Tak Masalah Lebaran Tanpa Foto Keluarga, Sebab Kasih Sayang Tak Mampu Ditangkap Lensa Kamera


Keluarga adalah tempat berlindung dari badai. Terkadang, keluarga adalah badai itu sendiri. – Thomas Shelby dalam serial Peaky Blinders


Advertisement

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memaknai dan merayakan hari raya. Bagi mayoritas orang, berkumpul bersama keluarga besar menjadi agenda wajib dalam perayaan. Bagi sebagian yang lain, kembali bertemu dengan keluarga kecil mungkin sudah lebih dari cukup untuk melepas kerinduan.

Lebaran menjadi salah satu kesempatan berharga yang dimanfaatkan banyak orang untuk pulang. Berapapun total jarak yang memisahkan, tak jadi penghalang berarti untuk meleburkan rindu yang telah lama tertahan. Lihat saja di pemberitaan media, berapa juta orang yang berbondong-bondong meninggalkan kota untuk pulang ke kampung halamannya dan berapa banyak kendaraan yang memenuhi jalanan.

Terlebih, sudah dua tahun umat manusia berjuang melawan pandemi. Lebaran tahun ini bak menjadi pelampiasan supaya kita bisa saling bertemu dan menguatkan kembali. Namun juga tak sedikit orang yang kehilangan. Kita ingat betul bagaimana dua tahun ke belakang menjadi pukulan berat untuk banyak teman, saudara, dan keluarga yang telah lebih dulu meninggalkan kita. 

Advertisement

Di sudut kehidupan lain, keluarga justru menjadi sumber ketakutan. Tekanan, memori menyakitkan, dan segala macam permasalahan sering kali juga muncul dari keluarga itu sendiri. Untuk itu, bagi sebagian yang lainnya menghindar dari keluarga adalah cara terbaik yang bisa dilakukan agar tetap kuat menjalani keseharian.  

Sudah bertemu keluarga sekarang? Atau lagi-lagi belum bisa pulang karena tuntutan pekerjaan? Atau masih ada di antara kalian yang masih terpaut jarak terlampau jauh untuk dilewati sehingga terpaksa harus menahan diri? 

Advertisement

Tak apa, kawan. Tak semua orang bisa pulang, tak semuanya bisa dan harus bertemu keluarga. Meski teknologi tak akan mampu menggantikan, setidaknya masih ada banyak cara untuk merayakan. Senyum yang tulus dari hati bisa jadi melegakan perasaan keluarga di rumah yang sudah lama menanti. Menghabiskan waktu sendiri untuk merefleksikan diri juga mungkin adalah cara terbaik yang bisa dilakukan saat ini.

Saat ini mungkin sudah banyak sekali foto keluarga yang menghiasi media sosial. Sayangnya, tak semua orang bisa mendapatkan kesempatan yang sama. Senyum lebar berpadu dengan baju baru yang disiapkan untuk lebaran seolah merupakan kondisi ideal yang seharusnya dimiliki setiap orang saat idul fitri. Namun, belakangan aku tersadar bahwa hal itu tak lebih dari sebuah perayaan tapi tak akan mampu sepenuhnya membingkai kasih sayang.

Ya, sekarang aku tak lagi mempermasalahkan. Jika foto adalah hasil sepersekian detik kilatan kamera, bagaimana bisa hal itu membingkai rasa sayang selama bertahun-tahun lamanya. 

Selamat merayakan hari kemenangan dengan cara terbaik yang bisa kita lakukan. Jangan lupa mengucap doa untuk orang tersayang dan membuka hati seluas-luasnya untuk ikhlas menerima maaf. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Baru sadar ternyata suka merangkai kata setelah 20 tahun hidup