Istilah body shaming sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Body shaming merupakan perilaku yang dilakukan seseorang dengan mengkritik fisik atau bentuk tubuh seseorang dengan cara yang negatif. Biasanya perilaku body shaming melontarkan kalimat yang menyinggung bentuk tubuh atau fisik seseorang lewat candaan. Banyak orang yang tidak sadar telah melakukan body shaming, karena mereka mengaggap kalimat tersebut hanya sebuah candaan semata.
Meskipun tujuanya hanya bercanda, namun secara tidak langsung akan membuat korbannya menjadi tidak percaya diri dan berusaha mengubah dirinya menjadi seorang yang perfect seperti standar kecantikan yang kerap kali dijadikan sebagai patokan.
Bagi masyarakat Indonesia, masih banyak masyarakat yang menganggap cantik itu orang yang memiliki tubuh langsung, berkulit putih, dan berpostur tinggi. Masyarakat seakan lupa bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku dan etnis yang memiliki warna kulit dan struktur wajah yang khas dan beragam.
Kebiasaan body shaming yang secara turun temurun dilakukan membuat perilaku ini dipandang menjadi hal biasa. Padahal dampak yang diakibatkan dari adanya body shaming ini sangat berbahaya karena dapat berpengaruh pada kondisi psikologis dan fisik dari orang yang menerimanya.
Contoh yang menjadi ciri bahwa seseorang melakukan body shaming yaitu ketika melontarkan kalimat yang terkesan mencela dan mengomentari bentuk tubuh orang gemuk. Akan tetapi, dengan alasan “bercanda” seakan menetralkan perilaku negatifnya. Menggunakan bentuk tubuh orang sebagai lelucon di depan orang banyak, serta melihat bahwa seseorang yang memiliki badan kurus dan ideal menjadi bukti kesuksesan, keberhasilanya dalam mengontrol diri, serta ukuran kebahagiaan.
Jika melihat kebelakang, standar kecantikan yang ditetapkan di Indonesia terpengaruh dari negara-negara yang pernah menjajah. Ditambah dengan arus globalisasi yang semakit kuat, menjadikan standar kecantikan orang Indonesia sudah tidak lagi melihat dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri melainkan mengacu pada negara lain.
Pernah terjadi kasus remaja yang mengalami body shaming dari teman-temannya dikarenakan memiliki berat badan yang berlebih. Dikutip dari kumparan, remaja dengan inisial RA menceritakan bahwa dirinya sangat tertekan karena mendapat bullying yang tidak pantas di sekolah.
Dalam cuitannya di twitter, RA rela masuk rumah sakit sampai badanya kurus walaupun kurus karena sakit, yang terpenting ia tidak lagi mendapat celaan dari teman-temannya. Berangkat dari kasus tersebut, body shaming memang sangat berdampak buruk terhadap kondisi psikologis dan fisik seseorang.
Kasus body shaming memang kerap kali terjadi dan banyak juga yang viral karena diperbincangkan di dunia maya. Biasanya body shaming kerap kali terjadi pada remaja di Indonesia. Body shaming termasuk dalam kategori bullying yang berbentuk verbal karena dilontarkan melalui perkataan. Bullying verbal memang tidak menggunakan fisik, namun sangat membahayakan kondisi psikologis dari korban. Dalam diri mereka akan timbul rasa trauma dan tidak percaya diri ketika bergaul dengan teman serta lingkungan disekitarnya.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghentikan body shaming. Mengganti topik pembicaraan dan merubah kebiasaan bercanda yang berkaitan dengan bentuk tubuh orang lain merupakan sakah satu caranya.
Bagi para korban body shaming ada baiknya ketika mendapat kritikan mengenai bentuk fisik, dapat menjawab dengan riset atau fakta yang sudah valid dan terverifikasi. Sejatinya, standar kecantikan yang perlu dipenuhi adalah standar kecantikan diri kita sendiri bukan orang lain. Karena kita diciptakan mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
Terlepas dari bentuk tubuh, warna kulit, dan tinggi badan. Setiap orang punya sisi cantiknya tersendiri. Menjadi sempurna tidak meululu dinilai dari penampilan fisik saja. Karena yang terpenting adalah cantik yang berasal dari hati. Tuhan menciptakan manusia dengan segala keunikannya. Oleh karena itu, tidak perlu merubah diri agar disukai orang lain, yang terpenting adalah menjadi bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”