Siapa yang tidak tahu tamiya? Adalah sejenis mobil-mobilan yang banyak dimainkan anak 90-an dan 2000-an awal. Sistem kerja mobil ini memakai dinamo dan baterai. Tamiya ini dibeli dalam bentuk kardus kotak yang di dalamnya ada seperangkat tamiya yang belum dirakit. Anak 90-an dan 2000-an awal yang pernah ngerasain nyemplung di permainan tamiya pasti bisa ngerakitnya. Itupun kalau masih ingat.
Bisa dibilang tamiya ini dulunya sebagai ajang hedon-hedonan bagi anak 90-an dan 2000-an awal. Mereka rela menghabiskan uang THR lebaran untuk membeli tamiya dan memodifnya. Sebut saja beberapa nama jenis tamiya yang dikeluarkan di era itu: beat magnum, sonic saber, buster sonic, magnum saber, spion viper, dan masih banyak lagi.
Itu jenis tamiya yang sesuai standar pabrikan. Tapi anak 90-an dan 2000-an awal rasa-rasanya tangan gatal kalau penampilan tamiya biasa-biasa saja. Nah, di sini hedonnya, modifikasi. Habis-habisan. Ganti dinamo dan tabungnya, gir, ganti ban, batrai cas merk sanyo pun tidak ketinggalan. Itu baru komponen inti. Pritilan dan aksesorisnya? Tentu ada. Tiang, ring, kepala haji, bumper, bahkan jalur tamiyanya dibeli.
Bisa dibilang dinamo adalah mesinnya. Agar tidak kalah ketika balapan di jalurnya, ya harus ganti mesin alias dinamonya. Dinamo setan adalah salah satu nama jenisnya. Anak 90-an dan 2000-an awal mungkin masih inget dinamo itu. Tabungnya warna merah dengan warna biru di tutup tabungnya. Soal kecepatan boleh diadu.
Di sebelah dinamo ada gir. Yap, gir adalah penggerak dari dinamo. Komponen inti yang biasanya juga sering diganti dalam memodif tamiya.
Kurang afdol rasanya kalau modif mobil tapi tidak ganti ban. Anak 90-an dan 2000-an awal pasti pernah inget dan tahu ban botol yang digunakan untuk tamiya. Ban tipis tanpa lapisan karet yang biasanya dipasang di bagaian depan menggantikan ban bawaan pabrik. Hal itu pula yang menambah estetika racing pada tamiya.Â
Tidak cuma itu. Agar terlihat lebih gahar nan sangar, pritilan dan aksesorisnya pun ditambah. Meskipun hanya pritilan dan aksesoris, tapi ada fungsinya. Sebut saja bumper. Bumper ini yang nantinya menopang tiang yang dipasang di ujung-ujung tamiya.
Tiang pun memiliki fungsi sebagai peletakan ring. Nah, ring ini nantinya untuk mengatur gesekan di jalur tamiya ketika balapan. Dan agar ring tidak lepas dari tiang, maka dipasang yang namanya kepala haji, sebuah bentuk mirip kubah masjid. Sampai saat ini pun tidak tahu kenapa namanya kepala haji, mungkin karena bentuknya yang mirip kubah masjid sehingga menjadi cikal-bakal disebut kepala haji. Mungkin.
Untuk menambah kekuatan dan daya tahan mesin, anak 90-an dan 2000-an awal biasanya menggunakan batrai cas merk sanyo sebagai sumber energi. Bahkan tidak jarang yang memilik lebih dari sepasang batrai merk sanyo ini. Dicas secara bergantian setelah memakai. Atau bahkan membawanya semua ketika datang ke tempat arena jalur tamiya.Â
Bagi anak 90-an dan 2000-an yang tidak memiliki jalur tamiya sendiri, mereka akan datang ke tempat-tempat semacam gerai mainan yang menyediakan jalur tamiya untuk menjajal kekuatan tamiya yang dimiliknya. Datang secara gerombolan dengan menenteng box yang berisikan tamiya dan spare part cadangan.
Tidak jarang kompetisi tamiya diselenggarakan. Hanya saja yang biasanya mengikuti kompetisi adalah pemain-pemain yang sudah profesional, bukan kita yang hanya main ketika lebaran saja.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”