Teruntuk Diriku, Bahagialah dengan Caramu Sendiri Tak Perlu Mengikuti Standar Orang Lain

Hai kamu, terima kasih sudah menemaniku dua puluh sembilan tahun ini.

Hai kamu, terima kasih sudah menemaniku dua puluh sembilan tahun ini. Aku ingin bilang bahwa kamu sudah mengusahakan yang terbaik yang kamu bisa, walau kadang kamu merasa kamu ingin sekali berhenti dan mengakhiri semuanya. Aku tahu kamu sesekali bisa merasa lelah dan rasanya lebih baik untuk menyerah saja. Tidak apa-apa, karena buatku itu juga hal wajar yang pernah dialami smua orang.

Advertisement

Terima kasih untuk tetap kembali lagi berdiri, setelah orang-orang yang pernah kamu sayangi dalam perjalanan kisahmu dan kamu inginkan selamanya dalam hidupmu, pergi begitu saja tiba-tiba tanpa pernah kamu duga. Kamu sudah seringkali menangis karena kehilangan mereka dan karenanya kamu merasa hampa karena ternyata mungkin hanya seperti ini saja rasanya hidup.

Mungkin sakit kehilanganmu jika dibandingkan dengan yang lain, sakit yang kamu punya belum seberapa, atau mungkin ada yg terasa lebih ringan daripada yg kamu rasa sekarang. Bertahanlah sedikit lagi, kamu sudah menjalani setengah dari perjalanan ceritamu sampai hari ini. Jalani separuhnya lagi dengan orang yang sungguh mau ada selamanya di pihakmu. Yang menerimamu bukan hanya karena lebihmu, tapi juga dengan semua banyaknya kurangmu. Itulah orang yang harus kamu perjuangkan untuk tetap ada menemani sampai hari akhirmu datang.

Bersamalah dengan orang-orang yang mau ada denganmu bukan hanya di saat senangmu, tapi juga di saat sakit dan sedihmu, itulah yang harus kamu temukan di separuh perjalanan akhirmu. Jangan pernah merasa terlalu terpuruk, jika ada kalanya yang kamu mau tidak berjalan sesuai dengan yang kamu mau, karena Tuhanmu lebih tau mana yang kamu benar-benar butuhkan, daripada hanya sekedar yang kamu inginkan. Percayalah bahwa di dunia ini masih ada cinta yang baik, yang akan tetap berdiri tegar di depanmu saat badai datang, yang akan tetap ada di sampingmu menggandeng tanganmu, yang akan ada di belakangmu untuk tetap menjagamu agar kakimu tidak goyah dan yang akan selalu memelukmu untuk membuatmu tetap yakin bahwa cinta itu bukan sebatas soal fisik saja, tapi cinta itu tentang bertahan dengan apa yang sudah dipilih dan menumbuhkan rasa itu setiap hari agar tetap bertumbuh.

Advertisement

Kamu harus tahu bahwa mungkin akan datang badai, tapi setelah itu badai juga akan reda walau mungkin menyisakan banyak puing reruntuhan setelahnya. Akan ada pelangi setelah hujan, pelangi sebagai janji Tuhanmu bahwa selamanya kamu punya Tuhan yang akan selalu bersamamu, walau kamu tidak pernah bisa melihatnya secara kasat mata. Tuhanmu yang tidak akan pernah tidur dan membiarkanmu hancur tergeletak walau kamu merasa semuanya sudah berkeping-keping.Kamu harus bahagia, dengan caramu, dengan bahagia yang kamu pilih.

Bahagia itu bukan dipilihkan oleh orang lain, bahagia itu milikmu sendiri, bukan bergantung pada siapa yang memberikanmu rasa bahagia itu. Kamu boleh menangis,tapi berhak bahagia, kamu sangat harus bahagia dengan setiap pilihan-pilihan yang sudah kamu pilih dalam hidupmu. Maka itu habiskanlah separuh putaran masa yang kamu miliki dengan bijak. Itulah cara untuk bisa menghargai dirimu sendiri, itulah cara bagaimana kamu bisa mengerti dan memahami kenapa Tuhan menciptakanmu di dunia ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka rintik hujan juga aroma hijau pegunungan sambil menantikan dia yang digariskan semesta untuk menua bersama dalam tiap kesederhanaan perhatian & hangatnya sebuah pelukan.