Berhenti Menyalahkan Keadaan. Kadang Kita Hanya Kurang Tepat dalam Mengambil Keputusan

stop salahkan keadaan

Ketika mengondisikan kita dengan hal yang baik ataupun yang buruk, seringkali kita masih menyalahkan keadaan ataupun orang lain, bahkan menyalahkan diri kita sendiri dengan berbagai perumpaan. Walaupun sesuatu yang baik terjadi, masih sering sekali terdapat penyesalan, andaikan saat itu saya begini begitu, mungkin hari ini keadaan akan jauh lebih baik lagi. Well, tidak terdengar kata bersyukur di dalamnya walau hal baik sudah terjadi. Kebayang gak sih gimana kalau hal buruk yang terjadi? Pasti depresi, stress, bahkan mungkin bisa menyesal berkepanjangan kan?

Advertisement

Sebenarnya apa yang terjadi pada saat ini adalah buat perbuatan dan keputusan yang kita ambil pada hari-hari sebelumnya. Tidak perlu mengeluh dengan menyalahkan siapa saja ataupun menyalahkan keadaan. Cukup menerima apa yang sudah terjadi, jadikan hal tersebut sebagai pelajaran dalam hidupmu. Kelak apabila terulang kembali hal yang sama, maka kamu akan mengingat kesalahan yang pernah kamu perbuat sehingga tidak lagi mengambil keputusan yang salah.

Keadaan dan manusia adalah suatu ikatan hubungan yang tidak akan pernah terputuskan. Dengan terkondisi sedemikian rupa, manusia juga punya sekian pilihan untuk mengambil keputusan. Keputusan yang kamu ambil saat terkondisikan akan sesuatu hal, itulah yang akan petik kelak. Jadi pastikan ketika sedang terkondisi dalam sesuatu hal, kamu tidak gegabah baik terlalu girang ataupun terlalu galau. Pertimbangkan baik-baik adalah satu-satunya cara yang bisa menemani kamu ketika mengendalikan hidupmu.

Memang susah mengendalikan diri sendiri, namun susah tidak berarti tidak bisa kan? Apalagi berhubungan dengan jalan hidupmu sendiri. Kalau bukan kamu yang berhati-hati mengambil keputusan untuk hidupmu, siapa lagi yang akan mewakili kamu?

Advertisement

Jangan juga menyalahkan ketidakadilan karena di dunia ini tidak ada yang adil, yang ada hanyalah keputusan yang kamu ambil. Bila kamu sudah berusaha sebaik mungkin namun hasilnya masih belum memuaskan, maka seharusnya koreksi diri lah yang dilakukan, bukan menyalahkan keadaan atau siapapun.

Walau setelah koreksi diri telah kamu lakukan dan kamu telah dapatkan jawaban atas ketidakpuasan yang kamu dapatkan, juga tidak perlu bersedih hati. Kamu bisa memulai kembali dengan caramu yang berbeda. Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil. Apa yang kamu lakukan, itulah yang akan kamu petik kelak apapun kondisinya dan siapapun kamu.

Advertisement

Jangan beralasan waktu ataupun usia. Hidup memang diukur oleh waktu dan usia, tapi bukan untuk kamu beralibi karenanya. Kesuksesan seseorang tidak diukur oleh itu. Berapa banyak orang yang usianya sudah lebih berumur namun tingkat kedewasaan mereka masih di bawah rata-rata? Banyak banget kan? Kamu tahu kenapa?

Mungkin salah satunya adalah karena mereka terlalu sering menyalahkan keadaan dan orang lain, bahkan diri mereka sendiri. Mereka masih belum sadar bahwa kendali hidup seseorang ada pada dirinya sendiri. Walau sadar, mungkin mereka juga bisa menyalahartikannya dengan menyalahkan dirinya sendiri, bukan dengan menerima dan menjadikan pelajaran.

Mulai saat ini, mari bersama-sama untuk belajar tidak menyalahkan keadaan, orang lain, atau bahkan diri sendiri atas sesuatu yang terkondisi. Ingatlah bahwa pemegang kendali dalam hidupmu hanyalah dirimu sendiri. Begitu kamu salah mengambil keputusan dalam bertindak ataupun berkata-berkata, maka risikonya juga akan kamu tanggung sendiri di mana mungkin risikonya akan berdampak pada orang lain di lingkunganmu. Selalu waspada ya…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecinta travelling dan dunia tulis menulis sedari dulu. Berharap selalu bisa melihat sisi lain dari dunia dan bisa berbagi pengalaman serta dapat memberikan inspirasi kepada semua orang yang membutuhkan.

Editor

Not that millennial in digital era.