Surat dariku ini mungkin mewakili para pejuang yang sudah berusaha tapi gagal dalam menggapai mimpi-mimpinya. Bukan berarti mimpinya gagal, namun langkah-langkah dalam mewujudkannya menemui jalan yang terjal dan berliku. Kebahagiaan dan kesedihan memiliki waktunya sendiri, begitu pun dengan kegagalan dan keberhasilan.
Setiap orang memiliki periode dan porsinya masing-masing. Aku pernah dirundung dengan banyak kegagalan yang beruntun dalam kurun waktu yang cukup lama. Entah aku masih bisa disebut sebagai orang yang pesimis atau optimis, yang pasti setiap kesempatan datang, aku selalu memanfaatkannya. Namun hasilnya tetap sama, yaitu kegagalan. Sering kali hampir menyerah, merasa hidup memprihatinkan dan tidak tahu akan melakukan apa.
Perasaan terasa hampa dan tidak tau arah harus ke mana. Hal ini berakibat pada hilangnya produktivitas seperti melakukan aktivitas yang sebenarnya menjadi hobi. Pada puluhan kesempatan awal, aku masih sering mengeluh dan perlu menata hati untuk mengondisikan emosi ketika kegagalan menghampiri. Berulang kali memeluk lara dan mencoba membangkitkan perasaan agar tetap berjuang sepahit apapun keadaan. Kemudian, puluhan kesempatan berikutnya, meskipun masih dihampiri kegagalan, aku sudah mulai terbiasa. Hal yang aku lakukan adalah memilih pasrah.
Tetap berdoa agar diberikan kekuatan dan kesempatan untuk selalu berusaha mengejar mimpi. Hasilnya, aku serahkan saja padaNya karena proses yang akan menempa diri kita menjadi lebih tegar.
Adapun yang ingin aku sampaikan padamu, siapapun yang sedang mengalami hal serupa, resapilah dengan baik. Ketika sedang berada di proses kegagalan, jangan terlalu menaruh harap pada sesuatu yang kamu anggap akan mengeluarkanmu dari proses itu. Bersabarlah, semua ada waktunya. Jangan mempercepat ataupun memperlambat. Hal yang perlu dilatih saat kegagalan sedang membersamaimu adalah bersiap dengan hal terburuk yang akan terjadi nantinya. Jika mental dan hati sudah kebal, jaga dirimu dari harapan yang mungkin semu.
Penting untuk mengendalikan diri terhadap harapan yang terlalu tinggi karena akan menghancurkan mental dan hati yang sudah kamu bangun dengan kokoh itu. Pasrahkan saja semua padaNya. Karena ketika gagal kembali, kau masih mempunyai daya untuk berjuang dan memilikiNya untuk menyenderkan segala beban sementara waktu sebagai penguatan diri. Bangkit adalah pilihan terbaik setelah terjatuh berkali kali. Sejatinya, keberhasilan akan lebih bermakna ketika kita menjalani proses dengan selalu melibatkan-Nya.
Selamat berjuang dan berproses, kamu akan melewati semua ini sesuai dengan waktunya, percayalah.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”