Sikap Asertif untuk Bertahan Hidup Ditengah-Tengah Masyarakat

Sikap asertif

Sikap atau sifat ga enakan lumrah terjadi disekitar kita. Rasa-rasanya masyarakat +62 bukan tipe orang yang tegas dan terang-terangan dalam mengemukakan pendapat/opini. Banyak yang masih takut untuk bersuara, berkata tidak karena takut disepelekan atau dijauhi.

Advertisement

Yah, namanya juga mahluk sosial memang tidak bisa jauh dari sesamanya dan sangat membutuhkan kehadiran teman-teman. Terutama untuk kalian yang tipenya people-pleaser, pasti kalian akan melakukan apapun untuk menyenangkan orang-orang disekitar kalian.

Menyenangkan hati orang lain boleh kok, asalkan jangan berlebihan dan juga jangan dilakukan terus menerus. Guys, kalian punya kepentingan sendiri yang terkadang lebih pentingdan harus diperhatikan, lho. Tidak ada salahnya bersikap sedikit asertif, ga semua orang layak untuk disenangi/dikabulkan keinginannya.

Terkadang ada orang-orang jahat dengan motif terselubung yang mendekati kalian dan berpura-pura menjadi teman, sok-sok akrab padahal niatannya hanya sekadar memanfaatkan kalian. Hati-hati, kadang orang-orang jahat ini tidak kasat mata dan dapat terlihat super malaikat dan menipu.

Advertisement

Kalian pasti pernah punya pengalaman bertemu dengan manusia-manusia seperti ini, termasuk saya sebagai introvert yang pendiam dan baik hati (uhuk!). saya suka sekali menolong dan membuat orang lain senang. Dulu, saya terlalu naïf sehingga saya gampang dimanipulasi oleh orang-orang disekitar saya.

Mereka-mereka yang mendekat ternyata bukan sahabat tapi bangsat musuh dalam selimut dengan tipu muslihatnya yang berusaha memanfaatkan kebaikan hati saya.  Tahun-tahun berlalu, barulah saya menyadarinya dan merasa bego sendiri. Mau marah pun sudah terlambat.

Advertisement

Sejak saat itulah saya mengalami trust issue alias krisis kepercayaan. Saya jadi tidak gampang percaya dengan orang lain. Saya juga belajar untuk berani berkata tidak, menjadi sedikit picky dan lebih cerdas dalam memilih/menanggapi pesan dari orang lain, dan akhirnya terbawa sampai sekarang. Pernah seorang teman bilang kepada saya kalau menurutnya saya keras kepala karena saya terkesan selalu berkata “tidak” hahaha.

Saya menyadari pentingnya bersikap asertif dalam kehidupan sehari-hari supaya kita semua bebas dari mahluk berniatan jahat, fake friends, dan juga memperbaiki komunikasi. Maksudnya memperbaiki komunikasi adalah dengan bersikap asertif, kamu bisa meluruskan kesalahpahamanmu dengan orang lain disekitarmu, mengeluarkan uneg-uneg dari dalam hatimu, atau untuk memperjelas makna dari perkataanmu.

Memang susah sebagai orang yang pendiam untuk bersikap asertif, karena memang kodratnya orang pendiam yang halus dan tidak suka konfrontasi, tidak menyukai drama dan konflik. Kalau bisa, dia akan bersikap netral, tidak memihak manapun dan memilih menyelesaikan masalah dengan jalur damai.

Namun dengan sering berlatih, lama kelamaan kamu akan terbiasa untuk bersikap tegas dalam segala situasi. Dan percayalah, kebiasaan baru yang dilakukan secara terus menerus akan menjadi bagian dari dalam dirimu dan perlahan-lahan mengubah karaktermu.

Sama seperti saya yang awalnya sangat pendiam dan terlalu polos, tidak berpikir panjang dan tidak punya filter terhadap semua orang yang mendekat, lama kelamaan berubah menjadi orang yang (masih) pendiam namun berprinsip hehehehe. Biarpun saat ini saya masih dalam proses pembelajaran, karena mengubah kebiasaan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Seperti pepatah yang saya buat sendiri,


“ lebih baik menjadi keras kepala tapi punya prinsip, daripada jadi penurut yang tidak bisa berdiri diatas dua kaki sendiri ” 


Saya lebih suka dikatain keras kepala, kepala batu, kaku, ngotot dibandingkan dengan dipandang remeh dan gampangan lalu dimanfaatkan habis-habisan oleh orang-orang disekitar saya. Nah, kalau kalian bagaimana? Lebih suka jadi si keras kepala berprinsip atau si penurut yang mudah disetir orang? Hehehe.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis jadi-jadian. Introvert. Burung hantu