuangkan, bait doa yang mengurapi membuat hati teduh mengalir ke arahmu
Setiap pertemuan duduk sujud munajatku yang renyuh nan teduh bersama Allah semakin menghimpun cinta sedalam doa yang bersemi ke arahmu
Rasa adalah fitrah titipan-Nya yang mengalir tanpa aba-aba, dan cinta adalah keyakinan hati bersama nafas doa, kecintaan iman melangkah sejalan bersama bait doa yang mengalir tiada henti tak berjeda
Pelipur hening, tautan cinta sedalam doa yang kulangitkan menjadi jalur penghubung sebuah rasa yang tersimpan, terdiam dan mengalir
Melukiskan namamu bersama tabur bintang dilangit doa yang terbentang
Pabila takdir, biarlah alur Rabbi yang menjadi titik tengah tuk mampu mempertemukan
Pesanku dari sini, jangan jenuh tuk tetap setia melumuri keyakinan di dalam munajat
Menyentuh hati yang tak tersentuh oleh gelimang frasa jarak yang meramu, pupuk sebuah temu di sujud munajat sebagai jalur tuk menyatu dan menjawab.
Derai Hujan
Rintik gerimis hujan membasahi bumi
Berjibaku sudut raga merajai diri
Nestapa berelegi di tebing tinggi
Meraup asa segelincir hari
Aksara hujan mengguyur hati bumi
Tergenang butiran tetes bait hujan dalam doa dan harapan
Berkumandang bait doa melangit sang pemilik hati
Sejenak saja, aku menepi
Mencoba berdamai pada kenyataan hari dan hati
Hujan tak hanya membasahi ruang hati, samar rautmu pun turut singgah
Ia membanjiri sekujur ruh hati
Derai hujan jatuh, sejatuh-jatuhnya mengguyuri seisi pelik hati
Ada diri di sini, berdiam bersama tudung do'a yang bersemi
Aksara hujan dan juga cinta yang ku jaga seorang diri masih menjadi pemerhati
Bisik munajat kulangitkan kepada-Nya
Biar hujan menjadi penghubung rindu yang tak tersentuh mengalir tertuju kearahmu
Biar hujan menjadi perekat cinta dan doa d dermaga cinta
Biar hujan menjadi peneduh kegersangan hati
Biar hujan menjadi pengobat rindu yang tak henti mengitari
Derai hujan menyelinap sendu bersembunyi
Hati dalam penantian
Yang ku yakini, alur langkah takdir tak kan menyisir dan tertukar
Jantung hati memahami, ke mana arah labuhannya memulangkan tuk menetap dengan rekatan lekat terikat dalam satu arah dan satu hati
Hati yang hendak menyampaikan seutas pesan yang tersimpan dalam linangan
Rintik hujan menggenang, tasbih rindu didalam bait doa yang tak pernah terpejamkan, terdiam ataupun memudar
Entah sampai kapan, semua telah kupasrahkan bersama Rabbi melambung ke pintu langit layang doa yang berkembang
Lirih hati masih terpaut mengalir kearah hatimu yang teduh nan bersahaja sedalam kecintaan iman yang menjaga.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”