Surat Terbuka Untuk Siapapun: Cobalah Untuk Menyelesaikan Apapun yang Ada di Dirimu

Karena setelah memasuki tahapan kehidupan selanjutnya prioritas dan tanggungjawabmu pun berubah

Kalau boleh jujur, ada yang merasa terganggu secara psikis jadi bikin emosian dan uringan-uriangan saja seharian kalau ditanyain atau dibanding-bandingin dengan teman-teman sepantaran yang sudah menikah dan memiliki anak. Beberapa hari yang lalu ada yang bilang kamu tuh harusnya mikir dan merenung nanti anak temanmu masih besar, anakmu masih kecil. Atau kamu sudah tua dan anak-anakmu masih kecil. 

Advertisement

Jujur sampai sekarang saya masih belum habis pikir kalau ada yang berkata demikian, apalagi yang berkata demikian dari perempuan ke perempuan lainnya. Seolah-olah kebahagiaan di dunia ini hanya tentang menikah dan memiliki anak. Padahal sebenarnya kebahagiaan adalah hak mutlak yang harus dimiliki setiap orang dan tidak harus bergantung kepada siapapun. Hal-hal tersebut yang seharusnya menjadi rahasia yang kuasa, sepertinya adalah hal yang lumrah untuk dipertanyakan padahal apapun yang terjadi dalam kehidpan kita adalah ketentuan yang kuasa.  

Memang orang yang berkata demikian tidak bisa disalahkan 100 % mungkin begitulan konsep diri yang ia dapatkan dari cari pandang dan lingkungannya terhadap dunia yang luasnya  sehingga membentuk pola pikir demikian. Selain hanya mengelus dada, dan menjawab  dengan tegas bahwa saya belum tua. Dan sebenarnya, dalam kehidupan ini menurut saya kamus untuk berkata tua itu tidak ada selama masih memiliki semangat untuk menjali kehidupan.  Jika diamati keresahan tersebut bukanlah mutlak menjadi milik saya, beberapa warganet pun turut memperbincangkannya . 

Tapi dari pada berlarut-larut dalam pemikiran yang sesat tersebut, sebenarnya ada yang lebih penting dari pada berfokus dengan omongan orang-orang yang hanya sibuk mengintervensi dan membanding-bandingkan kehidupan yaitu menyelesaikan pada yang ada pada diri sendiri. Seperti misalnya, jika memiliki cita-cita untuk melanjutkan pendidikan cobalah untuk menjalani dan menyelesaikannya. Atau ingin travelling ke berbagai kota impian cobalah untuk mewujudkannya begitupun dengan pekerjaan ingin sampai pada tahapan atau titik tertentu cobalah untuk mencapainya terlebih dahulu.

Advertisement

Oh, iya kembali lagi pada topik utama kenapa tidak perlu berkecil hati ketika masih sendiri dan harus menyelesaikan hal-hal yang ada pada diri sendiri adalah karena ketika menikah nanti tanggung jawab kamu dan prioritasmu sudah berubah. Begitulah tweet dari akun @rainxxme seorang warga net di twitter yang saya retweet.

Satu lagi  pernyataan Dian Sastro di Akun Youtobe Wardah Herart to Hearth ia bercerita bahwa tujuannya terjun kedunia hiburan awalnya adalah untuk mengumpulkan uang agar bisa bersekolah ke luar negeri, namun ketika ia mendapatkan uangnya ia memililih menikah dan memiliki hambatan yang tidak tertuga meskipun karirnya masih terus berjalan hingga akhirnya memiliki uang yang cukup dan berlebih untuk bersekolah keluar negeri namun tidak bisa. Meskipun demikian, Dian malah membuka beasiswa Dian agar anak-anak yang memiliki impian untuk bersekolah bisa bersekolah. 

Untuk itulah, tulisan ini bukan berarti bahwa teman-teman yang sudah menikah dan punya anak itu tidak baik, teman-teman yang belum menikah juga tidak baik. Tapi yakinlah apapun pilihan teman-teman perempuan pada saat ini adalah baik dan mulia yang perlu digarusbawahi yang tidak baik tersebut adalah membanding-bandingkan kehidupan setiap perempuan. Mau sudah menikah, memiliki anak dan belum sudah seharusnya setiap perempuan harus saling support.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Freelance Content Writer dan Copy Writing