Ibu, apa kabarmu? Sudah lama kita tidak bertemu. Aku, anakmu, merindukanmu di sini. Merindukan senyummu, merindukan hangat pelukanmu, merindukan kata-kata penyemangatmu, merindukan semua hal tentangmu, Bu.
Apakah Ibu juga merindukan aku, anakmu?
Meski kita terpisah jarak, meski kita dibedakan dimensi, meski kita bahkan tidak mampu bersentuhan lagi, aku tetap merindukanmu di setiap sengal nafasku.
Sungguh, aku iri pada mereka yang bisa memeluk ibunya di saat paling istimewa. Sungguh, aku sangat iri pada mereka yang mampu tertawa bersama ibunya atau sekadar bertukar canda dengan secangkir teh di tangan masing-masing di sore hari.
Ibu, izinkan aku merayakan hari Ibu sama seperti anak-anak lainnya. Izinkan aku mengucapkan Selamat Hari Ibu padamu walau kutahu kata-kata itu akan berakhir sebagai kalimat menggantung saja. Selamat Hari Ibu.
Terima kasih atas semua pengorbanan yang telah Ibu berikan, pun terima kasih karena pernah dan selalu menjadi support system untukku kemarin, hari ini dan selamanya. Terima kasih, Bu.
Maafkan aku, anakmu, yang pernah mengecewakanmu. Bahkan membuat air matamu berderai tumpah tak tertahan. Sungguh, maafkan aku. Aku tidak pernah bermaksud membuat Ibu menangis bahkan kecewa bukan kepalang pada anak perempuanmu satu-satunya ini. Sungguh, maafkan aku, Bu.
Maafkan aku yang tidak pernah mampu memahami dirimu. Maafkan aku yang terlalu sering memalingkan wajah kala aku menumpuk terlalu banyak beban pikiran. Maafkan aku yang selalu menyuguhkan derita karena tidak mampu terbuka padamu di saat banyak masalah menerpa, sehingga yang tersisa hanya amarah dan luka menganga di hatimu. Maafkan aku, Bu.
Maafkan aku, anakmu, yang belum pernah membawa pulang kesuksesan. Bahkan untuk membelikan sebuket bunga pun aku belum pernah berikan. Aku bukan anak yang baik. Aku bukan anak yang pandai mengekspresikan emosi bahwa aku menyayangimu setulus hati. Maafkan aku, jika sampai kita berpisahpun yang kuberi hanya luka dan sesak tangis.
Sungguh, aku sangat merindukan, Bu. Percayalah, aku sangat ingin memelukmu sekali lagi. Jika saja ada kesempatan itu lagi, tidak akan kusia-siakan bahkan jika hanya sedetik waktu untuk membisikkan padamu bahwa aku mecintaimu.
Ibu, kasihmu tidak pernah terganti. Sayangmu seluas lautan tidak pernah tersaingi. Cintamu akan tetap abadi di relung hati ini.
Ibu, percayalah, esok lusa atau bahkan secepatnya kita akan segera berjumpa. Kala itu terjadi, izinkan aku memelukmu erat, menggenggammu kuat, dan menatap matamu lekat sebagaimana yang dilakukan anak-anak lain kepada ibu mereka.
Selamat Hari Ibu untukmu, Ibu. Dari aku, anakmu, yang selalu dilanda rindu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”