Sindrom Nice Guy yang Buat Wanita Kadang Jadi Ragu Ketika Memilih Pria Baik untuk Jadi Pasangannya

Fenomena sindrom nice guy

Wanita manapun pasti menginginkan pria yang baik untuk dijadikan pasangan hidupnya. Namun apakah dengan menjadi pria baik saja, akan membuat mayoritas wanita jadi menyukai dan memilihnya? Tak sedikit juga dari kalangan pria yang berasumsi dengan menjadi pria baik dan melakukan segala sesuatu dengan benar maka ia akan terbebas dari permasalahan hidup, disukai dan dicintai banyak orang, kebutuhan dan keinginannya jadi mudah terwujudkan, dan asumsi-asumsi lainnya. Namun sayangnya sindrom “Nice Guy” justru malah membuat pria menjadi sulit untuk mewujudkan tujuan dan harapan yang ia inginkan dalam hidupnya.

Advertisement

Menurut buku berjudul No More Mr. Nice Guy karya Dr. Robert A. Glover, nice guy ialah tipe pria yang terobsesi untuk membuat orang lain suka terhadapnya dengan membuat orang lain bahagia, mencurahkan banyak perhatian, hingga menghindari konflik dengan orang lain. Mereka menempatkan dirinya berada pada posisi untuk mendahulukan kepentingan orang lain dibandingkan dirinya sendiri, atau bisa juga disebut sebagai people pleasure. 

Sekilas menjadi nice guy memang terlihat baik apalagi wanita juga suka dengan pria yang tidak bersikap egois, namun dibalik itu semua sosok nice guy juga mengharapkan imbalan atas apa telah ia lakukan. Jadi apa yang ia lakukan tak lain tak bukan juga karena ingin mendapatkan validasi dari orang lain, mengharapkan penerimaan dari orang lain, hingga ia meminimalisir perasaannya sendiri. Salah satu ciri khas dari sosok nice guy ialah ia ingin tampil menjadi sosok pria yang berbeda dari pria pada umumnya. Parahnya lagi apabila sosok nice guy menjalin hubungan dengan lawan jenis.

Ketika sosok nice guy ingin mendapatkan hati dan cinta dari pasangannya, ia akan cenderung berlebihan yang terkadang membuat pasangannya menjadi tidak nyaman. Dan itulah yang menjadikan nice guy marah dan kecewa, karena ia berharap sepenuhnya dari pengorbanan yang telah ia lakukan sebelumnya dan inilah yang membuat hubungan percintaan dengan sosok nice guy menjadi sebuah toxic relationship. 

Advertisement

Lalu bagaimana langkah yang dapat dilakukan apabila kamu ialah pria yang mengidap sindrom nice guy? Atau mungkin kamu mempunyai hubungan dengan sosok nice guy? Ketika kebaikan yang telah dilakukan saja tidak cukup dihargai, lalu berubah menjadi sosok pria yang brengsek saja jelas akan menjadi langkah yang salah kaprah.

Menurut Dr. Robert A. Glover, pola yang harusnya dilakukan untuk berubah dari sosok pria yang mengidap sindrom nice guy ialah dengan menjadi integrated male atau pria yang berintegritas dengan memiliki karakter penting yaitu bertanggung jawab untuk menjamin kebutuhannya terpenuhi, memiliki integritas memiliki jiwa pemimpin, berani mengungkapkan perasaan yang sebenarnya, memiliki gambaran diri yang kuat pada dirinya sendiri. 

Sosok pria yang memiliki integritas tidak berusaha menjadi sosok pria yang sempurna, melainkan ia mengetahui batasan dengan menciptakan batasan untuk memperkuat hubungannya dengan orang-orang sekitar. Batasan inilah yang akan menciptakan hubungan saling menghargai dan menyakini bahwa dengan berusaha menyenangkan semua orang, pada akhirnya siapapun belum tentu senang dan menghargai atas apa yang telah dilakukan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Everything lowkey