"Kau datang dan pergi ooohh begitu saja. Semua kuterima apa adanya". Begitulah sepenggal lirik lagu milik Letto band.
Dan itu sungguh terjadi pada hubunganku. Hubungan yang kurajut hampir satu tahun lebih itu ternyata dalamnya hampa. KOSONG bak ruangan sepi yang tidak pernah terdapat kehidupan.
Bagaimana rasanya seperti itu? Pasti nggak bakal enak. Siapapun pasangan pasti ingin menciptakan suatu ruang yang isinya penuh dengan ketenangan, kenyamanan, dan yang pasti kepercayaan. Tak mudah memang menjalin suatu hubungan, dan apalagi sudah memakan waktu lama. Harusnya disitu sudah tertanam beribu-ribu kepercayaan. Tapi entah bagaimana, entah pemikirannya seperti apa sehingga hubungan yang sudah memakan waktu cukup lama itu, dan dilandasi dengan kepercayaan satu sama sama lain dalam seketika roboh, memporak porandakan bangunan yang kokoh ini hanya dengan itungan sepersekian detik saja.
Sungguh mengenaskan bukan?
Tak bisa dibayangkan jika aku flashback kisah-kisah ku dulu.
Sungguh hatiku tidak baik-baik saja.
Apa yang membuatku sampai terus bisa menerimanya. Tak pernah ada penolakkan sedikitpun dalam hati ini. Kadang sepintas ada makhluk kecil yang selalu membisikan sesuatu bahwa aku sudah tak harus lagi berurusan dengan dia. Tapi apa daya, yang namanya cinta itu memang buta, kadang juga membingungkan diluar nalar. Ku hitung ada ke tiga kalinya dia bolak balik keluar masuk hati ini seenak jidatnya. Tanpa pernah berfikir apakah yang sipunya merasa nyaman atau malah benci. Dan pastinya, pikiran seperti itu tidak akan pernah ada didalam otaknya!
Entah ada daya magnit apa sehingga aku terus saja bisa membukakan pintu untuknya, tanpa pernah sekali mencoba untuk menguncinya meskipun dia memintanya dengan secara paksa. Bukankah itu aneh? Aku tak sadar, jika dia sudah berapa kali memberiku luka. Luka yang sembuhnya bakalan lama dan pasti akan terus ingat sampai kapanpun, ya itu adalah luka hati.
Sayangnya, kebencian yang besar terkadang tidak cukup untuk melawan sesuatu. Terlebih cinta.
Dan sampai pada puncaknya, dia (si penghianat) itu meninggalkan ku untuk kesekian kalinya dan lebih memilih perempuan baru. Perempuan baru yang usianya dibawah ku, perempuan baru yang bisa kamu bodohi dengan kata-kata manis busukmu, perempuan baru yang manja serta lenjeh, perempuan baru yang senantiasa mengumbar auratnya dimedsos bahkan publik, perempuan baru yang aarrgghh! Seperti itu yang kamu cari selama ini?! Silahkan. Silahkan! Karena mulai detik ini, menit ini, jam ini kamu sudah bukan siapa-siapa ku lagi dan sudah bukan urusanku lagi!
Dan itulah yang terjadi padaku, persis seperti setahun silam. Kamu bertemu dengan perempuan baru ditempat kerjamu. Mungkin karena sering bertemu atau bertegur sapa, dan sang waktu yang memihak untuk kamu kembali menghianatiku lagi. Aku tidak peduli, dimana, kapan, dan entah bagaiman kalian bertemu. Sama tidak pedulinya siapa perempuan itu. Yang pasti ia benar-benar telah berani meremukkan seluruh kenangan indahku. Dan berani menghancurkan kedekatan kami, hubungan keluarga kami, dan juga teman-teman kami.
Sungguh lelucon cinta yang tidak lucu!
Aku tahu, selalu ada bagian yang tidak masuk akal dalam perjalanan cinta. Ketika hati itu hancur bekeping-keping setahun yang lalu, dan kini kembali terulang lagi aku sudah bersumpah untuk menguburnya dalam-dalam. Berjanji berdamai meski tak akan kuasa melupakan. Dan kenangan indah bersamamu akan kembali memenuhi hari-hariku entah sampai kapan. Membuat dadaku sesak. Tapi aku tidak akan membiarkan hidupku kembali dipenuhi harapan-harapan kosong bersamamu. Sudah cukup, biarlah sakit ini menemaniku hingga hilang perlahan dimakan waktu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.