Surat kecil ini sengaja aku buat teruntuk ayahku tercinta. Ayah merupakan pejuang tanpa rasa lelah yang telah hadir dalam kehidupanku. Lelaki pertama yang membuatku tegar dan siap untuk menghadapi dunia yang fana ini. Ayah, terima kasih sudah bersabar dan rela berkorban atas keegoisanku selama ini.
Ayah merupakan sosok lelaki yang kuat dan tangguh. Ayah memegang peranan penting dalam pembentukan karakter seorang anak dan menjaga keluarga tetap harmonis. Sosok Ayah menurutku adalah lelaki yang penuh tanggung jawab, tegas, dan rela melakukan apapun demi anaknya tersayang.
Ayah adalah sosok lelaki yang kuat dan rela berkorban untuk keluarganya
Ayah, terima kasih atas semua pengorbanan yang telah kau berikan kepadaku, maafkan aku jikalau sering lupa engkau setiap hari banting tulang untuk anakmu ini. Ayah maafkan aku terkadang aku membuatmu marah dan sampai meneteskan air mata. Maafkan diriku ini yang telah membuat sosok yang sangat tegar sepertimu meneteskan air mata karena perilaku anakmu ini ayah.
Ayah hadir di saat aku mulai lelah menghadapi dunia yang fana ini. Ayah hadir merangkul diriku yang sudah lemah dan tak kuasa untuk menahan air mata. Air mataku akhirnya terjatuh dan aku menangis di dalam rangkulan hangatnya dirimu ayah. Ketika diriku mengalami penolakan engkau datang untuk memberikan sepenggal kata yang sangat bermakna bagiku.
Banyak sekali orang yang hanya berani berkomentar tanpa berani mengambil tindakan
Ayah, di balik sikap kerasmu tersimpan suatu makna yang sangat berarti bagiku. Sikap kerasmu membuatku belajar jangan hanyalah bersantai-santai dan dirimu selalu memberikan pesan kepadaku selalu semangat untuk menjalani hidup.
Ayah, setiap kupandangi wajahmu yang semakin hari semakin menua dan kerutan di wajahmu, menunjukan bahwa dirimu sudah banyak berkorban untukku. Ayah, setiap hari setiap waktu tak pernah sedikitpun aku mendengarkan keluh kesah yang kau lontarkan di hadapanku, sedangkan aku tiap hari setiap waktu selalu mengeluh tentang kerasnya dunia ini.
Ayah, pengorbananmu tidak lekang oleh waktu. Terima kasih atas semua pengorbananmu, setiap titik keringat yang kau keluarkan untuk keluarga kecilmu.
Ayah ada sedikit sajak yang kutuliskan untukmu.
Untuk dirimu Ayah
Ayah bak cahaya tanpa lentera yang cahaya yang menerangi
Seperti senjata tanpa tajam
Seperti boneka yang selalu nyaman untuk kupeluk
Pengorbananmu tiada tara
Ayah kaulah penentu arah
Peluk kasih dari anakmu tercinta
Demikian surat kecilku untuk ayah tercinta. Salam hangat dariku, anakmu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”