Surat dari Kami Para Istri yang Butuh Waktu Untuk Me Time. Para Suami Dimohon Untuk Lebih Peka dan Paham

Artikel ini dikhususkan bagi para suami yang jarang memberikan me time kepada istrinya.

Hai, Suamiku

Advertisement

Bagaimana pekerjaanmu di kantor hari ini? Apakah menyenangkan seperti biasa? Kau selalu menceritakan bos dan rekan kerjamu yang baik. Baru tadi siang kamu juga mengabarkan bahwa kamu diajak makan siang oleh atasanmu di restoran. Tapi mohon maaf, malam ini aku menyambutmu yang baru pulang dari kantor dalam keadaan dasteran dan lusuh karena belum mandi. Ya, ketiga anak kita tidak memberiku kesempatan untuk sekedar mandi sebentar saja. Oh, aku sangat iri padamu yang bisa langsung membersihkan diri begitu baru sampai rumah.

Suamiku yang kusayang,

Aku melihat wajah sumringahmu ketika menyambut weekend yang akan datang. Aku memandang betapa gembiranya wajahmu yang mengelus-elus sepeda kesayanganmu yang akan kamu kendarai di weekend besok. Oh, bahkan di hari libur kerja pun kamu tidak mau berdiam diri di rumah atau sekedar menemaniku berbelanja. Padahal, banyak hal yang ingin aku ceritakan tentang anak-anak kita, tentang beras yang sebentar lagi mau habis, tentang rumah yang tidak pernah rapi, tentang baju-bajuku yang mulai sobek di sana-sini. Jujur, aku juga butuh baju baru. Bukan dengan daster yang lusuh itu. Aku juga ingin tampil cantik di depanmu. Oh, salahkah aku yang ingin meminta bantuanmu untuk menyelesaikan itu semua?

Advertisement

Suamiku yang baik,

Aku melihat teman-temanku di luar sana yang pandai merawat diri. Mereka sangat cantik jika dibandingkan denganku yang bahkan tidak bisa mengukir alis. Make up-ku pun hanya sekedar bedak bayi dan lipstik yang mulai patah-patah karena dijadikan mainan oleh anak perempuan kita. Ehm, bolehkah aku meminta sedikit uangmu untuk membeli make up? Tidak perlu yang mahal-mahal. Kalau perlu, aku cari yang diskonan dan penuh dengan cash back agar kestabilan finansial kita tetap terjaga.

Advertisement

Suamiku yang luar biasa,

Melihatmu tidur dengan nyenyak di hari Minggu siang yang cerah ini, rasa iriku membuncah. Betapa sangat jarang aku bisa menikmati surga dunia itu. Jangankan untuk tidur siang, ketika malam pun aku selalu menjadi orang yang tidur paling terakhir. Bagaimana tidak, si sulung yang mulai beranjak remaja mulai senang keluar malam hari, si tengah merengek minta tidur lebih larut karena ingin menonton siaran TV favoritnya, dan si bungsu yang selalu menangis di malam hari jika mulai haus minta ASI. Dan kamu, selalu menjadi orang paling pertama yang merebahkan diri ke atas tempat tidur. Nikmat sekali, ya?

Suamiku tersayang,

Sesekali, bolehkah kamu memberikan kesempatan kepadaku untuk sekedar menghibur diri dari aktivitas yang membuatku jenuh? Bukannya aku tidak ikhlas mengurusmu, mengurus rumah tangga, dan mengurus anak kita. Namun, aku juga butuh men-charge energiku agar tidak mudah drop ketika emosiku mulai memanas. Beri aku waktu sebentaaar saja. Satu hari rasanya sudah lebih dari cukup untuk diriku melepas kepenatan dari aktivitas yang itu-itu saja.

Jagalah anak-anak kita dan berilah aku waktu untuk sendiri sehari saja. Aku berjanji setelah kembali dari me time nanti, aku akan terlihat lebih ceria di depanmu dan anak-anak kita. Lalu aku akan membuat masakan yang enak dan melakukan aktivitas rumah tangga seperti biasa dengan perasaan yang lebih baik.

Jadi, kapan kamu akan memberiku waktu untuk me time?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Masih berusaha untuk menulis ditengah kesibukan mengurus anak