Senyuman, Ibadah Ringan yang Mulai Ditinggalkan

Sudahkah kita tersenyum hari ini? Kepada siapa saja kita tersenyum? Apakah kita bahagia dengan senyuman yang dilemparkan orang lain pada diri kita? Atau malah kita menaruh curiga?

Senyuman adalah sebuah kebaikan yang sangat mudah dan ringan dikerjakan, bahkan anak-anak pun bisa dengan mudah melakukannya, apalagi bagi orang dewasa, tersenyum tentu bukanlah hal yang sulit.

Advertisement

Bagi umat Islam sendiri, senyuman adalah sebuah kebaikan yang bernilai ibadah dan memberi pahala bagi yang melakukannya. Seperti apa yang telah disampaikan oleh Rosullullah dalam hadisnya,


"Senyummu di depan saudaramu, adalah sedekah bagimu" (Sahih, H.R. Tirmidzi no 1956).


Selain bernilai ibadah, senyuman juga memberi manfaat yang besar bagi yang melakukannya. Terbukti dari beberapa hasil penelitian terhadap kesehatan mental yang mengungkapkan bahwa senyuman tulus bukanlah pantulan emosi sementara, melainkan suatu gerbang yang jelas terbuka kepada tanggapan seseorang. Artinya senyum dapat menghasilkan lebih banyak emosi positif di dalam diri kita dan orang lain. 

Advertisement

Bukan hanya itu saja, dari penelitian berbeda yang melakukan pengamatan terhadap senyuman telah menyimpulkan bahwa senyuman bisa membuat seseorang terlihat lebih muda. Sebaliknya, wajah murung membuat seseorang terlihat lebih tua. Sementara penelitian lainnya menyimpulkan orang yang lebih banyak tersenyum sepanjang hari dapat mengurangi kerutan pada kening dan pipi. Bahkan menurut penelitian Wayne State University 2010, senyuman bisa membuat seseorang panjang umur. Hal ini terbukti dari hasil pengamatan terhadap orang-orang yang lebih banyak tersenyum berseri-seri, hidup lebih lama yaitu 80 tahun. Sementara orang yang jarang tersenyum hidup lebih singkat yaitu 73 tahun. Lebih dari itu, senyuman yang dipaksakan pun mampu menghasilkan perasaan positif yang menyenangkan dan menenangkan.

Jika berbicara tentang senyuman, berdasarkan survey The Smiling Report 2009, Indonesia adalah negara paling murah senyum di dunia. Namun, benarkah keadaan tersebut terus terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia? Terlebih lagi jika kita korelasikan aktivitas tersenyum dengan kehidupan perkotaan.

Advertisement

Mari coba kita lihat dan perhatikan orang yang berjumpa dengan kita dalam aktivitas keseharian, baik di lingkungan rumah, di jalan, perkantoran, pusat layanan dan tempat-tempat umum lainnya. Kemudian kita coba hitung, berapa banyak kah orang yang tersenyum pada kita? Apakah mencapai 50% dari total jumlah orang yang kita jumpai? Atau justru jauh dari angka 50%? Bahkan bisa jadi, kita sendiri lah yang malas melempar senyum pada orang lain.

Berbicara realita antara senyuman sebagai sebuah ibadah, senyuman sebagai suatu aktivitas yang menyenangkan dan memberikan banyak kemanfaatan baik bagi fisik dan kesehatan mental. Rasa-saranya, senyuman saat ini justru semakin langka.

Sebuah gerak wajah ekspresif yang tidak bersuara untuk menunjukkan rasa senang, gembira, suka, dan sebagainya dengan mengembangkan bibir sedikit, terasa semakin jarang terlihat ketika bertatap muka dengan seseorang, baik di lingkungan dimana kita tinggal, dijalan, tempat umum, terlebih lagi dengan seseorang orang yang tidak kita kenal, apalagi kita tinggal di daerah perkotaan. Bahkan kondisi semacam ini akhirnya memuncul ide untuk kembali membudayakan 5S di berbagai tempat, khususnya mereka yang bergerak di bidang pelayanan. 5S ini adalah singkatan dari senyum, salam, sapa, sopan dan santun. 

Merujuk pada gencarnya membudayakan gerakan 5S beberapa tahun belakangan ini, membuktikan bahwa kebaikan ringan yang sangat mudah dilakukan dan bisa dilakukan dimanapun ketika berjumpa dengan seseorang atau lebih, sudah mulai banyak ditinggalkan oleh banyak orang. Padahal jika kita termasuk orang yang beriman, maka sudah pasti kita akan menebarkan senyuman dimana pun kepada siapapun, bahkan kepada musuh sekalipun, jika kita mengimani bahwa senyum adalah bagian dari ibadah yang harus disebarluaskan, sudah seharusnya senyuman bisa kita jumpai dimana saja di seluruh bagian dari Negeri ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

suka ngantuk,suka jalan,rada konyol.