Teruntuk Ibuku tersayang yang pada dirinya cinta yang tulus itu datang untuk anak-anaknya. "Dalam lelahnya terbersit semangat. Dalam senyumnya terlantun doa. Dari seorang teristimewa bernama Ibu." Aku bukan orang yang lahir dari keluarga berada, namun juga bukan dari golongan yang miskin. Hidupku sederhana, namun bahagia.
Semua karena orang tuaku yang menyayangiku. Terlebih lagi seorang Ibu. Bagiku Ibu adalah pelita harapanku. Disaat orang lain meremehkanku, disanalah Ibu datang menepuk pundakku dan berkata "Jangan menyerah nak, Ibu selalu mendukung keputusan baikmu". Ibuku memang bukan orang yang bersekolah tinggi. Ibuku hanya lulusan SD. Namun padanya lah aku belajar arti sebuah semangat dalam hidup.
Dalam prinsipnya bekerja asalkan itu baik, maka lakukanlah. Ibuku tak pernah menuntut anaknya untuk jadi sesuatu yang ia inginkan. Ia selalu bertanya kepada anaknya ingin jadi apa, maka kemudian ia akan mengiyakan setiap keinginan baik anaknya. Kemudian mendoakan keinginan anaknya, hingga kelak tercapai semua cita-citanya. Ibuku bekerja setiap hari sebagai "pedagang sayur" untuk membiayai makan dan sekolah anaknya, sesekali kami anaknya membantu namun tentu tidak akan dapat menandingi kasih sayang Ibu.
Setiap pagi Ibu berangkat dini hari untuk membeli sayur, kemudian menjualnya di komplek rumah. Kata Ibu "Hidup itu harus dijalani dan disyukuri, walau banyak hambatannya." Dinginnya pagi tidak menyurutkan langkah Ibu untuk bekerja. Udara dingin yang menusuk dipagi hari banyak membuat orang terlena untuk tidur kembali, namun tidak dengan Ibu. Walau dingin disertai hujan sekalipun Ibu akan tetap berangkat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ibu sering menerobosnya dengan memakai jas hujan yang sudah lusuh.
Kata Ibu "Jangan kalah sama hujan, kalau sakit tinggal minum obat". Ibuku memang orang yang pantang menyerah. Hujan tidak akan menghalangi langkahnya untuk bekerja demi anak-anaknya. Sejak berpisah dengan Ayah, Ibulah orang yang menjadi panutan kami, anaknya. Ibu tidak pernah mengeluh kalau pekerjaannya berat, ia selalu tersenyum dihadapan anak-anaknya. Sesekali Ibu marah, namun marahnya Ibu hanya ingin anaknya bisa lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kalau anaknya sakit, Ibulah yang pertama khawatir dan meneteskan air mata.
Ibu tak ingin anak-anaknya sakit. Dengan segera Ibu membawa kami ke puskesmas jika kami sakit. Ibu selalu berdoa setiap hari agar anaknya sehat selalu, sukses dan bisa membahagiakan keluarga kelak. Bagiku, Ibu adalah inspirasi semangat dalam hidup. Meski dalam segala keterbatasannya, Ibu selalu berusaha tampil menjadi sosok panutan bagi anak-anaknya. Ibu tak pernah menjadi perempuan yang malas-malasan. Aku selalu melihat Ibu yang selalu ingin bekerja dan giat mencari rezeki dalam hidupnya.
Kata Ibu "Kalau tidak bekerja rasanya tulang jadi rontok". Aku kadang merinding mendengarnya. Bagi Ibu kalau tidak bekerja malah membuat dirinya cepet sakit dan tua. Memang aku merasakan sendiri semangatnya jika Ibu bekerja, kesan lelah tidak nampak saat bekerja. Kalau bekerja Ibu malah terlihat lebih muda dan bersemangat. Doa Ibu disetiap malam adalah sumber kekuatanku menjalani hidup. Setiap jalan seakan mudah jika diiringi dengan doanya. Hidup memanglah tidak mudah, namun dengan doa Ibu semua terasa ringan untuk dijalani.
Dalam kondisi ekonomiku yang kurang baik, Ibu tak pernah sesekali pun mencelaku. Yang aku dapat adalah nasehat-nasehat baik. Kata Ibu "Cari kerja apa saja, asal halal dan jangan pernah mengemis dari orang lain." Dorongan-dorongan itu yang membuat diriku seakan menjadi orang yang lebih berarti. Anak-anaknya selalu didorong oleh Ibu untuk menjadi orang yang pantang menyerah. Jika gagal jangan sedih, lekas bangkit dan bersemangat kembali. Menua memanglah sudah sewajarnya, namun bagi Ibu, menua bukan alasan untuk berhenti bekerja.
Kata Ibu "Selama kaki masih kokoh berdiri, tulang masih sanggup menopang, Ibu tidak akan pernah berhenti bekerja." Tua bagi Ibu bukan penghenti langkah hidupnya. Bagi Ibu dapat bekerja dan memenuhi kebutuhan hidup atas jerih payahnya adalah kebahagiaan. Sungguh penyesalan mendalam bagi ayahku, pergi meninggalkan (cerai), seorang istri yang tidak manja dan pemalas, namun mau membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan jerih payahnya.
