Tidak ada penjelasan secara definitif mengenai Street Art, pengertian secara umum adalah objek visual yang mengandung nilai seni yang dibuat di lokasi publik. Karena ada pelarangan terkait aksi mencoret-coret di tempat publik di banyak negara termasuk di Indonesia maka pembuatan Street Art ini biasanya illegal. Di Indonesia Street Art identik dengan grafity dan mural, meskipun di beberapa negara ketiga nama ini mengandung arti yang berbeda tergantung dari tema dan desain yang dibuat dan dihasilkan. Street Art biasanya dibuat menggunakan spray, cat tembok atau cat kayu dan media pendukung lainnya seperti kapur, masking tape, dll yang dapat menghasilkan sebuah gambar.
Apabila mengacu pada sejarah Perkembangan Street Art di Indonesia maka akan lebih mudah apabila kita melacaknya pada jaman kemerdekaan di tahun 1945 meskipun secara historis penampakannya sudah ada jauh sebelum masa ini. Pada masa kemerdekaan tahun 1945 Street Art banyak digunakan oleh para pejuang untuk menyebarkan semangat juang kepada masyarakat dan ide-ide perjuangan. Street Art di indonesia kembali menemukan bentuknya dengan banyak lahirnya komunitas-komunitas seperti Taring Padi dan Apotik Komik pada era 1990 an. Hasil karya mereka banyak ditemukan pada masa reformasi tahun 1998 yang berisikan tema politik seperti anti korupsi dan isu kerakyatan lainnya.
Pada era tahun 2000 an komunitas Street Art banyak bermunculan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Jogja. Bomber adalah sebutan untuk pembuat Street Art di jalanan mereka lebih banyak beraktifitas di malam hari untuk menghindari para petugas keamanan. Kini perkembangan teknologi internet memudahkan pengarsipan data dan komunkasi antar para pelaku Street Art ini. Street Art Database (2012), Urban Cult (2011) dan Visual Jalanan (2012) adalah contoh lembaga-lembaga pengarsipan yang menyimpan karya-karya para bomber ini.
Perkembangan komunitas ini pada beberapa tahun belakang akhirnya didukung oleh pemerintah, mereka yang tadinya bermain “kucing-kucingan” dengan aparat keamanan kini dapat dengan bebas menyalurkan kreasinya. Kini mereka diberikan tempat khusus wisata graffiti salah satunya seperti Jogja Graffiti Wall di Jl Perwakilan Malioboro Area ini. Disini kita dapat menikmati pemandangan seni Street Art sepanjang tembok yang terlihat rapi dan menarik. Meskipun begitu tetap saja ada bomber yang lebih menyukai menggambar ditembok-tembok jalanan secara bebas.
Bagaimanapun juga Street Art adalah sebuah media bahwa dalam permasalahan dan tekanan hidup kita perlu memberikan sesuatu yang indah dalam hidup kita. Street Art dapat menjadi media penyalur kreativitas namun bisa juga menjadi media politik untuk menyebarkan opini publik. Apabila dilakukan dengan serius dan diberikan wadah Street Art dapat menjadi hal yang sangat berguna untuk memberikan keindahan suatu kota. Hal ini sudah terbukti di negara-negara lain seperti New York dimana Street Art banyak dijumpai di tempat-tempat publik seperti di tangga taman, tempat parkir, sampai ke kereta bawah tanah.
So, Keep it Work Professional guys! Tetap salurkan kreativitas kamu, karena menjadi kreatif itu adalah modal untuk dapat menjadi bangsa yang bersaing dan kreativitas itu sangat mahal harganya!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Buku tentang street art apa ya ??
Buku tentang street art lebih banyak didominasi dari luar negeri karena memang akarnya dari sana buku yang pernah saya baca seperti The History of American Graffity, itu lumayan bagus buat menambah pengetahuan