Jika saja aku dapat menolak rindu yang aku suguhkan lewat senyum dalam hadirmu waktu itu, tak akan aku biarkan hati ini memendam perasaan cinta yang begitu mendalam seperti yang aku rasakan saat ini untukmu. Jika saja aku dapat memilih takdir dari Tuhanku, aku akan meminta untuk tidak bertemu denganmu saja agar aku tak merindu seperti ini, agar aku mencinta seperti saat ini.
Sebab, memendam perasaan cinta dalam hati tanpa ada suara yang mampu kulontarkan untuk berkata kepadamu, itu luar biasa sakitnya, luar biasa lelahnya. Bukan karena aku tak bisa, tak mampu melakukannya. Hanya saja aku lemah karena keadaanku jauh dari kata baik untukmu, jauh dari kata mampu untuk bisa meraihmu.
Aku hanya mampu memandangmu dari kejauhan, memuji indahmu hanya lewat do'a-do'aku yang begitu sering aku katakan kepada sang Tuhan tentang aku yang semakin memburuk, mengharap hadirmu disisiku.
Apa yang kau harapkan dariku, apakah aku harus membencimu, atau menyukaimu. Aku tak bisa, aku telah mencoba untuk melupakanmu sehari saja bahkan sedetik saja, tetap saja aku tak mampu.
Cinta apakah yang kau sematkan dalam dirimu sehingga aku begitu ingin memilikimu. Racikan rindu apa yang siramkan dalam senyummu, sehingga aku begitu sulit untuk melupakan rasa itu. Lihat aku, aku yang begitu lelah mencintaimu dalam diam. Inginku pergi, tapi bayangmu seakan mengikutiku.
AKu binggung, semakin membuat aku binggung karenamu. Seakan kau tak pernah peduli, apakah kau hanya peduli lewat doamu tanpa aku ketahui kepada siapa ingin bahagia. Aku, atau dia, orang yang selalu inginkan hadir untuk menemani hidupmu, entahlah.
Yang jelas, Biarpun aku tak pernah mengatahuinya, aku harap itu namaku, namaku yang kau katakana lewat doamu ketika malam berlalu dan ketika siang menjelang. Tak peduli itu aku atau bukan, aku selalu menaminkannya.
Ya, walaupun nanti jawabannya akan beda, tapi paling tidak aku pernah mengatakan ini kepada sang pencipta perihal rindu dan cinta yang aku inginkan hadir dalam hatimu atas diriku. Jika pun salah, dank au tak pernah aku temui lagi dalam hariku, yakinlah jika aku pernah mencintaimu dengan cara yang paling indah yang pernah aku berikan kepada seorang wanita indah sepertimu yaitu cinta dalam doa.
Saat ini aku hanya mampu berkata seperti itu, seperti doa yang sering kau ucapkan sebelum kau tidur, entah kepada siapa kau tujukan, entah nama siapa yang kau sematkan, asalkan kau bahagia dan membuat malanmu damai, disini aku selalu mengaminkannya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”