Tidak akan kami sebagai anak-anaknya mampu membalas budi baik dan kerja keras seorang Ibu, walau kami memberikan semua harta dan kesuksesan yang kami kumpulkan seumur hidup kami. Ibuku memang pernah marah kepadaku, namun marahnya seorang Ibu adalah demi kebaikan anaknya. Seorang Ibu tidak mau melihat anaknya malas-malasan. Seorang Ibu tidak ingin melihat anaknya menjadi anak yang nakal. Seorang Ibu tidak ingin anaknya menyerah dalam hidupnya. Seorang Ibu selalu menginginkan yang terbaik bagi anaknya.
Sampai ia rela berkorban apa saja demi kebahagiaan anaknya. Ibu selalu menabung, menyisakan sebagian hasil jerih payahnya. Kata Ibu "Ini bekal untuk masa depan kamu." Yah, sampai seperti itu, Ibuku tak pernah sedikitpun berpikir tentang kebahagiaan dirinya pribadi, ia hanya ingin jika ia bahagia maka anaknya juga harus bahagia. Kegigihan, semangat dan keuletan bekerja, itulah yang membuat aku menjadi lebih bersemangat dalam menjalani hidup. Meski kegagalan demi kegagalan sering menyertai hidupku.
Dengan melihat senyum seorang Ibu, aku lebih bisa bangkit untuk bertahan dan menjalani kehidupan ini dengan lebih baik. Tidak ada kata yang pantas diucapkan kepada Ibu selain "Terimakasih Allah, engkau menganugerahkanku Ibu yang baik." Disaat orang lain dipukul Ibunya, Ibuku menyuapiku makan dengan tangannya. Disaat orang lain dibuang Ibunya, Ibuku menangis melihat aku yang terbaring sakit. Disaat orang lain ditelantarkan ibunya, Ibuku berjuang sekuat tenaga agar anak-anaknya bisa makan dan tidak menangis lagi. Ibu adalah sumber inspirasi perjuangan hidupku. Kesederhanaan dan kegigihan seorang Ibu tercermin dari pribadi beliau.
Ibu yang menjadi sahabat terbaik bagi anak-anaknya. Teman suka dan duka. Ibu yang bisa bercanda dan menangis dengan anak-anaknya. Ibu yang tidak pernah malu untuk bekerja. Ibu selalu menginginkan anaknya menjadi anak yang baik, hormat kepada orang tua. Kata Ibu "Jangan jadi anak yang bandel, jadilah anak yang baik." Aku sadar bahwa tidak ada hal yang paling membahagiakan seorang Ibu, selain melihat anaknya sukses dan menjadi orang yang baik bagi lingkungannya. Seorang ibu yang baik tidak ingin anaknya jadi penjahat, seorang ibu yang baik tidak ingin anaknya menjadi pencuri.
Aku bahagia memiliki Ibu yang dapat mengajariku semua itu, meski keterbatasan membelit keluarga kamu. Ibu tak pernah sekalipun mengajariku berbuat jahat. Baginya masih banyak jalan yang halal untuk mencari rezeki. Tak mudah memang menjadi orang tua yang penuh sabar dan selalu menyayangi anak-anaknya dari kecil hingga saat ini. Hanya ketulusan dan cinta yang murni yang mampu membuat seseorang begitu sayang dengan orang lain. Hal itulah yang aku dapatkan dari kesederhanaan Ibuku. Ibu, engkau selalu mengatakan kepadaku untuk jangan jadi orang yang malas.
Karena hidup katamu bukan untuk orang malas. Kau menunjukkan kepadaku arti sebuah perjuangan dalam hidup. Setiap hari engkau bekerja dengan giat, sesekali engkau menghela nafas karena beratnya beban hidupmu. Aku sadar, aku hanyalah anak "tukang sayur". Namun bagiku hal itu tidaklah mengapa. Aku tidak pernah berharap menjadi anak orang yang kaya. Bagiku menjadi anakmu adalah sebuah kebahagiaan terbesar dalam hidupku. Karena cinta yang tulus dan doa yang selalu engkau panjatkan disetiap sujudmu. Ibu doakan selalu anakmu menjadi anak yang sukses, anak yang kelak dapat membahagiakan keluarganya dan mampu membagi kebahagiaan untuk orang lain.
Ibu, semangatmu dalam menjalani hidup akan selalu menjadi pemicu semangatku untuk berjuang. Aku selalu ingat kata-katamu untuk tidak menyerah dengan keadaan. Jangan menyerah apalagi kegagalan menimpa kita. Ya Allah, berikanlah kesehatan dan kebahagiaan kepada Ibu hamba. Jadikanlah ia bidadari surga yang kelak mengisi surgamu. Berikanlah rahmat dan kasihmu kepada beliau. Jadikanlah hamba sebagai anak yang sukses yang mampu membahagiakan Ibu hamba. Ya Allah hanya kepadamulah aku meminta dan hanya kepadamulah aku memohon pertolongan. Ibu, Semoga dirimu selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Bagiku setiap hari adalah hariku untuk mendoakanmu. Ibu semoga engkau sehat selalu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”