Surat Cinta untuk Diriku di Masa Depan: Semoga Mimpi dan Pengalaman di Masa Lalu Tidak Terlupakan

mimpi pengalaman tidak dilupakan

Hi kamu, apa kabarmu di masa depan? Apa kamu baik-baik saja? 

Advertisement

Hari ini aku menyempatkan diri untuk menulis sepucuk surat untukmu di sela-sela kesibukan kantor yang akhir-akhir ini menyita sebagian besar waktuku. Tahukah kamu, aku menulis surat ini beberapa hari setelah ulang tahun kita yang ke 23. 

Oiya, sekedar mengingatkan, ulang tahunmu baru-baru ini tidak terlalu menarik, tidak seperti tahun-tahun yang lalu. Iya, teman yang dulu di bangku kuliah sekarang masing-masing sibuk mengejar mimpi, ada yang melanjutkan study, ada yang kerja kantoran, bahkan ada yang sudah bangun usaha (Kamu sendiri, sekarang sudah punya usaha atau belum?)

Tujuh tahun ke depan, aku berharap kamu masih bisa meluangkan waktu untuk membaca sedikit omong kosong yang kutuliskan di surat ini. Mungkin kamu akan tertawa dan menganggap betapa bodohnya aku yang masih meluangkan waktu untuk memperhatikanmu di masa depan. 

Advertisement

Masa depan ya? Untuk sekarang aku tidak bisa melihat gambaran itu dengan jelas. Ingatkah kamu ketika masih duduk di bangku SMA? Ingatkah kamu bagaimana dapat melihat dengan jelas masa depan yang dirimu inginkan: jalan-jalan ke luar negeri (kalau bisa ketemu jodoh di sana ala-ala film Hello Stranger), menikmati senja di Pantai Sanur, membeli sebuah kamera (sejak SMA memang ingin jadi fotografer ya, sayang dana tidak mendukung) dan jalan-jalan ala backpacker dengan ransel besarmu, menerbitkan novel, dan membangun rumah sederhana?

Mimpi-mimpi yang sering kamu tuliskan di setiap sudut catatan buku matematikamu sekarang apa kabar? atau jangan-jangan sudah terlupakan ya? Jangan sampai deh, apalagi daftar barang yang akan kamu beli setiap tahun yang kamu tuliskan di dinding kosan lamamu. Itu penting loh, biar uangmu tidak habis percuma.

Advertisement

Jujur sekarang ini aku sedang membayangkan bagaimana kehidupanmu di sana, apakah sudah sukses?

Sudah berapa banyak prestasi yang berhasil kamu capai? Sudah berapa banyak buku yang sudah kamu baca? masih suka nonton drama korea sampai dini hari?

Saat ini aku memang sangat menyukai drama korea dan beberapa boyband baru, sayang ya EXO tahun ini meredup jadi pindah idol deh! Sekarang aku penasaran boyband mana lagi yang jadi biasmu, atau justru sudah berganti selera karena bertambahnya usia? 

Apa kabar dengan kebiasaanmu menyisihkan sedikit penghasilan untuk membahagiakan diri sendiri, seperti nonton film di bioskop sendiri, sampai membeli cat kuku dan pulpen lucu yang hanya bertahan 2 minggu sebelum akhirnya hilang entah kemana?

Apa kamu masih suka jalan di mall sendiri sepulang kerja, memasang headset sembari bersenandung kecil mengikuti lagu 'i dont wanna cry'-nya Seventeen? Ingat, jangan terlalu terbawa suasana ya. Aku tahu kamu sering terbawa suasana ketika mendengarkan lagu-lagu kpop, padahal tahu artinya juga dari google.

Apa sekarang kamu masih sering tiba-tiba merasa di negara lain ketika mendengar sebuah lagu yang bagus? Apa kamu masih ingat bagaimana kamu sangat suka lewat sekitaran pantai ketika senja, tentu saja dengan ditemani lagu Untitled-nya Gdragon dan diam-diam menghayalkan ini itu. Hmm, jangan terlalu merepotkan mas grabnya ya!

