Senja, Terima Kasih, Darimu Aku Belajar Ikhlas

Pengagum Senja

Setiap orang memiliki definisi masing-masing tentang senja. Jangan tanyakan kepadaku mengapa aku jatuh cinta kepada senja. Untuk kali ini, mungkin kamu tak akan pernah mengerti jawabanku. Lalu, apa hebatnya senja? Ya, Senja telah begitu banyak menorehkan kisah lalu. Dan kepada senja, aku belajar tentang banyak hal.

Advertisement

Senja memang selalu berhasil membuatku terpesona. Karena warnanya yang meneduhkan hati dan memberikan kedamaian tersendiri bagiku.

Dan senja mampu menyatukan antara siang dan malam. Dua kepribadian yang sulit untuk menyatu, seperti manusia. Senja mampu menyatukan siang dan malam yang menghadirkan keindahan.

Disaat menemukan, tentu akan datang masanya kehilangan…

Advertisement

Senja juga menjadi sebuah pembatas antara siang dan malam. Senja adalah pemisah agar keduanya tidak bertemu terlalu lama. Senja menjadi sebuah penanda berakhirnya cerita.

Menatap senja terkadang mengingatkanku pada seseorang. Seseorang yg sering menemaniku menikmati senja. Bertukar cerita, bahkan tertawa melepaskan keluh kesahnya dunia. Senja itu terasa sangat indah saat dirinya berada disampingku.

Advertisement

Kini, aku merasakan rindu telah hadir dan bergabung dalam aktivitas sehari-hari yang pernah aku jalani. Rindu pada seseorang yang tercuat pada bentangan awan senja di sore hari.

Aku kehilangan semua yang terasa indah. Senjaku kini terasa sepi saat kutatap sendiri. Kebiasaanku menatap senja, menjadikan hal itu sebagai kebutuhan, terutama saat lelah menggeluti pikiranku. Senja yang kutatap sore ini, seolah tersenyum padaku. Dan seakan terasa berbisik bahwa ia akan kembali dan menemani hariku esok.

Walau keindahannya tetap sama, namun rasanya begitu berbeda. Sepi dan sunyi seperti apa yang dirasakan hati.

Senja menyadarkanku, bahwa terang itu tak selalu menemani. Senja mengajariku menghargai rasa sunyi. Dan senja membuatku mengerti arti sebuah kata "ikhlas".

Siap atau tidak. Semua ada masanya. Bahwa apa yang bersama kita tidak pasti selamanya. Karena saat ada akhir, percayalah akan ada hal baru menanti lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih mengajarkan ketulusan.

Aku harus memantaskan diri karena-NYA. Dan maaf, aku sudahi memantaskan diri untukmu.

There's a time when I must letting go of someting to find better place, dude..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senja, Hujan, dan Laut