Saat Sudah Terlalu Nyaman, Ternyata Kamu Masih Milik Orang. Lalu Apa yang Harus Kulakukan?

Terlalu Nyaman tapi Kamu Masih Milik Orang

Meski tak terhitung banyaknya kamu katakan bahwa kamu sayang. Tak tau berapa kali kamu memintaku untuk bertemu ibu mu. Ku anggap itu cuma candaanmu. Tapi kenapa rasanya sakit juga saat tau yang sebenarnya? Sebenarnya kamu cuma bercanda.

Advertisement

Sebenarnya kamu tak serius dengan kata-katamu. Tapi bukankah memang itu yang kukatakan pada diriku sendiri dari awal? Dan bahkan hal itu yang terus ku katakan kepada mu ketika kamu bilang sayang. Bahwa kita ini berbeda, bahwa seharusnya tak ada rasa apa pun antara kita. Jujur, aku butuh 4 tahun untuk bisa melupakan si masa lalu. Lalu kamu datang dan buatku nyaman.

Dan kalau kamu ingat, sedari awal kedekatan kita aku selalu bertanya " Sudahkah kamu ada yang punya? ". Karna aku tak mau kejadian di masa lalu terulang lagi. Dan setiap pertanyaan itu kuutarakan kamu selalu menjawab tidak. "Tidak" yang bagaimana yang kamu maksud? "Tidak ada?". "Tidak tahu?" Atau "Tidak perlulah aku tahu? Tapi nyatanya kamu dimiliki orang lain. Lalu masih berhak kah aku marah?. Masih berhak kah aku protes atas apa yang telah kamu lakukan kepadaku? Siapa yang salah jika begini? Mungkin aku dengan "kebaperan" ku ini yang salah.

Advertisement

Tanpa sadar aku berharap yang sebaliknya, aku berharap kamu sama denganku. Aku harap semua yang kamu katakan adalah hal yang benar-benar kamu rasakan. Kenapa semua sikap dan tutur katamu seperti menyiratkan bahwa kamu sayang? Atau aku yang salah paham? Terlalu banyak pertanyaan dalam benakku. Mungkin aku yang salah paham atas perhatian yang selama ini kau berikan. Bisa jadi aku terlalu menginginkan kasih sayang darimu sehingga logika tak ku pedulikan. Aku terbuai dengan "kenyamanan" yang kamu berikan. Aku menyepelekan dengan berkata pada diri sendiri kalau kita cuma teman.

Tapi baiklah, kamu adalah bagian dari kehidupan yang akan kujadikan pelajaran. Masa-masa yang telah lalu biar jadi kenangan. Meski ada air mata, pertemuan kita pasti ada hikmahnya untukku, dan mungkin ada juga untukmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

isinya cuma kegalauan