Siapa yang tak tahu anabul? Anabul alias anak berbulu adalah kata yang cukup hits akhir -akhir ini. Identik dengan anjing ataupun kucing, walaupun hewan peliharaan lain yang berbulu juga termasuk anabul. Tingkahnya yang menggemaskan meskipun seringkali bikin geleng -geleng kepala membuat kita semakin sayang terhadap mereka. Banyak hal yang bisa kita dapatkan dari hewan peliharaan kita, khususnya anabul yang lucu nan menggemaskan ini. Mulai dari cinta yang tulus, sampai menjadi pelindung dan tempat curhat kita.
Anabul selalu menjadi tempat curhat yang dapat kita andalkan. Meskipun mereka tidak bisa berbicara ataupun merespon curhatan kita, setidaknya mereka tidak akan membocorkan keluh kesah maupun rahasia kita, sehingga anabul kerap kali menjadi tempat curhat maupun sambat para pemiliknya, atau lebih tepatnya para babu dari anabul tersebut hahah. Selain menjadi tempat curhat, terkadang dengan memeluk atau bermain bersama mereka juga dapat menaikkan kembali mood kita yang mungkin sedang berantakan, sehingga kita dapat kembali tenang dan lebih bisa mengontrol emosi kita.
Dan for your information, anabul itu sangat peka loh terhadap perasaan. Ini pengalaman saya pribadi, ketika saya sedang cemas dan sedih lalu meringkuk dan menutup muka seolah akan menangis, anjing saya langsung mendekati dan melirik lirik seolah mengecek apakah kita menangis kemudian diam disebelah saya dan kepalanya mengelus elus kaki saya, hal itu sangat membuat saya tenang dan menyadarkan saya bahwa anabul itu memiliki perasaan dan sangat peka terhadap perasaan pemiliknya juga.Â
Lalu banyak juga anabul, biasanya kucing yang berperan secar otomatis sebagai teman ketika kita pergi ke toilet. Mereka dengan setia menunggu kita baik itu diluar toilet maupun di dalam toilet untuk memastikan apakah kita baik – baik saja. Ini membuktikan bahwa rasa cinta para anabul ini ialah unconditional love, atau cinta tak bersyarat.
Cinta yang mereka berikan tulus dan murni, tak memandang fisik, rupa, dsb. Maka tidak heran jika kita melihat anjing yang menunggu terus menerus di makam pemiliknya, atau kucing yang pulang – pulang membawa hasil buruan sebagai bentuk ucapan terima kasih mereka terhadap kita para pemiliknya. Kendati demikian, masih banyak manusia – manusia yang melakukan kekerasan terhadap hewan hewan tersebut, seperti ketika kita sedang makan di warung pinggir jalan.Â
Mereka hanya mencari makan dari sisa sisa makanan kita, namun yang manusia lakukan malah menendang mereka atau memukul mereka, padahal jika kita takut ataupun tidak suka terhadap mereka cukup mengusirnya dengan gerakan tangan tanpa harus menggunakan kekerasan.
Dengan berbagai kisah cinta dan sayang para anabul terhadap manusia yang bertebaran di internet, seharusnya kita dapat lebih menyayangi mereka juga, karena mereka pun sama sama makhluk hidup dan memiliki perasaan. Semoga di bulan penuh kasih ini, kita para manusia bisa lebih mencintai dan lebih peduli dan lebih sayang lagi terhadap para anabul ataupun hewan lainnya, sehingga mereka pun tidak merasa tersakiti dan keceriaan terus tergambar di wajah mereka.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”