Surat Terbuka Untukmu Wahai “Burung Biru” yang Menuntut Keadilan

Dear para pejuang keadilan,

Advertisement

Apa kabar kalian hari ini ?

Setelah kemarin tanggal 22 Maret 2016, kalian melakukan demo di Jakarta dengan cara memilih untuk mogok kerja seharian. Tepatnya hari Selasa kami masyarakat Indonesia kehilangan transportasi berwarna biru, yang setia menemani kami keliling Ibu Kota ditemani senyum ramah sang pengemudi. Ada apa dengan kalian wahai para pencari rezeki? Apa yang kalian tuntut?

Apakah kalian memperebutkan kami sebagai penumpang karena lebih banyak memilih aplikasi ojek ataupun taxi online ? Apakah kalian lupa jika Tuhan telah memberikan rezeki sesuai dengan takarannya masing – masing tanpa kurang sedikit pun apalagi tertukar dengan rezeki orang lain.

Advertisement

Lalu apa yang kalian dapatkan setelah berdemo seharian ? Puaskah telah memukuli bahkan membuat pesaing kalian ketakutan ? Hari itu kalian membuat kami yang sama-sama harus bekerja terpaksa kembali kerumah karena akses jalan kami telah diblokir. Kalian telah sepakat untuk berdemo di jalan tol dengan memarkirkan mobil – mobil kalian sehingga membuat kami kesulitan untuk lewat. Kalian tahu hari itu mungkin ada ibu yang sedang hamil dan harus segera melahirkan. Apakah pernah terpikir dalam benak kalian jika hari itu ada nyawa yang harus segera diselamatkan?

Mungkin emosi kalian membuat pikiran dan hati nurani kalian tertutup, mungkin kalian berpikir bahwa hari itu hanya milik kalian, tak perduli apapun yang terjadi. Keadilan yang kalian perjuangkan sesungguhnya lebih banyak mudaratnya dibanding manfaatnya. Kalian telah bersikap sombong dengan cara menutup mata pencaharian orang lain dengan cara anarkis, kalian melakukan pemukulan, perusakan bahkan sampai menimbulkan korban.

Advertisement

Setan apa yang merasuki kalian?

Apakah kalian lupa bahwa mereka para ojek dan taxi online sama – sama orang yang sedang berjuang mencari rezeki? Mereka sama seperti kalian memiliki istri dan anak yang harus dinafkahi, jika kalian menuntut mata pencaharian mereka ditutup lalu bagaimana dengan anak dan istri mereka di rumah?

Jika istri kalian menuntut pendapatan lebih bahkan ada yang mengancam minta cerai. Apakah kalian akan menjamin kelak jika Tuhan menurunkan harta milyaran rupiah mereka tidak akan meninggalkan kalian? Kalian lupa hakikatnya berumah tangga? Kalian lupa tugas pemimpin rumah tangga yang harus dihargai dan dihormati ?

Surga istri ada pada suami, maka mengapa kalian harus takut dengan ancaman mereka. Takutlah pada ancaman Allah setelah kalian berbuat zalim kepada sesama manusia.

Sadarilah bahwa rezeki, maut, jodoh telah diatur oleh Allah sebelum napas ditiupkan dalam raga kita, rezeki setiap manusia berbeda dan tidak akan pernah tertukar.

SEKALI LAGI “ REZEKI SUDAH DIATUR DAN TIDAK AKAN TERTUKAR “

Sikap kalian membuat istri dan anak di rumah gemetar ketakutan. Takut suami atau ayah mereka jadi korban anarkis. Takut jika kalian tiba – tiba jadi tersangka atas perbuatan yang mungkin tidak kalian lakukan. Mereka tak henti berdoa memohon perlindungan Allah untuk kalian. Tapi di sana kalian dengan sangat arogan mengacungkan senjata tajam kepada siapa pun yang kalian temui. Menghadang transpotrasi untuk berhenti beroperasi bahkan menurunkan penumpang yang tak berdosa ditengah jalan.

Lalu masih di hari yang sama, pemimpin perusahaan kalian membuat kebijakan bahwa penggunaan taxi biru hari ini tepatnya tanggal 23 Maret 2016 dalam waktu 24 jam bebas biaya alias gratis.

Ini maksudnya apa ?

Dalam rangka apa ?

Setelah kemarin kami dirugikan dengan peristiwa tersebut lalu besok kami dijanjikan naik gratis. Saya rasa masyarakat Indonesia sudah cukup pintar.

Mereka bukan anak kecil yang bisa dimarahi lalu dijanjikan naik odong – odong gratis selama 24 jam lalu melupakan semua yang telah terjadi.

Kami masyarakat Indonesia tidak sebodoh itu, mengapa kejadian ini bisa terjadi ? Kemana pemimpin kalian saat itu ?

Tuhan hanya tersenyum melihat perilaku kalian, padahal janji Tuhan itu nyata. Tapi kalian mengingkari bahkan melupakannya. Berpikirlah dengan kepala dingin, jangan biarkan setan merasuki pikiran dan hati kalian sampai kalian mati rasa bahkan tak berperasaan.

Jika kalian bangga telah membuat pesaing kalian terluka bahkan ketakutan, bukan hal sulit bagi Tuhan untuk menurunkan kemurkaanNya.

Jika Tuhan sudah berkehendak sungguhlah apapun bisa terjadi saat itu.

Hanya saja Tuhan terlalu sayang kepada kalian, sehingga Dia memberikan kesempatan untuk kalian bertaubat dan intropeksi diri.

Salam Damai,

Masyarakat Indonesia

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menjadi jiwa yang lebih baik lagi

4 Comments

  1. Seleksi alam, siapa yang gabisa bertahan dalam kompetisi kemajuan, dialah yang akan gugur. Hanya seorang pengecut yang mengahdapi hal itu dengan usaha yang sia-sia tanpa memikirkan alternatif lainnya