Sepucuk Surat untuk Ayah, Laki-Laki Terbaik yang Pernah Kumiliki

Ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuan

Ayah…

Advertisement

Anak gadismu yang dulu selalu kau gedong kini sudah tumbuh dewasa. Sudah bekerja dan mendapatkan penghasilan sendiri. Terima kasih telah menjadi laki-laki terbaik dalam hidupku. Dulu ketika aku masih kecil kau bekerja banting tulang demi memenuhi kebutuhanku dan keluarga. Apalagi semenjak ibu meninggal engkau mengemban dua tanggung jawab sekaligus, sebagai ayah dan sebagai ibu. Sepulang lelah bekerja kau masih harus memastikan anak-anakmu tetap mendapatkan makanan yang layak meski hanya beli di warung makan.

Aku masih ingat betul dulu ketika aku kecil kau selalu menggendongku ketika aku malas bangun tidur. Mengajak jalan-jalan dengan sepeda ontel ketika libur sekolah, dan selalu menyanyikan lagu sebelum aku tidur. Kau selalu berusaha membuatku bahagia meski dengan cara-cara sederhana.

Sekarang ketika aku sudah dewasa, perhatianmu bahkan tidak pernah berkurang. Kau selalu saja khawatir ketika aku pulang malam. Meneleponku hampir setiap hari walau hanya menanyakan kabar. Padahal aku sudah dewasa dan bisa menjaga diri. Namun, kau menganggapku masih seperti anak kecil, membuat masakan kesukaanku ketika aku pulang ke rumah. Sikap dan ucapanku mungkin pernah menyakiti hatimu, tapi kau tak pernah marah dan selalu memafkan kesalahanmu. Kau tetap berusaha kuat di anak-anakmu meski mungkin ujian datang bertubi-tubi.

Advertisement

Seiring aku beranjak dewasa, aku menyadari bahwa usia mu pun bertambah. Kulitmu yang dulu kencang kini mulai keriput. Tenagamu yang dulu kuat kini mulai berkurang dan pundakmu yang dulu kekar kinipun mulai sering sakit. Aku takut sekali belum bisa membahagiakanmu hingga Tuhan memanggil salah satu di antara kita terlebih dahulu.

Setelah memutuskan merantau, aku menyadari bahwa pertemuan kita semakin jarang, hanya momen-momen tertentu aku bisa pulang menemuimu karena tidak bisa meninggalkan pekerjaan. Aku bersyukur karena memiliki Ayah sepertimu. Tidak pernah melarang apa pun yang menjadi keputusanku selama itu baik. Selalu menjadi orang pertama yang menyemangatiku menghadapi cobaan bahkan ketika aku sendiri ragu dengan kemampuanku.

Advertisement

Raga kita mungkin jauh tapi percayalah Ayah doa kita akan mendekatkanya. Terima kasih sudah menjadi figur Ayah yang luar biasa sehingga aku percaya bahwa suatu saat nanti akan bertemu dengan pasangan sama hebatnya seprerti Ayah. Terima kasih juga sudah begitu setia dengan (Alm) Ibu. Merawat dan menemani Ibu ketika masih masih hidup. Bahkan setelah 10 tahun kepergianya Engkau tetap memilih sendiri dan memilih hidup bersama anak cucumu.

Semoga Tuhan selalu memberikan kesehatan dan kebahagian untuk Ayah. Ribuan bahkan jutaan ucapan terimakasih tidak akan pernah membalas segala jasamu. Kau telah berhasil mendidik ku menjadi gadis yang kuat namun tetap dengan kelembutan. Maafkan anakmu yang belum bisa membahagiankamu. 

Ayah, Nikmatilah masa tuamu dengan tenang. Anak gadismu sudah dewasa dan bisa menjaga diri dengan baik. Aku berjanji akan terus berusaha membahagiakanmu dengan caraku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Membaca & Menulis