Apakah sekarang kamu sudah menikah? Hahaha… pertanyaan gila kan? Aku yakin di usia ini kamu masih sibuk mengejar karir dan sibuk mengumpulkan pundi-pundi untuk bisa ke luar negeri dan 'menikmati hidup' seperti yang saat ini kulakukan. Mungkin di usia mu itu orang akan sering bertanya 'kapan nikah?', 'calonnya mana?', bahkan di usia 23 tahun sekarang pun sudah ada beberapa selentingan pertanyaan dari keluarga.

Apakah jawabanmu masih sama :


"Jika belum menemukan yang cocok, kenapa harus buru-buru"


Untuk seorang wanita, menikah di usia 30 rasanya sudah lumayan tua bahkan terkesan 'terlambat', maaf loh ya mungkin kata-kataku sedikit menyakitkan. Masih ingat kata-kata Mama? "lihat teman-teman seangkatanmu yang bahkan sekarang sudah memiliki momongan", apakah di usiamu yang sekarang, masih diomeli? Hahahaa kalo iya, aku hanya bisa tertawa.

Tapi aku yakin, bahkan seperti 7 tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya, menikah kamu tempatkan di urutan ke sekian dari daftar mimpimu, urutan terakhir kalau tidak salah dan seperti yang selalu kamu katakan. Menikah bukan satu-satunya cara untuk bahagia kok dan aku setuju, nggak usah ikut-ikutan!

Kita sama-sama tahu kamu belum siap diatur sana-sini sama suami dan ibu mertua. Jangan berubah yah untuk yang satu ini, aku yakin mengejar mimpi jauh lebih penting daripada memikirkan rumitnya pernikahan. Walaupun begitu, aku berharap suatu saat nanti ada yang bisa mengubah pikiranmu tentang itu. 

Akupun penasaran apakah kamu sudah move on dari orang itu dan kembali mencari si Tatsuya. Masih ingat novelnya Ilana Tan yang berjudul Autumn in Paris kan, waktu itu Fujiwara Tatsuya berhasil membuatmu jatuh cinta, bahkan sampai aku menulis surat ini pun aku masih berharap di masa depan kelak kamu dapat bertemu sosok dengan kepribadian sebaik dia (imajinasi banget kan yah).

Apa daya, hobi baca memang harus siap menampung ribuan imajinasi kan!

Oya, jangan sampai jodohmu jauh ya kalau masih pasang standar tinggi. Masih ingat kan bagaimana kamu sangat selektif kalau soal pasangan, harus lebih pintar darimu kalau tidak salah? Cari jodoh kan harus seperti itu lelaki yang pintar akan tahu bagaimana membahagiakan pasangannya.

Bahkan diam-diam kamu berharap suatu saat nanti bertemu Tatsuya dan menjelajahi tempat-tempat romantis di seluruh dunia.

Aduh maaf nih, membuang-buang waktumu dengan membahas hal yang tidak penting, padahal harusnya aku menanyakan kabarmu. Kamu baik-baik ya di sana,  jaga kesehatan, jangan suka begadang (iya aku tahu kamu insomnia tapi kurangi mengkonsumsi kopi) rajin-rajinlah menulis apapun itu. Karena sepertinya itulah cara paling ampuh untuk mengalihkan perhatianmu dari setiap tekanan yang kamu alami.

Last but not least, rajin membaca ya, jangan cuma novel saja karena kalau kata iklan entah apa,  wanita yang cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas. Mungkin itu saja yang ingin kusampaikan. Terima kasih sudah membuang-buang waktumu untuk membaca surat yang tentu tidak berfaedah ini. 

Dariku, dirimu 7 tahun lalu…. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemuja mendung dan jalanan yang basah sehabis hujan, secangkir kopi panas, dan aroma buku.

Editor

une femme libre