Kadangkala kita sebagai wanita lebih suka berlarut dengan pemikiran kita sendiri. Apalagi ketika pasangan kita kedapatan pernah berbuat salah, maka kita akan menikmati sebuah analisa mendalam di otak.
Menghabiskan malam hanya mengingat dan menganalisa kesalahan tersebut dengan asumsi-asumsi yang salah. Lalu kita mulai galau, baper, bahkan men-stalking semua akun sosial media pasangan kita guna mencari bukti yang memperkuat asumsi pribadi.
Bahkan beberapa wanita sempat mengatakan bahwa, pertengkarannya dengan suaminya setahun yang lalu akan selalu dia ingat. Dia menceritakan bahwa setiap detail kejadiannya dia masih ingat.
Bahkan (mungkin) hewan peliaharaan yang ada di situ dengan gerak-gerik aneh karena mendengar kegaduhan mereka bertengkar masih dia ingat dengan jelas. ”Aku masih ingat ya, waktu kamu marah waktu itu, anjing dan kucing kita sampai tiarap ketakutan. Pintu kita kamu banting-banting, semua aku masih ingat.”
Ketika ada sesuatu hal yang tidak sesuai kehendak hatinya terjadi, contohnya chat yang tak dibalas, mendadak dicuekin atau tiba-tiba berbeda pendapat, maka apa yang sudah sering dianalisis setiap malam tentang pertengkaran yang sudah lama terjadi akan mulai dibangkitkan kembali.
Akhirnya, pertengkaran susulan terjadi. Mungkin lebih hebat daripada pertengkaran awal. Unik dan spesial sekali pemikiran kita ya. Ujung dari semuanya pastilah penyesalan.
Padahal, harusnya, ketika naluri kita (mungkin) memang mendorong kita untuk berpikir terlalu panjang, mendetail tapi rumit, kita harusnya cepat tanggap. Iya, tanggap, dengan cara segera mengaturnya.
Kita sangat amat bisa mengatur pikiran kita. Saat mungkin tiba-tiba ada peluang untuk pikiran mulai melalang buana dan menghasilkan asumsi-asumsi negatif yang tak terkontrol, yang berakhir pada luapan kata atau sikap yang berujung pada penyesalan, sebaiknya kita memilih untuk menghabiskan energi kita dengan aktifitas yang menyegarkan dan menyenangkan tubuh dan jiwa kita.
Aktifitas seperti apa ya misalnya, readers? (readers bisa bantu jawab dalam hati hehe) Yup banyak hal! Misalnya, zumba, pilates, aerobic, lari, atau jenis olahraga lainnya.
Melakukan hobi juga ampuh untuk membuat pikiran tak melalang buana kemana-mana, seperti, menyanyi dengan pergi berkaraoke, menjahit, menulis, membaca, banyak hal bisa dikerjakan daripada larut dengan pikiran yang jauh dan rumit yang akhirnya berujung pada penyesalan.
Berusahalah untuk tidak memperpanjang apa yang ada di pikiranmu, tidak penting untuk menghubung-hubungkan sesuatu yang abstrak apalagi sudah jadi masa lalu. Dan sebaiknya, kurang-kurangilah berasumsi berlebihan kepada pasanganmu.
Sebuah artikel online menyebutkan bahwa, saat wanita sering berasumsi yang tidak-tidak kepada pasangannya. Itu malah akan membuat si pasangan jadi punya ide untuk menjadikan asumsi itu menjadi kenyataan.
Serem nggak tuh, readers? Karena kalau pria itu selalu berpikir secara praktis. To the point. Mereka tidak suka berpikir terlalu rumit karena hanya akan menghabiskan energi.
Hai wanita, pikirkanlah hal-hal yang benar, mulia, adil, semua yang suci, manis, sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji! Karena kamu itu unik dan spesial, iya, kamu!
Kamu diciptakan untuk bisa berjuang dengan begitu hebat saat menghadapi menstruasi, membawa makhluk lain dalam perutmu, bahkan menghadirkannya ke bumi ini dengan mempertaruhkan nyawamu. I love you, all women in this planet!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”