Menikmati, bersyukur, jalani saja adalah kata-kata yang sangat mudah diucapkan. Namun, pada kenyataannya tidak semua orang bisa. Hanya mereka yang mampu menyelami dan mendalami maksud semesta saja yang paham bagaimana cara kerja semesta. Memang yaa kalau membahas tentang menikmati hidup rasanya kadang semesta pandai sekali membuat kita goyah. Boro-boro bisa menikmati, yang ada hanya air mata. Sudah, jangan merasa diri yang paling sedih, apalagi alasan sedihnya orang lain. Percayalah dia tak punya kendali apapun terhadap hidupmu.
Bagaimana hati? Masih sanggup berjuang melawan semesta yang tak pernah memberi kata “IYA” untuk hubungan yang memang tak ada harapan untuk di satukan. Perjuangan 3 tahun hilang, lenyap dan bahkan musnah dalam sekejap. Kenapa harus keras sekali pada diri sendiri, rela menunggu orang yang salah, rela menangis demi orang yang bahkan tak pernah menginginkanmu. Bodoh sekali yaa, tapi walau berapa kali pun otak bergumam menolak menunggunya tapi hati tetap dengan setia meyakinkan bahwa dia adalah orang yang pantas ditunggu.
Kenapa sih? Kenapa masih menunggu orang yang jelas tak mau masuk di hidupmu walau kau sangat menginginkannya. Apakah tidak ada manusia lain yang memang layak mendapat hatimu? Bukan, aku yakin bukan karena tak ada yang lain, tapi memang begitulah cara kerja hati, diam, merenung, meratapi dan seakan-akan hanya butuh dia yang sudah tak mau tinggal.
Selalu menyalahkan keadaan, mereka tak baik katanya padahal kita berhak mengenal siapapun manusia di bumi ini. Tinggal komitmenmu saja mau pilih yang seperti apa. Yang penting jangan salah pilih, kriteriamu seperti apa wajib tetap di garda pertama. Jangan asal mengganti tujuan, tapi memang harus tetap yang terbaik.
Baiklah, kalau memang hati sudah menyerah, tolong jangan paksakan dulu dia untuk mengganti seseorang yang sudah lama di tunggu dengan orang baru. Biarkan hati menerima dulu keadaan bahwa sekarang yang harus diperjuangkan adalah diri sendiri. Mungkin selama memperjuangkan orang lain, kita lupa untuk mencintai dan memperjuangkan prioritas diri sendiri. Sehingga tak jarang kita tak kenal dengan diri sendiri, lupa caranya bahagia, lupa caranya menghabiskan waktu tanpa harus menunggu kabarnya setiap detik.
Jika memang dia bukan yang terbaik, coba lepaskan perlahan, tahan dulu untuk tidak menghubungi. Biarkan saja semesta dan waktu yang bekerja, tugasmu selanjutnya adalah berdoa agar diberikan hati yang kuat. Ingat saja seorang yang baik dan high quality juga akan bertemu dengan orang yang sama, tak usah terlalu khawatir dengan apapun yang belum terjadi. Tugas utama kita sebagai ciptaan Tuhan adalah mensyukuri hidup yang kita jalani. Yang patah biarkan patah bersama masa lalu, karena perjuangan tak ada yang sia-sia.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”