Aku dan kamu sebelum menjadi kita adalah masing-masing pribadi yang sama-sama berjuang, aku dengan usahaku dan kamu dengan caramu, namun kini kita telah terikat dalam janji untuk saling mencintai dan menyayangi. Tentu kini derap langkah ini tak lagi sendiri, akan ada jejak kakimu yang akan mengiringi, dan rapalan doaku tak lagi sunyi, akan ada gerak bibirmu yang mengamini. Terima kasih untukmu yang kini membersamai dalam usaha dan doa. Kita adalah bagian dari rencana besar yang Tuhan miliki, maka ujian hanya akan meluaskan ikhlas dalam tiap untaian doa yang kita langitkan di tiap sujud.
Perjalanan sampai pada titik ini bahkan tak pernah sekalipun terbayangkan dalam benakku sebelumnya. Menemukan cinta dari mata dan hati seorang wanita yang pada akhirnya bersedia membersamai dalam tawa juga duka. Aku bukan lelaki yang bergelimang harta, apalagi mewarisi tahta keluarga, namun menyandingmu adalah tanggung jawab sekaligus penguat untukku mengawali semua dari ketiadaan demi memperjuangkan mimpi-mimpi kita.
Tak kupungkiri, kadang ada rasa takut terlintas, adakah penyesalan dalam hatimu memilihku menjadi imammu? Ketika berhasil kukalahkan hati-hati lainnya yang berusaha meluluhkan hatimu dulu, seketika itu kuyakinkan bahwa aku adalah yang terbaik diantara mereka yang pantas menyandingmu. Membangun rumah tangga adalah satu hal yang tak mudah, berusaha menyatukan antara dua isi kepala yang berbeda, dua ego yang tak selalu bisa sejalan satu sama lain, namun dari situlah kita mulai belajar bahwa kita berbeda untuk saling melengkapi, nyatanya kecantikan pelangi tercipta karena warna yang berbeda pada tiap goresan kuas Sang Pencipta.
Memilikimu sebagai istriku, adalah salah satu bentuk kebaikan Tuhan padaku. Entah rasanya tak berlebihan jika aku merasa begitu disayangi Tuhan, betapa tidak, beruntungnya diriku ketika Tuhan dengan segala kemurahan-Nya telah mengizinkan hatiku dan hatimu saling mencinta. Mengirimkan wujud kebaikan dalam satu bentuk utuh dan sempurna yang kusebut kamu. Kini rasa yang biasanya kuwujudkan dalam bentuk aksara tak lagi menjadi milikku sendiri, rinduku telah dimiliki, dan maaf aku tak ingin sedikitpun untuk berbagi.
Awal tahun perjalanan di mana kita telah disatukan dalam tali ikatan suci adalah masa-masa dimana kita harus bersama merasakan jatuh bangun berjuang, tak jarang air mata serta pilu yang silih berganti datang, namun yakinlah ada harapan dan cahaya di depan yang akan kita raih. Perjuangan yang akan kita kenang sebagai cerita membanggakan di masa depan. Bukankah kini kita tengah sama-sama belajar mendewasakan gerak, laku, dan pikiran sebelum kita sampai pada fase berikutnya? Fase di mana kita menjadi contoh untuk diteladani, bahwa kelak akan ada makhluk kecil yang akan memanggilmu dengan sebutan ibu dan ayah untukku, sebuah karunia titipan Tuhan yang menjadi simpul pengikat cinta kasih kita sehingga semakin luas cara kita memahami isi hati.
Maka dari itu kuatkan kedua telapak kakimu, karena tajamnya duri akan menjadi alas kita melangkah, biasakan keningmu terbasuh peluh, karena teriknya matahari akan mengeringkan tiap tetesan keringat kita yang jatuh, dan hilangkanlah gundah karena bahuku akan selalu ada untuk memapah ditiap kali kau rasakan lelah dan tak dapat mengelak, seberapa berlikunya jalan yang kita tempuh yakinlah kita akan sanggup meraih apa yang telah kita sama-sama tetapkan menjadi tujuan dalam perjalanan, karena ujian adalah tanda kita menyelesaikan suatu pelajaran. Terima kasih istriku…karenamu aku mengerti bahwa kita adalah bagian dari apa yang telah Tuhan rencanakan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”