Surat Terbuka untuk Para Korban Bullying: Bullying Memang Bikin Kecewa dan Sakit Hati, Tapi Tolong Jangan Membatasi Diri!

Kecewa boleh, tapi jangan menghakimi sampai usia tua

Bullying adalah tindakan menggunakan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang secara verbal, fisik, atau psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tidak berdaya.

Advertisement

Bullying biasanya ditemui di sekolah dasar, sekolah menengah pertama atau bahkan yang paling parah di Sekolah Menengah Akhir atau SMA.


Tindakan Bullying ini sebenarnya dialami oleh sesorang ketika mereka ingin dihargai ingin menunjukkan eksitensi bahwa mereka itu kuat dan layak untuk dianut.


Seperti contoh ketika mereka gemar berkelahi tentunya akan menyiksa orang-orang yang lemah. Kemudian ketika ada anak hobi jajan tapi karena uang nya dikit mereka langsung meminta secara paksa uang untuk jajan kepada temannya.

Advertisement

Korban bullying ini biasanya takut dan tidak berani speak up, karena alur pemikiran anak anak usia remaja itu masih belum luas. Apalagi dulu ketika waktu tahun 2000 an, media sosial belum ramai, belum adanya korban bullying yang berani speak up.

Hal ini lah yang menjadi dasar kenapa para korban bullying masih takut untuk speak up, mungkin bisa takut dijauhi teman atau dibilang cepu.

Advertisement

Hal ini sebenarnya perlu kita perhatikan bersama ketika para korban bullying ini sudah mulai dewasa, ada yang sudah sukses, ada yang sudah mendapat gelar sarjana, magister atau bahkan sampai doktor. Sudah jadi PNS, sudah jadi Dosen, atau bahkan sudah jadi pimpinan di perusahaan.

Nah permasalahannya adalah, ketika para korban Bullying itu sudah nyaman dan enak dengan apa yang didapat tiba-tiba muncul secara tidak terduga pelaku bully itu dan mulai menyapa.

Apa yang terjadi?

Ada dua kemungkinan

Jika para korban bully-an ini sudah move on dan sudah berkembang makan akan menerima pelaku dan mulai menjalin hubungan yang baik.

Tapi bagaimana kalau sebaliknya.

Contohnya seperti ini.

Aulia merupakan korban bully setelah dewasa dia sudah mendapatkan gelar magister dan memiliki usaha Digital Agency dan mencari seorang Desain Grafis. Kemudian Airin adalah seorang pengangguran 1 tahun lulusan sarjana jurusan Desain grafis sedang mencari pekerjaan. Tiba-tiba si Airin ini melamar ke Perusahaan digital milik  Aulia. Seketika Aulia menyuruh staffnya untuk mewawancarai Airin. Anggap saja kemampuan Airin bagus hanya saja Aulia masih ingat waktu SMA dulu dia dibully oleh Airin, disiksa dan dimintai uang. Nah karena Aulia ini kecewa dan sakit hati terhadap Airin. Airin pun ditolak.

Dan bisa jadi kemudian ke dua Airin diterima di tempat kerja, dan si Aulia dendam dan menyuruh karyawannya untuk membully Airin sama ketika Airin membully Aulia waktu SMA dulu.

Nah dari kasus tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa, mungkin orang yang kita bully saat ini belum jadi apa-apa, tapi ketika di masa yang akan datang dia jadi apa atau bahkan lebih sukses, ya sapa yang tahu orang yang kita Bully adalah orang yang nantinya kita mintai tolong.

Jadi pesan singkat dariku sebagai penulis, apapun itu jadilah teman yang saling menjaga perasaan satu sama lain, suatu saat pasti kita membutuhkan bantuannya. Danke.

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini