Untuk mencari ilmu dan mencapai cita-cita ada beberapa hal yang harus kita korbankan, salah satunya adalah meninggalkan suasana kekeluargaan karena harus menjadi anak rantau. Hidup jauh dari keluarga lebih tepatnya orang tua mungkin terdengar sangat menyenangkan dimana kita bisa mendapatkan kebebasan untuk melakukan apapun yang kita mau tanpa ada yang mengatur-atur atau melarangnya. Suatu kenyataan yang pahit saat kita jauh dari orang tua tidak sesuai dengan apa yang kita bayangkan.
Jadi anak perantauan menyadarkan bahwa untuk bertanggung jawab dengan diri sendiri, susah dan senang sering dialami selama di tanah perantauan membuat seseorang lebih  memahami kehidupan yang sebenarnya. Dimana sering kali merasakan kesedihan, kesepian, dan kerinduan seketika itu membuat air mata mengalir. Keterpurukan yang benar-benar dirasakan saat berada di tanah rantau yaitu pada saat sedang berada dalam masalah, stress berat karena kuliah dan sakit. Hal ini membuat seorang perantau bingung harus bagaiamana  dan bingung mau menceritakan semua keluh kesah kepada siapa. Sampai benar-benar merasakan putus asa yang terdalam.
Perantauan tidak hanya mengajarkan tentang kedewassan tetapi arti dari kata rindu yang sebenarnya, kadang rasa rindu hanya berteman dengan air mata.
Setiap hari hanya dihantui dengan rasa cemas dan rindu jauh dari rumah tidak semudah dan tidak sesederhana yang orang pikirkan. Terlahir dari keluarga yang memiliki perekonomian yang kurang mencukupi dimana setiap bulannya harus pintar mengelolah keuangan untuk bertahan hidup sampai akhir bulan mungkin itu sangatlah berat terkadang membuat seseorang berpikir untuk untuk berhenti kuliah dan kembali ke kampung halaman. Perlu keberanian serta tekad besar untuk melawan hidup menjadi anak rantau memang bukanlah suatu hal yang mudah bagi sebagian orang karena mungkin baru pertama kalinya hidup jauh dari orang tua.
Setiap malam selalu menteskan air mata sebelum tidur dimana memikirkan masa depan yang yang baik dan bisa secepatnya membahagiakan kedua orang tua. Kehidupan di tanah rantau bukan hanya berhubungan dengan dukanya saja ada beberapa hal yang membuat anak rantau dengan sendirinya merasakan hal positif menjadi perantau. Begitu banyak suka yang didapatkan misalkan, bertemu dengan orang-orang baru, suasana baru, menghabiskan waktu sendiri pada saat libur perkuliahan, serta lebih mandiri.
Mungkin orang tua berpikir anak mereka di perantauan baik-baik saja karena anak mereka sendiri pun tidak pernah menunjukan kesedihan di hadapan mereka, karena anak rantau tidak ingin melihat orangtua menangis memikirkan anaknya tetapi pribadi ini ingin melihat orangtua menangis bahagia karena kesuksesan anaknya. Setiap pengalaman pasti memiliki suka dan dukanya begitupun dengan pengalaman menjadi mahasiswa rantau. Ada banyak hal yang di alami tetapi ambil hal positifnya yang akan menjadi bekal untuk masa depan kita. Yang selalu diingatkan pada saat menjadi mahasiwa rantau adalah semua kesedihan dan kesulitan di tanah rantau akan bisa diselesaikan dengan cara dari diri sendiri. Jangan jadikan kata rindu dan putus asa sebuah alasan untuk mencapai cita-cita.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”