Seseorang yang Memendam Perasaan Akan Kalah Oleh yang Menyatakan

Ku pikir hanya diriku yang saat ini mendekatimu tapi ternyata hatimu terbagi ke dalam beberapa bagian sudut layaknya seperti bola yang diperebutkan oleh beberapa orang . Ada  seseorang yang mendekatimu, Siapa dia? Dari mana datangnya dia? Belum cukupkah telinga ini mendengar segala keluh dan kesahmu. 

Kurang sabar apalagi diriku menghadapi curahan hatimu yang seringkali merenung kala tertimpa masalah. Kau bilang diriku yang terbaik, lantas mengapa dia bisa mendekatimu padahal kau tahu bahwa aku menaruh perasaan terhadapmu. Kau tutupi perihal datangnya dia dengan sangat rapih sehingga semuanya tampak baik-baik saja sampai aku tahu keadaan yang sesungguhnya

Aku tak habis pikir, ketika aku sedang berharap mungkin saja kau sedang jalan bareng dengannya, ketika aku sedang mabuk akan dirimu mungkin saja kau sedang bercumbu dengannya, ketika aku sedang menanti balasan pesan darimu yang tak kunjung kau baca mungkin saja kau sedang mengobrol dengannya. Selamat!

Kau tahu bahwa keadaan yang paling menyebalkan adalah ketika kita mempunyai rasa kepada seseorang namun ia tak peduli dengan perasaanmu

Kali ini aku ingin menutup rapat pintu hatiku yang terlanjur ku berikan padamu. Dan benar saja sebelumnya aku berpikir ketika aku akan memberikan hatiku padamu, kemungkinan yang ku dapat Cuma dua pilihan yakni kau rawat hatiku atau malah kau hancurkan. Nampaknya kau memilih untuk menghancurkan hatiku daripada merawatnya walaupun aku sempat menjadi yang terbaik bagimu (katamu).

Lantas setelah kehancuran hatiku aku tak ingin menggunakan topeng dengan menyimpan baik perasaanku dan berpura-pura tegar di hadapanmu. Aku benar-benar kecewa terhadapmu

Hatiku tertegun, hatiku tak percaya bahwa orang yang memegang hatiku malah memilih orang lain untuk dijadikan kekasihnya dibanding dengan diriku. Hatiku pun berdoa agar dia mati saja atau paling tidak semoga saja kalian cepat putus!  

Untuk kedepannya aku belum memutuskan apakah aku akan terus mencintaimu atau tidak karena yang saat ini ku rasakan Cuma kecewa. Kecewa akan sikap dirimu dan juga diriku sendiri yang tak bisa gerak cepat menyatakan perasaan cinta terhadapmu sehingga diriku kalah sebelum berperang atau lebih tepatnya ditikung oleh seseorang yang tak jelas kedatangannya

Tetapi tenang saja aku tak sepenuhnya menyalahkan dirimu karena hatimu memiliki hak preogratif untuk dijatuhkan ketangan yang lebih pantas. Aku hanya menyesalkan diriku yang terlena akan cinta sehingga aku kalah cepat dengan kekasihmu saat ini