Setiap orang memiliki versi pandangan yang berbeda-beda kepada orang lain, jangankan orang lain versi pandangan dari benda, rasa, dan lain-lainnya juga berbeda. Setiap orang berhak memiliki pandangan yang menurut dia pandang, dan pandangan tersebut bisa positif ataupun negatif semua itu manusiawi dan selalu ada di dalam kehidupan tidak mungkin jika tidak ada semua bagaimana kita menyikapinya.
Banyaknya pandangan orang-orang semua itu bisa di jadikan pelajaran yang tidak di duga-duga. Ada yang menerima untuk mengevaluasi dirinya sendiri, ada yang tidak terima, ada yang cuek menanggapinya, bahkan tingkat yang paling berbahaya jika tidak bisa menerima pandangan orang-orang bisa mengalami stres ataupun depresi karenaa benar-benar memikirkan pandangan orang lain untuk dirinya.
Lagi-lagi pandangan tersebut ada yang positif dan negatif, yang sampai tingkat berbahaya tersebut mungkin ya memang tidak sesuai ekspetasinya dan tidak sesuai sama kehidupannya karena yang mengalami kehidupannya hanya dirinya sendirinya buka orang lain, orang lain hanya berpandangan menurut mereka bukan yang menjalakan kehidupannya.
Pelajaran hidup dari menerima pandangan orang lain, anggap saja sebagai koreksi untuk diri kita sendiri, ada rasa sedih, kecewa pada diri kita sendiri sangat amatlah wajar, berpikiran “Asli seburuk itu kita dan sebagainya” sangat wajar, ya itulah kehidupan terkadang kita lupa setiap orang memiliki versi kehidupannya masing-masing, ada yang lambat, ada yang cepat, gesit, memiliki tujuan dan planning kehidupan yang tertata, yang santai tidak memikirkannya terlalu pusing dan lain-lain.
Semua karena Allah sudah menciptakan hambanya memiliki versi kehidupannya berbeda beda tidak sama dan tidak bisa disama ratakan. Mengingatkan boleh asalkan tahu batas wajarnya, jangan terlalu menekankan kehendak seseorang “saya aja kalau sudah memiliki planning ya langsung jalan, tidak seperti dia yang saya perhatikan terlalu santai dan tidak ada planning untuk kedepannya”.
Ah lagi-lagi semua itu manusiawi, wajar ada orang yang memiliki pemikiran seperti itu, selagi seseorang itu bisa menerima, iya kalau bisa menerima, kalau tidak? hehe kuat-kuat ya. Ingat semua orang itulah memiliki versinya masing-masing.
Terkadang menunjukan semua itu hanya saran saja, ya bagus untuk bahan koreksi diri kita sendiri menjadi lebih baik, tetapi kita hanya manusia biasa yang tidak bisa mengikuti semua kehendak orang lain yang di inginkan.
Ada lagi sebagai pelajaran, apabila kita tau rasanya dikomentari dengan orang lain yang tidak sesuai versi kehidupan kita, kita cukup diam dan jangan sampai kita mengoreksi seseorang itu apalagi sampai memaksakan dirinya buat berubah.
Kita hanya bisa sekedar mengingatkan, tidak bisa merubah dirinya sepenuhnya. Mau mengikuti saran kita ya Alhamdulillah kalau tidak ya tidak masalah karna dia tahu apa yang terbaik buat kehidupannya.
Semua ada sisi baik dan buruk di dalam dirinya seseorang, tidak semua memiliki keburukan satu, semua dijadikan keburukan, pasti ada sisi baiknya yang kita tidak sadari. Jangan melihat buku dari covernya saja, tetapi kita liat alurnyanya, sinopsisnya.
Apabila tidak sesuai cukup diam, apabila ingin mengingatkan ingatkan secara langsung dengan bahasa yang baik agar bisa diterima. Jika sudah diingatkan dan diberi saran tetapi orang tersebut tidak berubah cukup diam dan berdoa yang terbaik untuk hidupnya.
Hidup simple apabila kita menerima versi kehidupan seseorang yang berbeda-beda. Sans~.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”