Memutuskan untuk mencintaimu sama sekali bukan pilihan mudah untukku. Karena terlalu rupawannya parasmu, sedikit memunculkan ragu di sudut hatiku akankah bertepuk sebelah tangan kelak perasaanku?
Tentu tidak hanya ada satu perempuan yang mengejarmu karena pesonamu. Aku yakin tentu banyak juga mantan kekasihmu yang mungkin hingga saat ini belum sepenuhnya bisa melepaskan diri dari jerat kenangan bersamamu dulu.
Kemudian, kini aku harus memilih jalan yang tidak pernah kutempuh sebelumnya dalam kehidupanku selama ini. Memutuskan untuk jatuh cinta lagi sebab takdir mempertemukanku denganmu pada suatu malam di hari itu.
Jika denganmu, aku harus menunduk, dan mengakhiri kearogananku selama ini. Mungkin juga ini benar titik lelahku mengangkat dagu dan mendongakkan pandangan. Merasa seolah tak akan ada lelaki yang bisa menaklukkan kembali hatiku yang sempat patah. Sedangkan bertemu denganmu kini membuatku merasa kembali bahwa aku hanya seorang perempuan biasa yang butuh dilindungi, bukan melindungi dirinya sendiri.
Aku rindu merasakan pipiku merona oleh sebuah pertemuan. Hangat, merona merah dengan sedikit debar karena suara motormu sudah terdengar di halaman rumah. Tak lama, akhirnya berani kuyakinkan hatiku bahwa kamu benar-benar sudah mencuri hati dan perhatianku, sepenuhnya. Aku sama sekali tidak bermaksud membuatmu risih dengan tulisan-tulisanku tentangmu.
Bagaimanapun, secara tak terencana kamu memang sudah menjadi kiblat atas puisi-puisi yang beberapa hari ini kutuliskan. Seluruhnya masih tentangmu, sepertinya akan selalu.
Atas nama perasaan ini, kuberitahukan satu hal. Aku tidak akan pernah memaksamu untuk memilihku, apalagi memintamu harus mau bersamaku. Tak hanya itu mustahil, namun juga sebab perempuan biasa macam aku apakah layak mendampingi laki-laki rupawan yang matanya seperti binar sinar bintang di langit yang sedang kelabu.
Itu termasuk dalam beberapa hal bodoh di kehidupanku yang selalu kulakukan ketika aku sedang jatuh cinta kepada seorang lelaki. Seringnya merasa tidak cukup, minder, bahkan merasa tidak pantas. Sehingga perasaan macam ini masih kerap kali hilir mudik di dalam pikiran ketika hati mulai akan memutuskan untuk kembali membuka hati.
Maka aku hanya akan menikmati senyumanmu. Segala sesuatu tentangmu untuk kurangkai di duniaku, yang kuciptakan sendiri ketika hanya ada aku, dan anganku tentangmu di dalamnya. Kamu tidak perlu melakukan apapun karena hanya senyumanmu saja sudah menjadi kebaikan untuk orang lain karena bisa membawa sebuah bahagia, untukku.
Terima kasih sudah hadir, mas. Teruslah tersenyum dan berbahagia. Karena akan ada sebuah hati yang bahagia, bahkan cukup dengan melihatmu tersenyum. Baik dari pesan singkat, maupun tersenyum langsung di depanku.
Dan hati itu adalah, hatiku.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”