Sukses dan Bahagia yang Kadang Punya Jalan Masing-Masing

Jika hidup adalah sebuah perlombaan, apakah sukses dan bahagia adalah garis finish-nya? Namun, kenapa ada pejabat yang korupsi ketika dirinya sudah kaya raya? Kenapa banyak orang-orang kaya terjebak dalam narkoba, karena stress dan frustasi? Bukankah mereka sudah dicap sebagai seorang yang menikmati puncak kesuksesan? Seberapa sulitnya mencari kebahagiaan itu? Mungkin kesuksesan tidak jalan bersama dengan kebahagiaan? Mungkinkah kebahagian tidak otomatis datang ketika berada di puncak kesuksesan? Entah butuh berapa pertanyaan lagi untuk menerka arti dari sukses dan bahagia itu.

Kamu berdiri di depan bayanganmu sendiri. Memutar semua memori, sudah seberapa jauh mana kamu melangkah. Kamu tidak begitu yakin apakah dirimu bergerak maju atau hanya diam berputar di tempat. Kamu mengerti tentang arti bagaimana menjadi dewasa. Kebutuhan begitu banyak tak terkira, keinginan datang dan pergi. Kamu sudah merasa berkorban untuk banyak hal. Cita-cita dan mimpi yang begitu indahnya, kamu merasa tersiksa dan terbebani untuk meraihnya. Hingga akhirnya kamu terbiasa melupakan semua mimpi itu.

Dunia kerja tak seindah yang dikira. Mentalmu remuk terhantam realita. Di sini kamu mulai menyadari sukses dan bahagia bukanlah sebuah garis finish. Kesuksesan itu personal. Kamu harus mulai menyadari itu. Kamu tidak bisa membuat tolak ukur kesuksesan yang sama dengan banyak orang. Jika kamu tidak mulai menyadari itu, kamu akan terus tenggelam ke jurang frustasi terdalam. Jika sukses bisa mengantarkan kebahagiaan apakah kamu yang belum meraih sukses tidak bisa bahagia juga? Sebuah pertanyaan yang harus mulai terlintas di benakmu.

Pada akhirnya kamu tersadar, sukses dan bahagia berpisah jalan. Meski berangkat bersama, mereka berdua bisa berpisah seiring berjalannya waktu dan semakin dewasanya dirimu. Kamu menyadari bukan kesuksesan semata yang mengantarkanmu kebahagiaan. Namun, kebahagiaan bisa datang dari mana saja. Suksesmu tidak ditentukan oleh standar masyarakat atau orang luas. Kamu bisa mendefinisikan suksesmu sendiri tanpa harus menderita begitu banyak.

Bukan berarti kamu lemah, tetapi kamu yang melek dengan realita. Rezeki orang berbeda-beda, nasib pun juga tak sama. Kamu tidak sedang berlomba dengan orang lain karena hidup bukanlah sebuah perlombaan. Semuanya memiliki lintasan nya masing-masing. Kamu tidak dituntut sukses, karena itu bukanlah garis finish-nya.

Kamu pun tersenyum lepas. Merasa beban ekspetasimu menghilang dari pundakmu. Bukan berarti bahagia datang dengan sendirinya. Melainkan pikiranmu terbuka. Kamu siap dengan segala kemungkinan. Kegagalan tidak akan menyurutkan langkahmu. Karena kegagalan bukan menjauhkanmu menuju pintu sukses dan bahagia, melainkan justru mendekatkanmu kepadanya.