Tidak banyak yang dapat kuberikan untukmu selama ini. Hanya lewat tulisan inilah aku mengapresiasi semua kesetiaan dan kasih sayangmu. Dengan penuh harap, semoga kmau dapat selalu kuat berjalan beriringan di sampingku, selalu dapat memahami semua kelemahan dan sikap bodohku yang terkadang membuatmu kesal. Namun di balik itu semua, sebuah rasa terima kasih yang sangat tulus dariku untukmu atas 5 tahun kisah ini.
Waktu pertama kali kulihat dirimu, tak ada sedikitpun rasa ketertarikan pada dirimu. Sosokmu yang begitu pemalu, bahkan tidak sanggup menatapku dengan keberanianmu waktuku sapa. Sosokmu yang begitu lembut dengan nada bicara yang halus nan samar. Hitam panjang rambutmu, senyum lebar bibirmu yang sampai membuat mata ini diam tak berkedip. Namun perlahan di pertemuan kita yang selanjutnya, kamu telah berhasil memastikan bahwa aku berhak untuk memulai memberanikan diri untuk memilikimu.
Sejak saat itu pula, aku sudah mulai menyisihkan sedikit waktu sibuk yang kupunya untuk bertemu denganmu. Memulai banyak sekali obrolan dan pertanyaan tentang dirimu, berharap lebih bisa mengenal dirimu lebih dalam lagi. Mencoba menghubungimu disetiap waktu sembari menyisipkan sedikit perhatian, berharap lebih terbukanya hatimu.
Dan pada malam itu juga, malam yang masih bisa kuingat jelas sampai saat ini, aku memberanikan diri untuk mengucap sebuah komitmen bersamamu. Sebuah permintaan untuk bisa memilikimu. Lalu dengan malu-malu kamu menjawab "aku bersedia". Sebuah kalimat singkat yang mampu membuat hati ini merasa sangat berharga.
Sampai sudah tidak terasa 5 tahun berlalu. Kita sudah banyak melewati keras dan lembutnya hubungan ini. Bahagia dan amarah sudah sama-sama kita rasakan. Banyak kita berbagi rencana dan mimpi-mimpi indah, berharap bisa terwujudkan bersama. Semua kekurangan dan kelebihan diri masing-masing sudah kita pahami bersama, walaupun tak jarang juga adanya sedikit kekeliruan yang membuatmu terpaksa kesal dan akhirnya menangis.Â
Lalu mari cobalah kita ingat kembali lebih detail apa-apa saja yang sudah kita raih bersama-sama. Hubungan ini dimulai bahkan pada saat aku masih duduk di bangku SMA. 5 tahun lalu, aku yang saat itu masih berseragam sekolah dan masih tidak mempunyai apa-apa adalah seorang lelaki yang setia mendampingumu sampai saat ini. Aku yang 5 tahun lalu hanyalah seorang yang belum mengerti banyak soal apa itu cinta.
Dan kau 5 tahun yang lalu adalah seorang wanita yang baru genap 1 tahun lulus SMA (selisih umur kita hanya 1 tahun) hanyalah seorang yang baru menginjak dunia kerja. Aku tidak tahu pasti apakah engkau pada saat itu sudah banyak mengenal cinta atau belum. Namun yang pasti pada saat itu, kamu adalah milikku.
Baru setelah aku lulus sekolah dan mendapat sebuah pekerjaan yang bisa membuatmu sedikit bangga dengan diri ini. Disini aku semakin giat berjuang demi kebahagian hubungan ini. Mencoba mengajakmu berjalan mengisi liburnya perkerjaan. Mencoba membelikanmu sesuatu yang kamu mau. Semua itu aku berikan secara ikhlas dari diri ini tanpa berharap dibalas.Â
Hubungan ini memang tak selalu mulus seperti yang bisa kita ekspektasikan. Sering pula kita bertengkar dari masalah kecil yang kau anggap besar atau sebaliknya. Sering pula kita bertengkar hingga berjauhan, memblokir semua aktivitas komunikasi sampai lupa bahwa kita masih ada suatu ikatan hubungan.
Ya memang begitulah sebuah hubungan, tidak akan bisa kuat jika tidak ditempa dengan berbagai masalah. Namun, sehebat apapun kita bertengakar, semua akan kembali baik seperti setia kala. Entah itu dengan diriku yang mengalah dan meminta maaf lebih dulu atau sebaliknya.
Hingga pada saat aku mulai memasuki universitas, kamu masih setia menemani. Memberikan dukungan demi sebuah kelulusan. Aku yang sudah mulai semakin sibuk dengan aktivitas pekerjaan ditambah dengan perkuliahan yang padat menguras tenaga dan pikiran. Terkadang disaat tubuh ini sudah tidak mampun lagi menahan lelah, selalu ada peluk hangatmu untuk kusinggahi hanya untuk sekedar menghilangkan lelah.
Aku yang terkadang lupa memberimu kabar karena kesibukan, tidak membuatmu merasa diacuhkan atau bahkan berniat mencari pelampiasan untuk menghilangkan rasa bosanmu. Itu yang membuatku betah dengan sosokmu yang begitu pengertian.
Untukmu terkasih, sekali lagi terima kasih untuk sebuah kesetiaan dan kasih sayang tulus yang sangat membantu diri ini melewati berbagai kisah selama 5 tahun denganmu. Sebuah waktu yang tidak singkat untuk lelaki biasa sepertiku. Semoga kita bisa terus berjalan bersama dalam tangis sedih dan senyum bahagia.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”