Apa yang dipikirkan lalu diucapkan seringkali tidak sejalan dengan kenyataan. Kadang perasaan cinta begitu. Kita semua senang berspekulasi soal perasaan cinta. Mengira dia menyukai, mengira dia tidak mencintai, hingga mengira bahwa perasaan cinta itu sebenarnya tidak ada. Kita adalah makhluk yang suka mengira-ngira jika berurusan dengan cinta. Apalagi ketika yang namanya cinta membentur sebuah tembok bernama tak berbalas.
Merasakan cinta itu sebenarnya adalah sebuah anugerah. Kita semua sepatutnya bersyukur jika masih memiliki cinta dalam hidup. Namun yang namanya cinta seringkali menuntut hal-hal yang sebenarnya tidak kita inginkan. Sebuah perasaan cinta yang kurang beruntung pada akhirnya harus dihadapkan dengan algojo terakhir yang sering berbentuk usaha untuk tidak lagi mencintai orang yang dicintai.
Sederhananya begini:
Kamu punya perasaan cinta kepadanya – dia tidak punya perasaan cinta kepadamu – kamu pada akhirnya sadar bahwa dia tidak mencintaimu – kamu mencoba memanipulasi perasaanmu dengan mencoba melupakannya – kamu selalu menganggap bahwa dirinya tidak pernah kamu cintai – kamu lalu merasakan adanya keikhlasan dan kedamaian.
Kelihatannya mudah, kan? Cuma melupakan dan menganggap dirinya tidak pernah kamu cintai. Tapi perlu kamu ketahui, itu susah!
Saya pernah merasakannya dan jujur sampai sekarang percobaan untuk tidak mencintai orang yang dicintai tak semudah teorinya. Mencoba melupakannya, mencoba untuk selalu berpikir bahwa saya tidak pantas untuk mencintainya hingga saya sudah mencoba untuk tidak mau tahu tentang kehidupannya. Hal tersebut sudah saya lakukan. Mencoba memanipulasi pikiran dan perasaan saya bahwa sebenarnya tidak pernah ada dirinya di dalam perasaan cinta saya.
Tapi yang saya bingung, hingga sekarang dirinya selalu tetap ada di dalam hati saya. Selalu ada getaran yang berbeda ketika berpapasan. Selalu ada jantung yang tetap berdegup tak teratur saat melihat foto-fotonya di Instagram. Padahal saya sudah memanipulasi perasaan cinta saya sedemikian rupa supaya saya tetap waras dan sadar bahwa perasaan cinta saya tidak bisa dipaksakan terhadap dirinya.
Memanipulasi perasaan cinta dan mengupayakan untuk tidak mencintai itu sulit. Apalagi jika itu adalah cinta pertama, apalagi jika itu adalah orang yang benar-benar dicintai. Namun apa daya, perasaan cinta juga perlu kemerdekaan. Tidak perlu ada penjajahan jika tentang cinta. Lewat usaha untuk tidak mencintai orang yang dicintai  itulah  saya mencoba untuk memerdekakan perasaan cinta saya terhadap dirinya. Tapi seperti yang saya bilang sebelumnya. Mencoba untuk melupakan orang yang kita cintai itu bukanlah sesuatu yang mudah.
Lain hal jika sebaliknya. Mencoba untuk mencintai orang yang tidak kita cintai. Menurut saya hal tersebut tidak sesulit mencoba untuk tidak mencintai. Banyak faktor yang bisa memunculkan perasaan cinta seseorang, walau sebelumnya tidak pernah cinta. Dan ketika fase memanipulasi perasaan cinta sudah dilakukan, sebenarnya banyak faktor untuk membuatnya mencintai balik. Tapi tetap saja, cinta itu soal hati. Bisa dipaksakan tapi akan sulit menemukan ketulusan.
Jujur hingga sekarang wajahnya, senyumnya dan tawanya masih melekat di pikiran saya. Walau sudah begitu lama saya mencoba memanipulasi perasaan ini. Sejauh yang saya lakukan adalah untuk tidak mengurusi kehidupannya lagi. Tapi tetap saja, dalam posisi saya,  rindu menikam dengan belati cinta yang lukanya seperti patah hati. Masih ada rasa cinta namun saya berusaha untuk tidak mencintainya, dan justru itu membuat semuanya tidak baik-baik saja.
Mungkin banyak yang bilang bahwa jika dia tidak mencintaimu, carilah orang yang mencintaimu. Terdengar ringan dan mudah dilakukan. Namun pada kenyataannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perasaan benar-benar cinta dengan perasaan hanya cinta itu berbeda. Jika perasaan benar-benar cinta tidak memerlukan alasan mengapa cinta, maka hanya cinta seringkali memiliki berjuta alasan yang pada akhirnya malah berujung kebosanan.
Ketika sebuah perasaan cinta punya sisi-sisi yang sensitif dan kenangan punya rekaman yang seringkali aktif. Memanipulasi perasaan untuk mencoba melupakan orang yang kamu cintai adalah sesuatu yang cukup sulit. Walau kamu tahu dia tidak mencintaimu, tapi apa daya, hati dan perasaanmu masih tetap untuknya. Saya tahu rasanya, sulit dan tidak mengenakkan. Dan ketika kamu mencoba untuk melupakan perasaan cintamu kepadanya, hati-hatilah dengan pemikiranmu.
Ada kalanya pikiran bisa menjadi pembunuh yang berbahaya. Jangan sekali-kali membiarkan pikiranmu bermain-main dengan mengandai-andaikan masa depan orang yang kamu cintai. Memikirkan bagaimana ketika dia bahagia dengan orang lain. Dan ingat, jangan pernah mencoba membayangkan dia bersanding dengan orang lain di atas pelaminan. Jangan, jangan pernah.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”