Superiority Complex : Saat Seseorang Merasa Dirinya Lebih Unggul dan Hebat Dari yang Lain

Kondisi pada orang yang merasa dirinya lebih hebat dari orang lain

Pernah nggak sih sohip berhadapan dengan tipikal orang yang merasa dirinya lebih unggul, dimana ia percaya bahwa dirinya lebih hebat dan lebih baik dari orang lain bahan, orang yang seperti ini seringkali memiliki opini berlebih mengenai diri mereka sendiri. Superiority complex sebutan untuk perilaku seseorang merasa dirinya lebih dari orang lain. Namun, keangkuhan tersebut bisa menjadi cara mereka menyembunyikan kelemahannya atau bahkan kegagalan yang pernah dialami.

Advertisement

Orang yang seperti ini setidaknya memiliki sifat yang seringkali membuat orang lain tak nyaman seperti, memberi opini yang terlalu tinggi , memiliki citra diri yang suka mengusai,enggan mendengarkan orang lain. Mereka percaya bahwa kemampuan dan pencapaian yang dimiliki melebihi orang lain, singkatnya orang yang memiliki sifat ini seringkali sombong terhadap orang disekitarnya. Tidak hanya itu, mereka yang berperilaku seperti ini cenderung percaya bahwa mereka selalu benar, dan tidak mau mempertimbangkan pendapat orang lain.

Pada hakekatnya orang dengan perilaku seperti ini tidak terlalu memiliki efek merusak pada orang lain namun, sifat serta tutur kata yang menyulitkan seringkali membuat orang terganggu sehingga hal ini berpengaruh pada hubungan interpersonalnya. Adapun perilaku seperti ini seringkali disebabkan oleh akibat kejadian masa lalu atau kegagalan masa lalu sehingga membuatnya stress, dan akhirnya berpura-pura bahwa seseorang yang seperti ini tidak memiliki masalah.

Ketika sikap pura-pura ini terus dilakukan, kemungkinan muncul perasaan bahwa ia lebih baik daripada orang lain, tentunya bagi orang seperti ini akan dianggap bersifat arogan alias sombong. Perilaku seperti ini bisa muncul saat masih kanak-kanak, namun tidak bisa dipungkiri bahwa bahwa pada fase remaja dan dewasa juga beresiko dalam berkembangnya sifat superiority complex ini.

Advertisement

Walaupun perilaku seperti ini memiliki peluang kecil dalam hal ancaman, namun kebohongan yang terus-menerus dan hal-hal yang selalu dilebih-lebihkan dapat membuat orang lain jengkel. Orang dengan kondisi seperti ini kerap kali percaya bahwa orang lain berada dibawah mereka, karena kebanyakan mereka belajar sejak dini bahwa mereka dapat memperlakukan dan memndapatkan apa yang diinginkan. Jika tidak bertindak dengan cara yang inginkan, orang dengan kondisi seperti ini malah hanya berbuat buruk bahkan terlibat konflik dengan rekannya demi hal kecil.

Seringkali individu dengan superiority complex tidak mendapatkan validasi dari orang tua, karena mereka tau , hanya dengan berhasil dan menjadi yang terbaik orang tua akan lebih perhatian. Namun nyatanya secara tidak sadar mereka bahkan memerankan kembali dinamika orang tua mereka sebagai orang dewasa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Selain suka buku aku juga suka halu