Teruntuk diriku sendiri..
Hai diriku, selamat pagi. Terima kasih karena sudah bertahan sejauh ini, walaupun dihantam badai bertubi-tubi, walaupun dipatahkan hatinya berkali-kali. Hai diriku, yang sedang berjuang menyembuhkan segala sakit dan luka yang diderita. Yang sedang berjuang untuk meraih bahagia di tengah terpaan cobaan yang ada. Kamu hebat, karena terus bertumbuh menjadi dewasa dan selalu mau berusaha belajar dari kegagalan yang diterima. Meski diinjak, diremehkan, tidak dianggap. Kamu tetap berdiri meskipun air mata kerap membanjiri pipi, kamu tetap tegar meski hatimu sering gusar.Â
Tidak apa jika harus terluka, karena kamu akan bahagia pada akhirnya..
Setiap malam dalam sepi kau sering menangis sendirian. Meratapi segala hal yang terjadi tak sesuai dengan harapan. Terjatuh karena ekspektasi yang terlalu tinggi, kehilangan arah dan tujuan, bahkan harapan. Tidak apa, hidup memang pelajaran yang tak ada habisnya. Tidak apa, karena langkahmu tak perlu sama dengan langkah manusia lainnya. Pelan-pelan saja jika memang lelah, karena Tuhan sudah mempersiapkan bahagia dan kecewa dengan waktu yang berbeda. Jika tidak saat ini, mungkin nanti. Â
Terima kasih karena mampu memaafkan orang-orang yang menyakitimu, meski sakit meski sulit..
Aku tahu lukamu tak pernah sederhana, tapi kamu selalu punya hati yang lapang untuk memberi maaf pada sesama, meski mereka tak pernah mengucap sepatah kata maaf dari mulutnya. Terima kasih karena selalu sabar menghadapi segala ujian, meski harus hancur, meski bertahan rasanya begitu menyesakkan, tapi kamu tetap melakukannya. Terima kasih untuk tak pernah menyerah pada mimpimu, meski cibiran dan cacian kerap mampir di telinga. Terima kasih untuk tak berhenti membagi keceriaan pada sesama, disaat dirimu pun sedang tak baik-baik saja.
Terima kasih sudah memahamiku, terima kasih untuk tak menyerah padaku..
Hai diri, tak terhitung sudah berapa kali aku ingin menyerah padamu. Tak terhitung sudah berapa kali aku kelelahan dan ingin berhenti. Dan tak terhitung aku mengutukmu karena kembali melakukan salah yang sama untuk kedua kali. Bodoh, bebal kataku. Tapi jika tidak terjatuh bukankah kita tidak akan pernah belajar? Bukankah jika tidak pernah salah kita tidak pernah tahu mana yang benar? Â
Mari kita tumbuh menjadi lebih baik dari hari ini..
Menginspirasi sesama adalah tujuanku menulis segalanya. Membagikan cerita baik itu suka atau duka membuatku merasa lebih lega. Terlepas akan diterima atau ditertawakan oleh mereka, aku akan terus menulis hingga mungkin kehabisan kata. Karena menulis surat ini membuatku kembali bercermin, melihat segala yang telah berhasil aku lewati, bersyukur atas segala hal yang telah aku dapatkan. Semuanya butuh perjuangan, meski berdarah-darah, meski berurai air mata, aku tak akan goyah. Mari kita bertumbuh lebih baik lagi, mari kita menjadi bijaksana walaupun terus menerus dihantam kecewa.Â
Kamu hebat sudah bertahan sejauh ini, terima kasih diri..
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”